Di era modern seperti sekarang sudah banyak masyarakat yang menggunakan kemajuan teknologi dalam kegiatan sehari-hari, namun kemajuan teknologi yang seharusnya berdampak positif malah di salah gunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Seperti halnya fenomena sekarang, sedang marak dilakukan mengeksploitasi kemiskinan dengan mengemis online di sebuah platform, yang pada mulanya platform tersebut digunakan untuk menghibur dan berekspresi malah disalahgunakan dengan melakukan tindakan mengemis online.
Mengemis online adalah mengemis versi elektronik atau dunia maya dengan meminta belas kasihan agar seseorang merasa iba hingga orang tersebut memberikan sebuah gift, yang di mana gift tersebut bisa ditukarkan dengan uang, banyak faktor pendorong yang menjadikan hal ini menjadi marak.
Beberapa di antaranya adalah sensasi dan panggung, perhatian dan uang, akses internet dan media sosial dan sebagainya.
Fenomena mengemis online pertama kali muncul pada tahun 2019 di Amerika Serikat. Awalnya seorang pemuda bernama Jovan Hill meminta donasi melalui media sosial untuk membiayai kehidupannya, Jovan Hill yang lihai membangun cerita kehidupan gelandangan mengundang banyak simpati dari 200 ribu orang lebih pengikutnya di media sosial.
Selain para content creator yang mengemis pada pengikutnya, hal serupa juga dilakukan oleh pengikut sejumlah content creator di Indonesia. Banyak dampak yang terjadi akibat fenomena mengemis online beberapa di antaranya yaitu menumbuhkan mental pengemis, menumbuhkan ketergantungan, merusak citra negara dan sebagainya. Mengemis online adalah penyakit sosial yang harus dimusnahkan, hal ini bisa merusak mental masyarakat.
Mengemis online dapat memunculkan sifat ketergantungan,dikarenakan masyarakat bisa menggantungkan mata pencaharian pada hal tersebut sehingga memunculkan ketergantungan pada mengemis online dan menyebabkan sifat malas bekerja. Hal ini bisa diberantas apabila ada kesadaran pada diri masyarakat, kesadaran mengenai bahaya akan dampak mengemis online.
Banyak hal yang bisa kita lakukan agar hal ini tidak semakin marak dan agar hal ini cepat berakhir, dengan ikut andil dalam hal mencegah dan memberantas segala konten yang bersifat eksploitasi dan segera melaporkan hal tersebut pada pihak berwenang adalah salah satu kontribusi kita untuk memberantas eksploitasi kemiskinan di era digital saat ini.
Upaya penyelesaiannya tidak cukup hanya dengan menegur individu yang melakukannya, tetapi pemerintah pun punya andil besar dalam perkara ini, beberapa yang bisa dilakukan oleh pemerintah yaitu:
- Menuntut platform digital untuk bertindak tegas Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) meminta platform digital untuk menindak tegas pengemis online yang marak di media sosial.
- Menyelesaikan faktor penyebab,Selain mengeluarkan edaran, pemerintah juga perlu menuntaskan faktor-faktor penyebab kemiskinan, mentalitas, dan lainnya.
- Tidak memberikan apresiasi,Penikmat konten tidak perlu memberikan apresiasi, atensi, atau membiarkan para pembuat konten yang mengarah pada kegiatan eksploitasi atau ngemis online.
- Melaporkan konten yang eksploitatif,Jika menemukan konten yang sifatnya eksploitasi, segera laporkan saja ke pihak yang berwenang.
Agar lebih efektif masyarakat juga harus diberi edukasi tentang buruknya dampak dari fenomena mengemis online ini, beberapa hal yang bisa dilakukan yaitu:
- Tidak memberikan gift,Hindari memberikan gift pada konten ngemis online karena keuntungannya berasal dari gift.
- Mengetahui nilai-nilai dan batasan diri, dengan memahami nilai-nilai dan batasan diri, kita dapat membuat keputusan yang tidak terpengaruh tekanan sosial.
- Menyalurkan kedermawanan melalui organisasi yang terverifikasi, jika ingin menyalurkan kedermawanan, sebaiknya melalui organisasi yang terverifikasi, seperti dinas sosial.
Platform yang biasa digunakan oleh pelaku mengemis online adalah platform tiktok, platform ini menyediakan fitur live untuk content creator yang memiliki pengikut,dengan syarat minimal memiliki pengikut 1.000, upaya yang bisa dilakukan platform untuk mengurangi pengemis online ialah
- Menegaskan kebijakan untuk menggunakan platform sesuai ketentuan yang diberlakukan oleh platform.
- Memblokir akun yang menyebar kan video atau live yang mengandung unsur eksploitasi kemiskinan di dunia maya
- Menerapkan sanksi apabila pengguna platform kedapatan melanggar aturan yang ditentukan oleh platform, maka pengguna tersebut akan mendapat sanksi yang berlaku.
Sebenarnya masyarakat juga harus diberi sosialisasi tentang dampak positif dan negatif tentang perkembangan teknologi yang semakin pesat sehingga masyarakat akan lebih awas dan berhati-hati dalam penggunaan teknologi di kehidupan sehari-hari.
Selain itu, sosialisasi tentang dampak mengemis online juga sangat perlu dilakukan agar masyarakat tidak mudah terpengaruh dengan ajakan pelaku pengemis online, lebih memilih dan memilah tontonan sehingga penonton tidak terpengaruh tentang hal-hal yang berbau eksploitasi.
Tindakan mengemis online menyebabkan sikap ketergantungan, dikarenakan mereka mengandalkan pemberian berupa gift yang bisa ditukarkan dengan uang sehingga pelaku pengemis online akan bermalas-malasan dalam bekerja, dan sebagai penikmat media sosial sebaiknya kita tidak memberi panggung pada pelaku pengemis online, tidak memberi atensi ataupun gift agar pelaku bisa berhenti melakukan hal ini.
Jadi siapa yang diuntungkan dalam hal fenomena eksploitasi kemiskinan di era modern?
Eksploitasi kemiskinan di era modern dapat menguntungkan pihak-pihak yang memanfaatkan kemiskinan sebagai komoditas. Beberapa faktor yang membuat masyarakat miskin sulit keluar dari kemiskinan, antara lain:
Keterbatasan aset tanah, Keterbatasan modal material, Keterbatasan modal sosial dan Keterbatasan life skill
Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi kemiskinan, antara lain:
1. Bantuan sosial,B.) Peningkatan pendapatan masyarakat,C.)Regionalisasi bantuan sosial,D.) Penyediaan kebutuhan pokok,E.)Pengembangan sistem jaminan sosia,F.) Pengembangan budaya usaha,G.)Meningkatkan kegiatan ekonomi rakyat,H.) Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia, I.)Menyediakan infrastruktur yang memadai.
Jadi untuk itu, sebagai masyarakat yang menggunakan kemajuan teknologi alangkah baiknya kita harus bijak dalam menggunakan teknologi serta berhati-hati dalam memilih tontonan,dengan lebih memilih tontonan yang edukatif serta berbobot untuk ditonton.
Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi fenomena pengemis online antara lain:
- Program pendidikan dan pelatihan: Melalui program ini, pengemis dapat dilatih keterampilan sehingga bisa mendapatkan pekerjaan.
- Fasilitas penampungan: Pengemis dapat ditempatkan di rumah susun atau fasilitas penampungan.
- Reintegrasi sosial dan psikososial: Pengemis dapat direintegrasikan kembali ke masyarakat melalui program ini.
- Kebijakan kesejahteraan dan pengentasan kemiskinan: Pemerintah dapat membuat kebijakan untuk membantu mengatasi kemiskinan yang menjadi salah satu faktor penyebab mengemis.
- Kolaborasi antara pemerintah, NGO, dan sektor swasta: Pemerintah dapat bekerja sama dengan NGO dan sektor swasta untuk mengatasi masalah pengemis.
Penulis: Nadia Shokhfi
Mahasiswa Sosiologi, Universitas Muhammadiyah Malang
Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi
Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News