Sosial media adalah hal wajib bagi gen-z dan sudah sangat melekat dengan mereka. Banyak hal yang bisa dilakukan orang-orang di internet atau simpelnya disebut netizen dan salah satunya adalah Social Media Campaign.
Social media campaign adalah sebuah gerakan yang memiliki tujuan tertentu di sosial media. Social media campaign harus memiliki target dan keterangan dari hasil sebuah campaign itu sendiri. Kampanye yang telah dilakukan oleh gen-z di dunia maya ini sukses untuk mengubah dunia.
Jenis aksi seperti ini sudah ada sejak 2003-2005 bersamaan dengan munculnya social media terkenal seperti Facebook, My Space, dan Linkedln. Generasi z adalah generasi yang menjadi konsumen dan pengaruh besar dalam perkembangan teknologi.
Baca Juga: Cara Menanamkan Akhlak Sosial yang Baik dalam Bersosial Media pada Era Milenial
Gen-z dan sosial media bila keduanya bertemu, mereka seperti pasangan sehidup-semati. Dari pertemuan keduanya saja dapat mengubah situasi di dunia. Sejak akhir tahun 2019 lalu kehidupan kita semua mulai berubah drastis disebabkan oleh pandemi.
Banyaknya PHK terjadi, stok market yang turun, dan mereka yang kehilangan orang tersayang dikarenakan Covid-19. Insiden yang terjadi belakangan ini memilukan hati semua orang. Tapi di balik itu semua ada mereka yang melakukan campaign untuk mengubah situasi.
Hal buruk telah terjadi, kita tidak bisa diam saja, harus ada aksi yang dilakukan untuk memperbaiki semuanya, bagaimana caranya? Hanya dengan mengetik hashtag (#) di sosial media. Generasi ini telah berbondong-bondong menyuarakan isi hati mereka terhadap suatu masalah.
Semua problematika yang muncul perlahan mulai berkurang karena mereka yang ada di dunia maya saling berbagi informasi. Tangan yang saling membuka dan dada yang dilapangkan memperbaiki masalah yang ada. Di situasi buruk seperti inilah yang benar-benar menunjukan sisi-sisi terbaik dari kita semua.
Efek domino
Kampanye sosial media dapat menciptakan efek kumulatif atau efek domino di mana sebuah peristiwa terjadi sehingga menimbulkan peristiwa serupa lainnya. Dengan Covid yang menjadi topik penting, memungkinkan hoax menyelimuti di sekelilingnya.
Baca Juga: Pengaruh Media Sosial terhadap Komunikasi Intrapersonal bagi Kalangan Remaja
Youtube menciptakan bagian khusus untuk video-video yang menampilkan informasi vital tentang perkembangan kasus Covid-19. Hal ini sangat membantu masyarakat dalam menyaring dan mendapatkan informasi penting.
Banyak juga sosial media lainnya yang melakukan hal serupa untuk tetap menjaga kesadaran kita tentang pentingnya hal ini. Penyanyi sekaligus penulis lagu seperti Billie Eilish saja selalu menyebarkan dan menerapkan aksinya untuk peduli kepada lingkungan.
Ia bersama keluarga dan juga timnya melakukan kampanye. Kampanye yang dilakukan adalah aksi peduli kepada lingkungan. Dengan membuat makanan tanpa unsur hewani, dan menggantinya dengan sayuran yang diolah. Makanan seperti ini menggunakan istilah plant based.
Makanan plant based seperti ini dibagikan oleh Billie bersama tim juga keluarga kepada orang yang membutuhkan. Hal ini berlangsung sejak 2020 lalu hingga sekarang melalui world tour-nya. Tidak hanya itu, lagu all the good girls go to hell ditujukan sebagai sindiran kepada kita dalam memperlakukan lingkungan yang kita huni.
Ketidakpedulian kecil kita seperti membuang sampah sembarangan saja dapat berpengaruh besar dalam menciptakan pemanasan global. Itu adalah dua contoh bagaimana perusahaan dan orang dengan nama besar mulai berkampanye melalui sosial media.
Baca Juga: Baik Buruknya Berinteraksi di Media Sosial
Kampanye sosial media menjadi solusi yang tepat untuk memperbaiki keadaan yang sedang kita alami. Namun hal seperti ini membutuhkan kesadaran banyak orang untuk mencapai kesuksesan yang ingin digapai dalam mengubah keadaan.
Semakin banyak yang ikut berpartisipasi dalam social media campaign, semakin besar juga pengaruh yang dihasilkan. Semakin banyak yang berpartisipasi, semakin luas pula pemikiran kita.
Langkah Selanjutnya
Lalu apa langkah selanjutnya? Mungkin dengan membaca sampai di sini kalian akan mengira dan merasa semuanya sudah selesai begitu saja. Namun sebenarnya kampanye online seperti ini akan sirna jika semuanya merasa cukup.
Sebenarnya perjuangan ini juga masih belum berakhir sampai di sini saja, masih ada hal yang sangat penting yaitu melestarikan budaya ini. Maka hal yang bisa kita lakukan adalah dengan tetap menjalankan tradisi ini di seluruh platform sosial media.
Walaupun kasus-kasus di atas sudah lewat masa temponya, jangan berhenti untuk tetap meneruskan perjuangan. Jadikan insiden-insiden lalu sebagai pelajaran tentang apa yang perlu diperbaiki dari kita. Bagaimana carannya supaya kita tidak diam saja dengan memberikan aksi-aksi kecil maupun besar untuk membuat dunia lebih baik.
Jangan hanya di sosial media, terapkan semua gerakan positif dengan saling mengingatkan dan berbagi informasi di dunia nyata. Buat mereka yang ada di sekitar kita menjadi lebih baik juga. Ingat pentingnya untuk mengedukasi diri kita sendiri terlebih dahulu, supaya aksi yang kita lakukan nantinya tidak salah.
Kitalah generasi muda yang bertanggung jawab membawa nasib bumi dan kehidupan bersosial ini kedepannya. Berikan jejak-jejak positif untuk generasi selanjutnya mengikuti. Jangan biarkan segala sesuatu yang ada di dunia ini rusak begitu saja tanpa adanya tanggung jawab dari kita atau orang lain. Sebarkan selalu pesan positif saat kita berselancar di dunia maya.
Penulis: Eka Sigit Permana
Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang
Editor: Ika Ayuni Lestari
Redaktur Bahasa: Rahmat Al Kafi
Sumber:
https://www.un.org/sustainabledevelopment/sustainable-consumption-production/
https://thebeet.com/billie-eilish-is-petas-person-of-the-year-heres-why/