Jadi Gadget atau Quality Time Bareng Keluarga?

Quality Time Bareng Keluarga

Di masa pandemi seperti ini banyak sekali waktu luang yang tersisa setelah melaksanakan work form home atau school form home. Waktu luang yang dulu sangat kita damba-dambakan di sela-sela kegiatan dan kesibukan yang kita jalani. Tetapi sekarang di tengah musibah yang kita hadapi atas adanya pandemi covid-19, ketika waktu luang itu kita dapatkan, apakah kita memilih menggunakan waktu luang itu untuk bersenang-senang bersama keluarga walaupun hanya untuk sekedar ngobrol dan bercanda bersama atau malah kita sibuk dengan gadget kita masing-masing dan menghilangkan kesempatan yang ada?

Gadget atau Keluarga?        

Zaman sekarang gadget merupakan sebuah kebutuhan primer, hampir semua hal harus dilakukan menggunakan gadget. Mulai dari tugas sekolah, kuliah, dan pekerjaan kantor.

Mamaku pekerjaannya berbisnis tepatnya membuka depot rumah makan, sehari-hari beliau sibuk mempromosikan kedainya melalui sosial media dan mendaftarkan kedainya di pesan antar makanan lewat aplikasi ojek online, setelah lelah bekerja lalu mengurus rumah pasti langsung ingin istirahat. Abangku sibuk bekerja sekaligus kuliah online, belum lagi dia lebih asyik main PUBG atau mobile legend, itu semacam game online yang tengah popular dikalangan anak milenial,

Bacaan Lainnya
DONASI

Bahkan saking asyiknya terkadang abangku berteriak-teriak sampai lupa waktu, cenderung berkata kasar dan kotor, sampai membuat kami terkejut dengan setiap teriakan abangku. Dan aku sendiri yang juga sedang kuliah online, kegiatanku berputar di video meet, mengerjakan tugas dan terkadang membantu mama.

Rutinitas di atas adalah hal-hal yang bisa kalian alami di rumah. Ketika setiap anggota keluarga sibuk dengan segala rutinitas masing-masing. Akhirnya, orang tua dan anak tidak mengalami komunikasi satu sama lain yang baik. Mereka menyimpan masalah yang tak dibicarakan karena tidak terbiasa dengan komunikasi dalam arti yang sebenarnya.

Dari tahun ke tahun penggunaan gadget semakin meningkat pesat. Dilansir dari Detik.com, Berdasarkan laporan terbaru We Are Social, menyebutkan pada tahun 2020 pengguna gadget di Indonesia mencapai 338,2 juta, dan 160 juta diantaranya pengguna aktif media sosial.

Orang-orang menggunakan gadget untuk berbagai alasan. Orang-orang menggunakan gadget mulai dari untuk bekerja, membangun komunikasi jarak jauh dengan orang lain, bahkan mencari banyak referensi ilmu serta wawasan untuk belajar. Selain digunakan dalam hal positif, terkadang gadget ini juga digunakan untuk hal yang dianggap kurang penting seperti bermain game, menonton youtube atau film dan menonton konten yang bersifat negatif. Mungkin dari kalian merasa aneh jika satu hari saja tidak memegang gadget.

Dampak Penggunaan Gadget

Bukan hanya hadir dalam berbagai sistem operasi serta desain yang dibekali fitur inovatif, gadget juga telah mengubah cara hidup kebanyakan penggunanya. Gadget juga membuat orang dengan mudah terhubung ke dunia luar. Secara sadar, perkembangan gadget memang memudahkan hidup. Namun sadarkah Anda bahwa gadget juga membawa dampak buruk, terutama bagi para anak dan remaja.  

Siapa yang tidak suka menggunakan gadget? Bentuknya sederhana, tidak repot untuk dibawa, dan didukung banyak aplikasi yang memudahkan kehidupan. Jika dulu spesifikasinya pas-pasan, sekarang gadget memudahkan dalam bekerja berkat spesifikasinya yang mulai melebihi komputer.

Penggunaan gadget membawa berbagai dampak dan pengaruh negatif bagi lingkungan keluarga, antara lain :

Dapat menyebabkan kecanduan

Bukan rahasia lagi kalau gadget dapat menimbulkan kecanduan, bahkan mau tidurpun masih saja menggunakannya dan saat bangun tidur hal pertama yang dilakukan adalah melihat gadget. Padahal hal tersebut tidak baik untuk kesehatan

Dapat mengganggu pengelihatan

Gadget itu mengeluarkan sinar biru yang bisa membuat penglihatan terganggu. Jika mata terus-terusan menatap layar gadget dalam waktu yang lama, misalnya chatting atau main game. Lama kelamaan penglihatan mata akan berkurang sehingga membuat pandangan menjadi kabur. Untuk menjaga agar mata tetap sehat selama menggunakan gadget, kamu bisa menggunakan aplikasi Bluelight Filter. Meski demikian tetap hindari penggunaan gadget secara berlebihan.

Dapat mengurangi daya tangkap otak

Tidak hanya mempengaruhi fisik, dampak buruk gadget juga berakibat fatal pada otak. Meski belum ada bukti ilmiah tentang dampak radiasi gadget terhadap otak manusia, namun gadget bisa membuat daya talar remaja menurun. Hal ini karena remaja yang sering menggunakan gadget akan mengandalkan gadgetnya untuk melakukan berbagai hal yang berhubungan dengan penalaran, yakni merekam percakapan, mencari apa-apa di Google, dan lainnya. Dampaknya otak tidak dilatih untuk terbiasa mengingat sesuatu jika terus menerus mengandalkan gadget, sehingga daya nalar pun berkurang.

Dapat mengurangi interaksi sosial

Ketika kita sudah janjian untuk bertemu teman atau saudara lewat sosial media, saat bertemu bukannya kita menikmati waktu bersama dengan mengobrol santai dan bercanda kebanyakan malah asik dengan gadget masing-masing dan melupakan alasan mengapa bertemu. Hasilnya interaksi dengan teman maupun saudara pun berkurang. Bahkan tidak sedikit yang sampai lupa waktu dan asyik sendiri gara-gara main game di gadget.

Dapat mempertumpul ingatan

Dengan adanya gadget kita jadi lebih mudah mengabadikan segala momen penting dan berharga dalam foto, bahkan membagikannya ke Instagram, Facebook, Path, dan aplikasi sosial media lainnya pun bisa dilakukan dengan mudah. Namun, disadari atau tidak, kamu jadi bergantung dengan album yang kamu buat itu. Tanpa album foto tersebut, mereka kesulitan mengingat bagaimana serunya melakukan hal tertentu barsama teman-teman.

Dapat memberikan kelainan postur tubuh

Usia remaja adalah usia yang gampang sekali merasa asyik terhadap sesuatu, tidak terkecuali memainkan gadget. Saking asyiknya chatting dengan teman atau pacar, membuat mereka sering bungkuk-bungkuk, chatting sambil duduk menunggu sesuatu. Jika iya, segera hentikan jika tidak ingin nantinya bungkuk. Selain bungkuk, keseringan chatting di gadget juga beresiko membuat jari kelingking bengkok.

Dapat menimbulkan penyakit jantung dan stroke dini

Kata siapa penyakit jantung atau stroke hanya menyerang orang yang sudah berumur? Remaja yang sering memainkan gadget sebelum tidur dan malas berolahraga pun beresiko terkena penyakit menyeramkan ini. Kurangnya istirahat karena terus-terusan menggunakan gadget menyebabkan tekanan darah menjadi tidak stabil, ditambah dengan malas berolahraga akan semakin parah sehingga bisa mengakibatkan gagal jantung atau stroke.

Karimah
Mahasiswa UIN Sunan Ampel Surabaya

Editor: Muhammad Fauzan Alimuddin

Baca Juga:
Ironi Kecanduan Gadget Terhadap Kesehatan Mental Anak
Kecanduan Gadget Menghancurkan Masa Depan Anak!
Bahaya Anak Sering Bermain Gadget

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI