I’m A Broken Home

anak broken home

Keluarga adalah sebuah kata yang memiliki makna yang berbeda. Banyak orang yang memiliki pemikiran sendiri untuk memberikan definisi mengenai arti keluarga. Lebih-lebih, di dalam aspek ekonomi, budaya, dan sosial, keluarga tentu saja memiliki arti yang berbeda-beda.

Pengertian keluarga secara umum adalah kelompok sosial yang mendasar dalam masyarakat yang umumnya terdiri dari satu atau dua orang tua dan anak-anak mereka.

Orang-orang yang tergabung dalam satu keluarga ini umumnya memiliki komitmen jangka panjang satu sama lain dan sebagian besar tinggal dalam satu atap bersama-sama.

Bacaan Lainnya
DONASI

Broken Home berasal dari dua kata yaitu Broken dan Home. Broken berasal dari kata Break yang berarti retak, sedangkan Home mempunyai arti rumah atau rumah tangga. Broken Home dapat berarti sebagai kekacauan dalam sebuah keluarga.

Baca juga: Menilik Mental Anak “Broken Home”

Seseorang yang Broken Home berarti memiliki kriteria sebagai berikut:

  1. Kematian salah satu atau kedua orang tua.
  2. Divorce (kedua orang tua berpisah atau bercerai).
  3. Poor Mariagge (hubungan orang tua dengan anak tidak baik).
  4. Poor parent-Children Relationship (hubungan orang tua tidak baik).
  5. High Tenses and Low Warmth (suasana keluarga dan tanpa kehangatan).
  6. Personality Psychological Disorder (salah satu atau kedua orang tua mempunyai kelainan kepribadian atau gangguan jiwa).

Dan aku adalah salah satunya, ayahku meninggal sejak aku umur 15 tahun. Masa remaja yang berakhir tanpa sosok orang tua yang lengkap, saat itu aku merasa sedih, terpuruk dan lebih memilih untuk menyendiri.

Banyak hal yang terjadi setelah kepergian ayahku, keluarga yang aku anggap baik ternyata tidak sebaik itu. Mungkin aku yang salah karena terlalu berharap tinggi kepada mereka. Dan juga sekolahku yang mulai tidak terpelihara dengan baik.

“Wajar sekolah dia berantakan, dia anak Broken Home”

Mungkin orang-orang akan beranggapan seperti itu, tapi percayalah seseorang yang mengalami Broken Home tidak seperti yang orang-orang pikirkan, dan kami juga tidak menginginkan keadaan seperti ini.

Baca juga: Cara Bangkit dari Masalah Broken Home

Tidak ada yang menginginkan keluarganya hancur dan tidak ada seorang anak yang ingin menjadi anak Broken Home. Namun pada akhirnya aku mencoba berdamai dengan keadaan, dan juga dengan diri sendiri.

Dampak keluarga Broken Home terhadap seorang anak sebagai berikut:

  1. Rentan mengalami gangguan psikis.
  2. Membenci kedua orang tuanya.
  3. Mudah mendapat pengaruh buruk dari lingkungannya.
  4. Menganggap jika hidup adalah sia-sia.
  5. Tidak mudah bergaul.
  6. Permasalahan pada moral.

Anak-anak Broken Home cenderung memiliki perilaku yang berbeda dengan anak-anak lainnya yang masih memiliki keluarga utuh. Perbedaan tersebut seperti memiliki sifat pendiam, keras kepala, menarik diri bahkan menentang orang tuanya. Hal ini disebabkan karena anak Broken Home kurang mendapatkan perhatian dan kasih sayang dari orang tuanya.

Baca juga: Si Anak Broken Home dan Kecemburuannya pada Anak Luqman

Suatu saat, ketika kalian membangun sebuah keluarga, maka bangunlah sebuah keluarga dengan sebaik mungkin, karena kalian sudah mengerti betapa sangat berharga sebuah keharmonisan. Agar kalian dapat hidup lebih baik untuk masa yang akan datang.

Penulis: Mufarokhatum Khasanah
Mahasiswa Prodi Sastra Indonesia Universitas Pamulang

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI