Kayaknya aku udah belajar dari tadi, tapi kenapa materinya kayak susah masuk ke otak ya?
Pernahkah teman-teman mengalami kejadian seperti di atas? Dan bingung harus bagaimana mengatasinya, padahal sebentar lagi ujian akan dilaksanakan? Kejadian seperti ini pernah dialami oleh setiap orang yang ingin mempelajari sesuatu, bahkan saya sendiri juga pernah mengalaminya.
Hal seperti ini akan sangat mengganggu dan membuat stres diri kita. Terkadang kita bertanya-tanya, apa yang menjadi penyebab otak seperti sulit menerima informasi yang kita pelajari? Nah, kali ini saya akan menyampaikan mengenai penyebab dan cara-cara mengatasi otak yang ‘lemot’ dalam menerima informasi yang dipelajari.
Baca Juga: Overthinking Sumber Keresahan Diri Sendiri
Otak yang ‘lemot’ atau lambat dalam menyerap informasi ternyata disebabkan oleh kebiasaan kita yang kurang melatih otak untuk berpikir, terlalu sering bermain gawai, mengalami stres atau depresi yang berlebihan, terlalu sering mengonsumsi makanan atau minuman mengandung gula, kurang tidur atau suka bergadang, jarang berolahraga, terlalu lama menyendiri atau kurang berkomunikasi, terlalu sering duduk, suara headphone atau earphone terlalu kencang, dan sering di tempat yang gelap.
Mungkin kebiasaan seperti yang telah saya sebutkan di atas pernah dilakukan, tetapi teman-teman belum menyadari kalau kebiasaan tersebut dapat membuat otak perlahan-lahan menjadi ‘lemot’ serta menurunkan kinerja dan kualitas otak kita.
Kemudian, apa saja yang harus kita lakukan supaya otak kita tidak lambat dalam menerima informasi yang dipelajari? Berikut ini cara-cara mengatasi otak biar nggak ‘lemot’ lagi:
1. Rajin berolahraga
Kita bisa melatih otak dengan kegiatan fisik. Kita juga tidak perlu melakukan kegiatan fisik yang terlalu berat, cukup yang ringan saja supaya tidak membahayakan tubuh juga. Dengan berolahraga membuat tubuh sering bergerak serta menyebabkan darah dan oksigen dapat mengalir ke otak dengan lancar.
Kita bisa melakukan gerakan sederhana dan mudah dilakukan, yaitu gerakan pemanasan, pendinginan, push up, sit up, pull up, back up, senam, jalan cepat, lari, dan lain-lain. Olahraga membantu peregangan otot tubuh dan meningkatkan kecepatan otak dalam berpikir. Otak akan berpikir dengan gesit dan lancar dalam menyerap apa yang dipelajari.
2. Sering membaca dan menulis
Dengan melakukan ini, akan melatih otak untuk memahami informasi yang dibaca dan ditulis. Teman-teman bisa mengulang-ulang bacaan yang sedang dipelajari, daripada memaksa otak untuk menghafalkannya.
Berlatih membuat suatu bacaan juga akan membiasakan otak untuk memikirkan tulisan apa yang akan ditulis selanjutnya. Membaca atau menulis cerita yang memiliki unsur misteri atau non fiksi akan membantu otak untuk cerdas dalam berimajinasi dan membayangkan hal-hal yang mungkin akan terjadi.
Teman-teman juga bisa membuat buku catatan sendiri untuk menulis kejadian-kejadian unik yang pernah dialami dalam kehidupan sehari-hari.
3. Makanlah makanan yang bergizi
Biasakan untuk suka memakan makanan yang bergizi dan sehat, tidak hanya memakan makanan yang enak saja, tetapi justru membawa dampak buruk bagi tubuh kita. Kita dapat mengonsumsi sayuran berdaun hijau, buah-buahan, makanan laut yang mengandung asam lemak omega 3, dan makanan mengandung karbohidrat terbatas untuk menjaga kesehatan dan kualitas otak kita.
Memang sulit bagi kita untuk sering memakan makanan yang berupa buah dan sayur setiap harinya, tetapi kita bisa memaksa diri kita perlahan-lahan memakan makanan tersebut demi menjaga kesehatan otak dan tubuh kita.
