Teknologi dalam Literasi Digital: Pilar Kunci Masyarakat Cerdas di Era Modern

Literasi Digital sebagai Fondasi Kemajuan Bangsa

Di era globalisasi dan transformasi digital yang semakin pesat, literasi digital telah menjadi komponen esensial dalam kehidupan masyarakat.

Tidak lagi sekadar kemampuan membaca dan menulis, literasi saat ini menuntut masyarakat untuk memiliki kecakapan dalam mengakses, mengevaluasi, mengelola, dan menciptakan informasi secara bijak melalui perangkat digital.

Menurut UNESCO (2024), literasi digital didefinisikan sebagai kemampuan untuk mengakses, memahami, mengintegrasikan, mengevaluasi, dan mengkomunikasikan informasi dengan aman dan efektif menggunakan teknologi digital.

Literasi digital merupakan pilar penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan, partisipasi demokratis, dan pertumbuhan ekonomi digital.

Bacaan Lainnya

Baca juga: Literasi Digital sebagai Kunci Menghadapi Tantangan Hoaks dalam Kampanye Politik di Media Digital

Perkembangan Literasi Digital di Indonesia Berdasarkan Data 2024–2025

1. Indeks Masyarakat Digital Indonesia (IMDI) Mengalami Peningkatan

UNESCO melaporkan bahwa IMDI Indonesia menunjukkan tren positif. Peningkatan ini disebabkan oleh:

1. Pengembangan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di berbagai daerah.
2. Percepatan digitalisasi selama dan setelah pandemi COVID-19.
3. Implementasi program pelatihan dan edukasi digital oleh pemerintah dan sektor swasta.

Implikasi:

Dengan IMDI yang meningkat, masyarakat Indonesia mulai memiliki akses yang lebih merata terhadap teknologi digital.

Namun demikian, kualitas pemanfaatan teknologi masih menjadi tantangan tersendiri yang harus dibenahi secara berkelanjutan.

2. Peringkat Indonesia dalam Indeks e-Government Global Naik Signifikan

Dalam laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa tahun 2024, Indonesia berhasil naik dari peringkat 88 pada tahun 2020 menjadi peringkat 64 dari 193 negara dalam Indeks e-Government Development.

Implikasi:

Peningkatan ini menandakan bahwa layanan publik berbasis digital di Indonesia sudah semakin berkembang.

Namun, keberhasilan transformasi e-government bergantung pada sejauh mana masyarakat mampu memahami dan memanfaatkan layanan tersebut melalui kecakapan literasi digital yang baik.

Baca juga: Pelatihan Literasi Digital dan Penerbitan Karya Sastra Dorong Perempuan dan Generasi Muda Melek Teknologi

3. Peningkatan Jumlah Pengguna Internet dan Akses Teknologi

Berdasarkan survei APJII 2024 dan data Data Reportal awal 2025:
1. Jumlah pengguna internet di Indonesia mencapai 212 juta jiwa atau sekitar 74,6% dari total populasi.
2. Pengguna media sosial aktif tercatat sebanyak 143 juta pengguna.
3. Koneksi seluler aktif mencapai 356 juta, dengan tingkat penetrasi broadband sebesar 96%.

Implikasi:

Ketersediaan akses digital kini sudah tidak menjadi masalah utama. Fokus berikutnya adalah meningkatkan kualitas penggunaan teknologi, khususnya dalam konteks literasi, etika, dan keamanan digital.

Tantangan Literasi Digital di Tengah Kemajuan Teknologi

Meskipun data menunjukkan kemajuan akses digital, beberapa tantangan besar masih perlu diatasi:

1. Rendahnya Literasi Kritis dan Evaluasi Informasi

Masyarakat masih kesulitan membedakan antara informasi kredibel dan hoaks.

2. Kurangnya Kesadaran terhadap Keamanan Digital

Skor keamanan digital masyarakat Indonesia hanya 3,12 dari 5, menurut survei Kominfo.

3. Dominasi Konsumsi Konten Pasif

Sebagian besar masyarakat masih lebih sering menjadi konsumen pasif konten digital daripada pencipta konten edukatif.

Rekomendasi Strategis untuk Meningkatkan Literasi Digital

1. Integrasi Literasi Digital dalam Sistem Pendidikan Formal

Literasi digital harus menjadi bagian kurikulum sejak tingkat dasar hingga perguruan tinggi.

2. Pemberdayaan Komunitas dan Daerah Tertinggal

Pelatihan literasi digital perlu menjangkau masyarakat pedesaan dan komunitas marjinal.

3. Kolaborasi Antar Lembaga

Pemerintah, swasta, dan lembaga pendidikan harus bekerja sama mengembangkan program literasi digital.

4. Peningkatan Kampanye Publik tentang Etika dan Keamanan Digital

Kampanye digital harus aktif mengedukasi publik mengenai etika dan keamanan berinternet.

Baca juga: Peningkatan Kesadaran Masyarakat akan Kesehatan dan Literasi untuk Mewujudkan Masyarakat yang Cerdas dan Sehat

Literasi Digital adalah Investasi Bangsa

Data tahun 2024–2025 menunjukkan bahwa Indonesia memiliki modal besar untuk menjadi masyarakat digital yang inklusif dan produktif. Namun, tanpa literasi digital yang kuat, teknologi justru dapat menjadi ancaman.

Literasi digital bukan hanya tanggung jawab pemerintah, melainkan tugas kolektif seluruh elemen bangsa. Dengan membangun kesadaran, memperluas akses, dan meningkatkan kualitas penggunaan teknologi, Indonesia akan mampu menciptakan masyarakat yang tidak hanya cerdas secara teknis, tetapi juga bijak secara etis.

Literasi digital bukan sekadar kemampuan menggunakan teknologi, tetapi bagaimana kita memanusiakan teknologi untuk kemajuan bersama.

 

Penulis: Viora Alifah

Mahasiswa Jurusan Sastra Indonesia, Universitas Negeri Padang

Editor: Anita Said
Bahasa: Rahmat Al Kafi

 

Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses