Pengangguran merupakan kondisi ketika seseorang tidak memiliki pekerjaan, sedang mencari pekerjaan, atau sedang mempersiapkan usaha baru. Pengangguran adalah masalah utama perekonomian yang terus menjadi pusat perhatian di berbagai negara, termasuk Indonesia.
Pengangguran terjadi ketika jumlah pekerja yang aktif mencari pekerjaan melebihi jumlah lapangan pekerjaan yang ada. Tingkat pengangguran yang tinggi dapat menciptakan dampak negatif terhadap stabilitas ekonomi suatu negara. Itulah deskripsi yang mencakup tentang pengangguran.
Penyebab Terjadinya Pengangguran yang Timbul dalam Suatu Negara
Faktor penyebab terjadinya pengangguran sangat bervariasi, mulai dari rendahnya pertumbuhan ekonomi hingga ketidakcocokan keterampilan dengan kebutuhan industri. Salah satu penyebab utama pengangguran adalah adanya ketidakseimbangan dari jumlah lapangan pekerjaan dan jumlah angkatan kerja.
Adapun orang pemalas dan tidak mau bekerja alhasil jadi pengangguran. Selain itu, tingkat pendidikan dan keterampilan yang tidak sesuai dengan kebutuham industri sering kali menjadi kendala bagi para pencari kerja. Itulah beberapa faktor penyebab terjadinya pengangguran.
Dampak-Dampak Akibat Maraknya Pengangguran
Yang pertama ada dampak pengangguran terhadap ekonomi. Pengangguran berdampak negatif pada ekonomi, karena menurunnya daya beli masyarakat. Saat banyaknya pengangguran, konsumsi rumah tangga akan menurun sehingga memengaruhi pendapatan dan keuntungan bagi perusahaan.
Hal ini mengakibatkan perlambatan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. Selain itu, pengangguran juga mempengaruhi penurunan pendapatan negara dari pajak dan meningkatkan jumlah beban subsidi atau bantuan sosial. Itulah dampak pengangguran terhadap ekonomi. Adapun dampak lain akibat adanya pengangguran.
Dampak lain di antaranya adalah dampak sosial pengangguran. Pengangguran mempunyai dampak sosial yang signifikan. Pengangguran yang berlanjut lama atau berkepanjangan akan menyebabkan peningkatan tingkat kemiskinan atau kriminalitas.
Orang bisa saja memilih untuk melakukan tindakan kriminal untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, karena tidak memiliki pekerjaan atau pengangguran. Itulah dampak yang luas pada ekonomi dan sosial menjadikannya isu penting untuk diatasi segera.
Adapun dampak yang menurut saya membuat tingkat pengangguran melambung tinggi, dampak tersebut adalah adanya pandemi Covid-19. Covid-19 yang terjadi pada tahun 2019 sangat memperburuk masalah tingkat pengangguran di Indonesia, tidak di Indonesia saja tetapi juga mempengaruhi pengangguran di negara lain.
Saat pandemi Covid-19 tingkat pengangguran melambung tinggi. Pembatasan kegiatan ekonomi menyebabkan banyak bisnis gulung tikar dan ada juga yang terpaksa melakukan pemutusan hubungan kerja atau PHK.
Saat pandemi Covid-19 juga dilarang untuk membuat keramaian, sehingga banyak tempat wisata yang ditutup agar menghindari adanya keramian. Oleh karena itu sektor pariwisata, dan transportasi mengalami dampak yang paling signifikan.
Baca Juga: Utang Indonesia Menyebabkan Pengangguran dan Kemiskinan?
Itulah dampak-dampak yang menyebabkan pengangguran melambung tinggi. Dengan adanya dampak-dampak tersebut kita harus menekankan kebijakan sosial yang tanggap untuk mendukung masyarakat dalam meningkatnya pengangguran tersebut.
Peran pemerintah dalam mengatasi pengangguran, dalam mengatasi pengangguran pemerintah berperan sangat penting, pemerintah dapat mengambil kebijakan-kebijakan yang mendukung penciptaan kerja. Kebijakan tersebut adalah kebijakan fiskal dan moneter, seperti memberi insentif kepada sektor industri dan meminta untuk membuka lebih banyak lowongan pekerjaan.
Selain kebijakan tersebut, investasi dalam sektor infrastrukur juga efektif untuk menciptakan lapangan pekerjaan baru dan merangsang pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. Nahh, itu adalah peran pemerintah untuk mengatasi pengangguran. Analisis ini juga ada pengaruh globalisasi terhadap pengangguran.
Globalisasi membawa dampak positif dan negatif terhadap pengangguran. Di satu sisi, globalisasi membuka peluang kerja baru karena perusahaan multinasional berinvestasi di negara berkembang.
Namun, globalisasi juga menyebabkan ketidakpastian pekerjaan di negara maju karena perusahaan mengutamakan untuk memindahkan produksi ke negara yang upah tenaga kerjanya lebih rendah.
Ini menunjukkan bahwa penting untuk menjaga keseimbangan menarik investasi asing dan melindungi lapangan kerja domestik. Dalam pengangguran ada juga dukungan terhadap wirausaha dan UMKM.
UMKM dapat menjadi solusi jangka panjang untuk mengatasi pengangguran. Pemerintah dan lembaga keuangan perlu memberikan akses permodalan dan pelatih bisnis kepada calon wirausaha. Kita sebagai calon wirausaha juga harus menyiapkan produk yang pasti bakal diminati atau dibutuhkan banyak orang.
Dengan demikian, akan muncul lapangan kerja baru dari UMKM yang tumbuh dan berkembang, yang dapat menyerap tenaga kerja lokal dan mengurangi angka pengangguran. Seharusnya perlu adanya inovasi sosial sebagai solusi pengangguran.
Inovasi sosial adalah pendekatan baru untuk menangani masalah pengangguran. Inovasi sosial ini dilakukan melalui kolaborasi antar pemerintah, masyarakat dan sektor swasta. Adapun salah satu contoh inovasi sosial yang sukses adalah koperasi kerja.
Koperasi kerja adalah di mana sekelompok orang bekerja bersama untuk menjalankan usaha dan saling mendukung. Kebijakan ini tidak hanya untuk mengurangi jumlah pengangguran, tetapi juga untuk meningkatkan solidaritas. Itulah deskripsi tentang inovasi sosial. Selain solusi tersebut ada yang lebih penting yaitu sistem perlindungan sosial.
Sistem perlindungan sosial sangat penting untuk membantu individu yang telah kehilangan pekerjaan agar tetap mendapatkan bantuan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Misalnya memberi kompensasi untuk mereka yang telah kehilangan pekerjaan, dan mereka bisa mencari pekerjaan baru.
Baca Juga: Dua Tantangan Indonesia: “Kemiskinan dan Pengangguran”
Perlindungan sosial juga penting untuk mencegah atau mengurangi kemiskinan dan mengurangi ketimpangan ekonomi yang sering sering diperburuk oleh pengangguran. Jadi sistem perlindungan sosial ini bertujuan untuk menjaga kesejahteraan individu dan keluarga mereka untuk mencegah kemiskinan setelah kehilangan pekerjaan. dalam pembahasan ini juga terdapat pengaruh keterampilan terhadap pengangguran.
Kemajuan teknologi digital mengubah cara kerja di berbagai industri. Dalam era digital ini, keterampilan yang berkaitan dengan teknologi informasi dan komunikasi atau TIK menjadi semakin penting. Keterampilan digital yang kuat memungkinkan seseorang untuk lebih mudah mendapatkan pekerjaan diperusahaan atau sektor yang sedang berkembang.
Namun, bagi mereka yang tidak memiliki keterampilan digital, akan sulit bersaing dalam pasar tenaga kerja saat ini. Maka dari itu, pelatihan keterampilan digital dan literasi teknologi menjadi peran penting dalam program pengurangan pengangguran. Adapun ketidakstabilan politik dan pengaruhnya terhadap pengangguran.
Stabilitas politik suatu negara memainkan peran penting dalam menentukan tingkat pengangguran. Ketidakstabilan politik sering kali menyebabkan ketidakpastian ekonomi, yang menurunkan kepercayaan investor. Akibatnya, penciptaan lapangan kerja baru tertunda, sementara perusahaan yang sudah ada mungkin tidak berani berekspansi.
Ketika kondisi politik tidak stabil, banyak bisnis mengalami penurunan permintaan dan mengalami risiko yang tinggi. Sektor UMKM sangat rentan terhadap ketidakstabilan politik karena mereka umumnya memiliki modal yang terbatas. Secara keseluruhan, ketidakstabilan politik menciptakan lingkaran negatif yang memperburuk angka pengangguran.
Dengan itu masalah pengangguran dapat dikelola dengan lebih efektif dan memberikan dampak positif jangka panjang bagi kesejahteraan masyarakat. Solusi yang berkelanjutan tidak hanya akan mengurangi tingkat pengangguran, tetapi juga menciptakan masyarakat yang lebih produktif dan sejahtera.
Penulis: Septia Dwi Ramadani (NPM: 2410101005)
Mahasiswa Ekonomi Pembangunan Universitas Tidar
Editor: Ika Ayuni Lestari
Bahasa: Rahmat Al Kafi
Ikuti berita terbaru di Google News