Baca Juga: 4 Tips Cara Mudah Menjaga Mental
4. Pelajarilah hal-hal yang baru di sekitar kita
Kita bisa melakukannya dengan berkenalan dengan orang-orang baru, belajar bahasa daerah atau negara lain, public speaking, menghafal kata-kata dalam puisi atau belajar berwirausaha.
Hal ini akan melatih performa otak kita dalam mengingat hal-hal baru yang sedang kita lakukan dan menambah wawasan yang lebih luas. Pelajarilah hal-hal yang baru tersebut dengan tidak terpaksa dan sesuaikan dengan minat serta bakat teman-teman.
5. Bersosialisasi dengan orang lain
Tahukah teman-teman, dengan melakukan kegiatan ini dapat menurunkan risiko terkena penyakit Alzheimer. Teman-teman bisa bergabung dan menambah relasi dengan ikut dalam perkumpulan pecinta binatang, pesepeda, buku, barang-barang antik, atau yang lainnya sesuai kesukaan dan minat teman-teman.
Dengan bersosialisasi, akan meningkatkan kesehatan mental dan suasana hati kita. Bangunlah sosialisasi yang positif dan membantu kita supaya menjadi orang yang lebih bermanfaat dan maju dalam menjalani kehidupan ini.
6. Memperbanyak kosakata baru
Hal ini dapat mempertajam memori dan memperluas pengetahuan kita terhadap hal-hal yang belum pernah dipelajari. Dapat dilakukan dengan membaca buku, majalah, surat kabar, jurnal, artikel, komik, novel, atau yang lainnya dengan mempelajari kosakata baru yang terdapat di dalamnya.
Mulailah dari kosakata yang mudah terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan ke kosakata yang sulit dalam bahasa Indonesia maupun bahasa dari negara lain. Catatlah kosakata baru tersebut supaya kita bisa mempelajarinya kembali.
7. Memainkan permainan atau game mengasah otak
Kita juga bisa bermain permainan atau game yang dapat mengasah otak dan memerlukan penalaran dalam memainkannya. Bisa dengan bermain game asah otak di gawai atau permainan di dunia nyata yang memerlukan interaksi dengan orang lain, seperti permainan tradisional yang saat ini sudah mulai ditinggalkan.
Dengan melakukan ini, otak kita akan terbiasa dalam memecahkan masalah yang harus diselesaikan dalam permainan tersebut.
Baca Juga: Ingin Memiliki Pola Pikir yang Kreatif? Simak Tips Berikut Ini!
8. Memiliki jam tidur yang teratur
Jam tidur yang berantakan dan sering bergadang di malam hari mengakibatkan kesehatan tubuh terganggu, bahkan dapat membuat kita jatuh sakit. Oleh karena itu, aturlah jam tidur kita agar kita terbiasa untuk tidur di waktu-waktu yang telah kita rencanakan.
Kita bisa tidur siang sekitar 30 menit sampai 1 jam dan tidur di malam hari sekitar jam 10 atau 11, karena jadwal tidur ini dapat meningkatkan kesehatan otak kita dan membuat otak kita segar kembali sehingga mudah dalam menyerap informasi di sekitar kita.
Biasakan sedikit demi sedikit sampai kita mulai terbiasa dengan jam-jam tidur tersebut tanpa terpaksa dan malah membuat kita sulit tidur.
Dengan melakukan cara-cara mengatasi otak supaya tidak ‘lemot’ lagi seperti di atas, diharapkan kita dapat memiliki pola hidup yang sehat dan teratur sehingga tidak mudah terkena penyakit dan menjaga kesehatan serta kinerja otak kita.
Otak yang sehat dan lancar dalam berpikir juga akan mudah membantu kita dalam mempelajari hal-hal yang baru tanpa adanya gangguan otak yang lambat berpikir atau ‘lemot’.
Penulis: Marselyna Shofia Dea Kurniawati
Mahasiswa D3 Perpustakaan Universitas Sebelas Maret Surakarta
Editor:Â Ika Ayuni Lestari
Bahasa: Rahmat Al Kafi