Implementasi Bhinneka Tunggal Ika pada Anak Sekolah Dasar

Implementasi Bhinneka Tunggal Ika

Pentingnya pendidikan antar budaya sebagai sarana untuk mencegah diskriminasi sosial dan konflik sosial. Faktor pluralitas Indonesia memiliki makna positif yang mengukuhkan perbandingan menjadi kewenangan, pada segi lain menimbulkan impresi negatif, seperti ketenangan stabilitas sosial ekonomi dan perselisihan kordial.

Kita membutuhkan model baru yang lebih dapat diterima, yaitu pendidikan antarbudaya. Pendidikan antar budaya harus diperkenalkan pada semua bidang pendidikan terutama pada sekolah dasar.

Sekolah dasar menjadi pengajaran formal pertama yang membentuk landasan dan kepribadian penerus bangsa. Menciptakan dan mengelaborasi potensi peserta didik atau warga negara untuk mengikuti kita nasional pada fungsi pendidikan nasional, yaitu sesuai dengan pandangan utama kehidupan berbangsa seperti Pancasila.

Bacaan Lainnya
DONASI

Baca juga: Pancasila Menjadi Sumber Etika dalam Pencegahan Tindak Korupsi

Pentingnya Bhinneka Tunggal Ika bagi siswa sekolah dasar karakter negara Indonesia, termasuk nilai Bhinneka Tunggal Ika adalah kepercayaan, nasionalisme, bijaksana, gotong royong, dan jujur.

Melindungi sikap-sikap yang berkembang melalui beragama: toleransi, menghargai perbedaan agama, dan keyakinan, cinta lingkungan. Sikap yang berkembang dengan nilai-nilai nasionalis antara lain penghargaan terhadap budaya sendiri, perlindungan kekayaan budaya negara, pengorbanan diri, prestasi luar biasa, cinta tanah air, perlindungan lingkungan, dan kepatuhan hukum meningkatkan keberagaman suku dan agama.

Peran guru dalam memberikan pembelajaran perlu dikaitkan dengan prinsip-prinsip pengembangan perilaku dalam rangka penguatan kepribadian siswa yang berlandaskan skala dan sikap yang menandai kepribadian individu, publik, serta negara.

Baca juga: Aktualisasi Nilai-Nilai Pancasila sebagai Penguatan Moralitas Kehidupan Berbangsa dan Bernegara di Arus Globalisasi

Sikap meumbuhkan pengalaman masa lalu, pemahaman, dan kemampuan untuk menangani isu-isu kontroversial untuk menyelidiki masalah yang muncul di masyarakat.

Guru sejarah memegang peranan penting dalam memperkuat kepribadian siswa. Hal ini memungkinkan siswa untuk meningkatkan nilai karakter persatuan dalam kebhinekaan termasuk nilai lima negara agama, nasionalisme, dan gotong royong dalam proses pembelajaran di kelas, kemandirian, dan kelengkapan.

Penulis: Revyta Purwaka
Mahasiswa Jurusan PGSD Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA (Uhamka)

Editor: Rahmat Al Kafi

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI