Efektifnya Platform Online bagi UMKM Selama Pandemi Covid-19 di Indonesia

dampak umkm

Pada awal tahun 2020 dunia kesehatan digemparkan oleh penemuan virus baru yaitu Coronavirus Disease atau lebih dikenal dengan istilah Covid-19. Coronavirus sendiri adalah suatu kelompok virus yang dapat menyebabkan infeksi pernapasan pada hewan atau manusia. Virus yang mampu merubah dan melumpuhkan semua aspek kehidupan dunia. Virus yang ditemukan pertama kali di pasar hewan di kota Wuhan, Tiongkok. Dalam sekejap menginfeksi masyarakat di seluruh dunia.

Dengan masih masifnya penyebaran Covid-19 di dunia, mampu menyebabkan krisis ekonomi hingga resesi ke arah negatif. Dampak dari Covid-19 mampu memporak-porandakan sendi perekonomian di Indonesia, salah satu contoh dampak yang langsung dirasakan dari adanya pandemi Covid-19 adalah melemahnya bisnis di Indonesia terutama pada bisnis UMKM. UMKM sebagai salah satu sektor penting pekonomi di Indonesia telah banyak membantu perekonomian nasional, sebagai salah satu sektor ekonomi yang banyak digeluti oleh pelaku bisnis. Sebagai bagian kegiatan rakyat yang produktif keberadaannya mendominasi lebih dari 99% dalam struktur perekonomian nasional. Akibat dari Pandemi Covid-19 yang terus meluas diberbagai wilayah di Indonesia membuat pemerintah mengeluarkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan pemerintah daerah memutuskan untuk melakukan karantina wilayah guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Akibat dari penerapan PSBB dan karantina wilayah membuat masyarakat yang awalnya beraktifitas di luar rumah terpaksa mengikuti kebijakan penerapan PSBB dengan bekerja, beribadah, dan bersekolah di rumah saja. Kebijakan yang berimbas langsung kepada sektor ekonomi terutama pelaku bisnis dan UMKM.  PSBB dan karantina wilayah membuat para pelaku UMKM merugi sangat besar, bisnis berubah menjadi lesu mulai dari penjualan dan pendapatan merosot hingga kesulitan dalam berproduksi. Dilansir dari berbagai portal berita online UMKM mengalami kemerosotan omzet dimulai dari akhir februari hingga saat ini. UMKM dinilai menjadi aspek paling rentan karena umumnya UMKM mendapat penghasilan dari perputaran bisnis tiap hari.

Dari sini kita bisa mengetahui jika para pelaku UMKM tetap berdiam diri ditengah kondisi seperti ini, bukan tidak mungkin jika bisnis UMKM akan bangkrut bahkan berhenti beroperasi total. Pemerintah berupaya membantu meringankan beban yang ditanggung oleh para pelaku UMKM dengan mengeluarkan beberapa skema perlindungan ekonomi bagi UMKM yang terdampak Ccovid-19. Dikutip dari laman kemenkeu.go.id presdien Joko Widodo memapaparkan 5 skema perlindungan ekonomi bagi UMKM terdampak Covid-19.

Bacaan Lainnya

Lalu upaya apa yang dapat dilakukan pelaku UMKM untuk terus bertahan ditengah pandemi Covid-19 ? Para Pelaku UMKM tidak harus berpangku tangan dengan hanya mengandalkan uluran tangan dari pemerintah. Diera revolusi industri 4.0 yang sudah masuk ke Indonesia sejak tahun 2011 mengharuskan para pelaku UMKM untuk bisa mengikuti perkembangan teknologi dan pemanfaatan digital dalam memasarkan produknya. Dengan banyaknya orang yang mengakses media sosial semakin memudahkan bagi para pelaku bisnis yang ingin memasarkan produknya ke seluruh wilayah Indonesia bahkan mampu menjangkau pasar dunia. Dikutip dari inews.id Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Teten Masduki melaporkan terjadi peningkatan transaksi melalui platform online akibat dari penerapan PSBB yang membatasi pergerakan maskyarakat. Dengan memanfaatkan berbagai platform online pelaku UMKM diharapkan bisa tetap berpenghasilan meskipun toko yang mereka miliki tutup. Platform online membuat transaksi yang terjadi jauh lebih memudahkan dan efektif disaat seperti ini. Orang-orang dengan kekhawatiran tinggi jika keluar rumah akan membawa virus corona dan menularkan virus tersebut ke orang terdekat membuat mereka lebih memilih menggunakan platform online untuk membeli kebutuhan pokok. Belanja dengan sekali klik barang belanjaan pun segera sampai rumah tanpa perlu khawatir tertular Covid-19. Data dari berbagai portal media online bahwa UMKM tetap eksis terutama bagi mereka yang bergerak disektor pangan. Menteri KUMKM juga mendorong dan menginisiasi pelaku UMKM untuk memproduksi dan memasarkan jenis barang-barang yang dibutuhkan dalam masa pandemi COVID-19 seperti Alat Pelindung Diri (APD), masker, dan handsanitizer. “Seperti saya katakan tadi memang dampaknya kepada UMKM luar biasa tapi sebenarnya juga ada opportunity untuk sektor-sektor tertentu karena itu saya mengajak seluruh pelaku koperasi dan UMKM memanfaatkan momentum Covid-19 sebagai bagian untuk belajar lebih aktif memanfaatkan teknologi digital mengatasi permasalahan salah satunya yaitu pemasaran” jelas dia.

Selain itu ada beberapa alasan mengapa UMKM sangat dianjurkan untuk memanfaatkan penjualan online menggunakan berbagai aplikasi yang telah disediakan didalam platform online antara lain :

1. Jangkauan Pasar yang Luas dan Menyeluruh

Dengan memanfaatkan aplikasi penjualan onlen, pelaku UMKM baik yang berada di kota maupun di desa dapat memasarkan dam menjualkan produknya ke pasar nasional maupun pasar internasional. 

2. Meminimalisir Kehilangan Market

Yang dimaksud dengan kehilangan market adalah kecenderungan pengguna yang mulai nyaman dengan ekosistem digital. Mulai dari jasa transportasi online, pesan makanan secara online, transaksi online, hingga belanja kebutuhan secara online.

3. Pertumbuhan Pengguna Internet yang Kian Masif

Dengan banyaknya pengguna internet yang banyak jumlahnya diharapkan UMKM mampu terus berkembang dan dapat menjadi motor penggerak perekonomian dengan memanfaatkan teknologi digital.

4. Biaya operasional lebih Rendah dan Omzet yang Bertambah

Untuk para pelaku UMKM biaya operasional seperti biaya sewa toko, gaji karyawan dan biaya iklan tentu sangat memberatkan. Dengan go digital pelaku UMKM dapat menekan biaya operasional menjadi lebih murah. Omzet yang didapat dengan berjualan online di marketplace bertambah berkali-kali lipat terutama ditengah pandemi seperti ini.

5. Biaya Pemasaran Bisa Diatur Sesuai Kebutuhan

Pada prinsipnya budget pemasaran digital justru lebih transparan dan akuntabel dibandingkan metode pemasaran offline yang memerlukan waktu serta tenaga ekstra. Untuk memperkenalkan bisnisnya, pelaku UMKM bisa memanfaatkan platform email marketing seperti MailToGo. Selain itu, juga bisa melihat seberapa efektif kampanye yang dilakukan berkat adanya fitur analytics yang merekam setiap respon dari pelanggan.

6. Pertumbuhan Bisnis Menjadi Lebih Cepat

Cepatnya informasi tersebar membuat maka jumlah orang yang melihat produk Anda dipastikan bakal lebih banyak dan lebih beragam. Alhasil, potensi penjualan bisa semakin besar.

Ratna Dwi Astutik
Mahasiwi Jurusan Ilmu Ekonomi UIN Sunan Ampel Surabaya

Baca juga:
Upaya Mengembangkan UMKM di Masa Pandemi Covid-19
Ini Keunggulan Try Out UTBK Gratis di Platform Pendidikan MasukKampus
Platform Lebih “Hebat” dari Badan Intelijen Negara

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0811-2564-888
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI