Kita mengungkapkan ya Allah kami yakinkan kepada diri kita, bahwa seutuhnya dari ujung rambut sampai ujung kaki semua ini milik Allah subhanahu wa ta’ala. Jangankan mobil, rumah, harta, kekayaan juga milik Allah dan kita mengatakan menegaskan kepada Allah kita tidak punya semua milik Allah.
Ada banyak orang kurang lebih kita merasa bahwa kita kurang beruntung dibandingkan orang lain, merasa bahwa Allah tidak adil sama kita karena kita melihat orang lain mendapatkan banyak nikmat sedangkan kita tidak, kita merasa seperti orang yang paling dicurangi dalam hidup oleh Allah subhanahu wa ta’ala. Kita merasa orang yang paling sengsara di antara semua manusia, ketika kita membandingkan hidup kita dengan hidup orang lain. Jika kita merasa, sebab kita sedang diuji oleh Allah dengan satu masalah pasti kita berarti belum mengenal Allah subhanahu wa ta’ala.
Ada orang diuji mungkin dengan ujian fisik dan terkadang itu bukan ujian sebenarnya, dia saja yang tidak mampu bersyukur atas nikmat fisik yang Allah berikan, dia merasa bentuk badan, jenis rambutnya, tinggi badannya, keturunan ataupun wajahnya adalah ujian sehingga dia menjadi orang yang paling tidak beruntung karena di berikan fisik yang menurut dia yang tidak ideal ini pasti orang tidak mengenal Allah subhanahu wa ta’ala. Jika dia mengenal Allah maka dia akan melihat sebaliknya alih-alih dia mengeluhkan nikmat justru dia makin bersyukur kepada Allah subhanahu wa ta’ala.
Allah ingin menguji siapa yang imannya tetap istiqomah dan siapa yang masih beriman sampai saat ini, akan diberi nikmat yang paling besar adalah nikmat istiqomah dalam iman dan islam, berapa banyak ketika hari berubah yang dulunya dia baik-baik, hari ini berubah menjadi tidak baik, wahai engkau yang membolak balikkan hati kokohkanlah hati kami dalam agamamu dalam ketaatan kepadamu berapa banyak yang dulu susah, miskin tapi begitu dilapangkan Allah rezekinya, tidak menjadi hamba yang bersyukur, dia lalai, dia sangka itu karena kerja kerasnya, dia khufur nikmat Allah subhanahu wa ta’ala.
Jika kamu mensyukuri nikmat itu pasti aku akan tambah, tetapi kalau kufur kamu ingkar azabku sangat amat hebat, dasyat, sangat menerukan. Berapa banyak orang yang lupa akan dimasa lalu mati dalam azab Allah subhanahu wa ta’ala, tapi itu lah perbuatan manusia lupa tidak pernah ingat apa yang pernah diberikan atau pernah ditimpahkan Allah kepada kaum-kaum sebelumnya punah, musnah, tidak ada lagi diatas muka bumi Allah tapi orang tetap angkuh dan sombong.
Maka orang-orang baik tidak pernah berhenti mengajak kepada kebaikan baik bukan karena banyak ibadahnya, bolak-balik ke mekkah, haji atau umrah, Allah memuji umat ini ketika sanggunp mengingatkan saudaramu dalam kebaikan. Kita selalu dan harus berbuat baik dan larang mereka dari perbuatan munkar, maka hari yang sudah kita lewati di masa yang lalu sangguplah akan terulang kembali yang lalu tak dapat terulang kembali.
Tidak ada yang percuma, tidak ada yang sia-sia bahwa semua akan dimintai pertanggung jawaban dihadapan Allah. Sejak masa kita di atas bumi ini diberikan nafas, diberikan hidup, diberikan nyawa oleh Allah SWT. Betapa waktu-waktu yang lalu tidak dapat kita tebus dengan apapun selain kita perbaiki dimasa yang akan datang tingkatkan sholat, tingkatkan membaca al-quran.
Bersyukurlah apabila kamu tidak tahu sesuatu, karena itu memberimu kesempatan untuk belajar. Ketahuilah apa makna sebuah kehidupan karena dengan itu kamu bisa mersakan kebahagiaan sejati, hidup adalah mengenai bagaimana caranya kita mensyukuri segalanya yang masih kita miliki.
Dian Fitra Amalia
Mahasiswa UIN Sunan Ampel Surabaya
Baca juga:
Reproduksi Remaja dalam Islam
Body Image dalam Pandangan Islam
Pemikiran Politik Islam dan Pemerintah Desa dalam Menangani Covid-19