Pemanfaatan Fitoterapi sebagai Imunomodulator pada Masa Pandemi Covid-19

Fisioterapi sebagai Imunomodulator
Ilustrasi Tanaman Rempah (Sumber: Penulis)

Apakah Anda salah satu pasien yang pernah terjangkit Covid-19?

Kasus wabah Covid-19 pertama kali di Indonesia resmi dinyatakan Presiden Jokowi Widodo pada tanggal 02 Maret 2020, di mana dua pasien yang positif mengidap virus Covid-19 setelah sakit selama 10 hari sepulangnya dari pesta dansa multinasional.

Corona virus disease 2019 atau dikenal dengan COVID-19 merupakan penyakit yang dapat menyebabkan gangguan pernafasan dan radang paru. Penyakit ini disebabkan karena infeksi Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang dimana diawali gejala flu biasa seperti batuk, pilek, nyeri tenggorokan, nyeri otot, dan nyeri kepala sampai yang dapat mengakibatkan komplikasi berat sepeerti pneumonia atau sepsis.

Bacaan Lainnya
DONASI

Dikutip dari Center for Disease Control and Prevention,cdc.gov, virus corona ini sendiri merupakan jenis virus yang dapat menyebabkan penyakit pada saluran pernafasan, yang asalnya terdeteksi di Kota Wuhan, Tiongkok, Cina. Pemerintah Cina menginfokan bahwa virus tersebut berasal dari pasar ikan dan makanan laut yang berasal dari lingkungan sekitar, dibuktikan dengan kasus pertama seorang pedangang di pasar tersebut.

Sebagai upaya untuk mengurangi penyebaran virus Covid-19 ini, pemerintah mengeluarkan kebijakan Penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pada bulan April 2020, lalu pada bulan Januari 2021 pemerintah mengeluarkan kebijakan tentang lanjutan penanganan virus ini berupa kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKKM) atau sering dikenal dengan Lockdown khususnya di wilayah pulau Jawa dan Bali.

Dikutip dari Data Nasional Sebaran Covid-19 tahun 2020 tentang jumlah kasus infeksi virus ini per 1 Februari di Indonesia mencapai angka 1.089.308 dengan terdata 883.682 jiwa orang sembuh, sedangkan 30.277 jiwa orang meninggal dunia. Maka dari itu diterapkan PSBB, PKKM, dan program vaksinasi untuk menekan penyebaran lanjutan dari infeksi virus corona ini.

Baca juga: Pemanfaatan Tanaman Jahe (Zingiber Officinale) Sebagai Fitoterapi pada Penyakit Diare

Menurut Shama et al tahun 2017 telah dilaporkan bahwa ada tanaman obat yang dapat digunakan sebagai bahan immunomodulator atau dapat meningkatan sistem imun, di mana peningkatan sistem imun pada saat masa-masa covid atau masa pandemi ini dapat menekan adanya infeksi yang disebabkan oleh virus corona.

Dikutip dari Kemenkes Rumah Sakit Umum Pusat Sardjito tahun 2021, terdapat beberapa contoh tanaman herbal yang dapat dijadikan ramuan dan cara pembuatannya untuk meningkatkan daya tahan tubuh kita dalam mencegah terkenanya virus Covid-19, seperti jahe, kencur, dan kunyit.

Selain ampuh untuk melegakan tenggorokan dan sistem pernafasan, Jahe diklaim ampuh dalam membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh karena memiliki kandungan senyawa aktif gingerol yang bisa mencegah virus corona.

Cara pembuatannya cukup sederhana yaitu pertama cuci dan geprek 2 ruas ibu jari jahe merah. Lalu, rebus air dan masukkan jahe, 1 buah jeruk nipis, 3 ruas jari kayu manis, dan gula merah secukupnya selama 15 menit. Kemudian, saring dalam keadaan dingin. Ramuan diminum 1 kali sehari sebanyak satu setengah cangkir.

Kunyit merupakan tanaman yang sering digunakan sebagai pewarna alami, yang mengandung tinggi antioksidan dan kurkumin. Cara pembuatan nya sama seperti jahe, diawali dengan geprek 1 ruas ibu jari kunyit dan lengkuas.

Lalu, rebus air dan masukkan kunyit, lengkuas, 1 buah jeruk nipis, dan gula merah secukupnya. Kemudian saring dalam keadaan dingin. Ramuan diminum 2 kali sehari sebanyak satu setengah cangkir.

Kencur juga dapat membantu sistem pernafasan di mana kencur bekerja dengan meningkatkan sel-sel spleen dan peritorial yang berguna untuk meningkatkan imunitas pada tubuh. Cara pembuatannya diawali dengan sangrai 100 gr beras hingga kekuningan. Kemudian, haluskan beras, 50 gr kencur, dan gula lalu rebus hingga mendidih. Lalu, saring dalam keadaan dingin. Ramuan diminum 2 kali sehari sebanyak 1 cangkir.

Dari hasil pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat yang telah dilakukan di beberapa daerah Indonesia tentang pemanfaatan tanaman obat tersebut, ternyata banyak diantara masyarakat kita dapat menghasilkan produk yang menguntungkan dan memudahkan orang lain.

Seperti yang terdapat di Kelurahan Sukodono Kabupaten Gresik, UMKM Jawa Tengah dan Desa Kaongkeongka Kabupaten Buton, yang berhasil mengolah tanaman obat herbal menjadi ramuan yang dapat menjaga imunitas tubuh serta dapat memasarkan produk tersebut yang dapat menguntungkan perekonomian.

Penggunaan tanaman obat herbal ini dimaksudkan sebagai alternatif untuk pasien yang belum mendapatkan vaksinasi dari pemerintah, karena ada keterbatasan stok dari pemerintah terkait pemberian vaksin pada masyarakat.

Juga untuk pasien yang mempunyai penyakit bawaan yang menyebabkan kontra indikasi pada obat yang digunakan jika bergabung dengan vaksin yang diberikan. Karena pemberian vaksin juga punya syarat tertentu agar mencegah terjadi hal hal yang tidak di ingikan.

 

Penulis: Winny Dwi Helmina
Mahasiswa S1 Farmasi, Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Padang

Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi  

 

Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI