Mengurai Masalah Pengangguran

Mengurai Masalah Pengangguran
Sumber: pixabay.com

Pengangguran adalah isu sosial dan ekonomi yang memerlukan perhatian dari pemerintah dan masyarakat. Di Indonesia, masalah pengangguran masih menjadi sorotan karena jumlah penduduk yang semakin besar. Sampai saat ini, program dari pemerintah belum berhasil mengurangi pengangguran.

Program-program yang dilakukan belum menunjukkan hasil yang signifikan karena jumlah tenaga kerja dan kebutuhan pasar kerja yang tidak seimbang. Lulusan sarjana juga dikhawatirkan akan menambah tingkat pengangguran jika perguruan tinggi tidak memberikan arahan kepada para mahasiswanya guna menciptakan lapangan pekerjaan.

Sukirno (2008) memaknai bahwa pengangguran ialah seseorang yang termasuk  angkatan kerja, tidak bekerja dan seseorang yang melalukan pekerjaan tidak lebih dari dua hari dalam seminggu. Dalam artian yang lebih sederhana pengangguran yaitu situasi seseorang yang sedang tidak bekerja, sedang mencari pekerjaan, dan mempunyai pekerjaan tapi kurang produktif.

Bacaan Lainnya

Berdasarkan data Trading Economy, Indonesia adalah negara dengan tingkat pengangguran tertinggi kedua di Asia Tenggara tahun ini. Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), angka pengangguran Indonesia tercatat sebanyak 7,86 juta orang. Angka ini berkurang dibanding Agustus tahun lalu tapi peringkat pengangguran di Indonesia tetap menempati posisi kedua.

Jenis-jenis pengangguran dapat dibedakan berdasarkan faktor penyebabnya. Pertama, pengangguran friksional adalah pengangguran yang diakibatkan oleh lamanya waktu yang dibutuhkan pekerja untuk mencari pekerjaan. Pengangguran jenis ini bersifat sementara dan normal dalam pasar kerja yang dinamis.

Kedua, pengangguran struktural disebabkan oleh kekakuan upah dan penjatahan pekerjaan. Pengangguran jenis ini terjadi apabila keterampilan yang dimiliki oleh pekerja dengan permintaan pasar kerja tidak sesuai.

Ketiga, pengangguran yang muncul karena perubahan permintaan dan penawaran tenaga kerja dalam satu tahun tertentu disebut juga dengan pengangguran musiman.

Keempat, pengangguran siklis muncul saat pengeluaran ekonomi menurun perusahaan akan mengurangi produksi yang mengakibatkan pemotongan tenaga kerja. Beberapa orang mungkin dapat mengalami lebih dari satu jenis pengangguran dalam rentang waktu tertentu.

Tingkat pengangguran yang tinggi dan berjangka panjang memberikan  dampak buruk di segala bidang terutama di bidang ekonomi. Pengangguran menyebabkan kondisi perekonomian negara tidak stabil.

Apabila tingkat pengangguran relatif tinggi maka akan menghambat pembangunan perekonomian sehingga dapat menurunkan tingkat kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat. Kemakmuran masyarakat dikatakan dalam kondisi rendah jika pendapatan riil yang dicapai lebih rendah daripada pendapatan yang telah direncanakan.

Selain itu, pengangguran dapat meningkatkan kemiskinan karena mereka yang menganggur tidak memperoleh pendapatan sementara itu biaya dan kebutuhan hidup terus bertambah.

Pemerintah punya peran penting dalam mengatasi masalah pengangguran. Pertama, penerapan kebijakan moneter dan fiskal yang berperan mengelola uang dan anggaran dana. Kebijakan moneter dapat menurunkan suku bunga dan mendorong permintaan agregat.

Penurunan suku bunga dapat meningkatkan investasi, konsumsi, dan ekspor. Hal tersebut akan meningkatkan produksi sehingga menyerap tenaga kerja. Sedangkan kebijakan fiskal akan memotong pajak untuk mendorong permintaan agregat.

Apabila pajak rendah maka pendapatan rumah tangga dan perusahaan akan meningkat sehingga dapat mengeluarkan uang lebih banyak untuk kegiatan konsumsi. Ketika permintaan meningkat maka produksi akan meningkat dan perusahaan  akan menyerap tenaga kerja lebih banyak.

Kedua, pemerintah dapat membuka pendidikan dan pelatihan keterampilan. Salah satu program yang sudah dilakukan adalah program Kartu Prakerja. Ketiga, pengembangan usaha sektor informal yang meliputi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), pedagang kaki lima, pengrajin dan pelaku usaha lain yang di luar sektor formal. Langkah nyata yang telah dilakukan yaitu program Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Bantuan Modal Usaha.

Di samping peran pemerintah dalam mengatasi masalah pengangguran, masyarakat juga punya peran yang tak kalah penting. Adanya kesadaran diri dalam masyarakat akan membantu mengatasi masalah ini.

Dengan begitu masyarakat akan menggali dan mengembangkan sumber daya manusia yang dimilikinya dengan mengikuti program-program dari pemerintah untuk mengembangkan keterampilannya. Hal ini akan membantu mengurangi pengangguran struktural yang terjadi karena ketidaksesuaian antara keterampilan dan pekerjaannya.

Selain itu masyarakat juga dapat belajar tentang kewirausahaan yang nantinya diharapkan dapat membuka dan menciptakan lapangan  kerja sendiri. Di era perkembangan ini, tentu pemanfaatan teknologi yang tepat akan membantu memaksimalkan potensi dan sumber daya manusia tersebut. Oleh karena itu, sebagai masyarakat yang bijak kita harus ikut serta dalam mengatasi masalah pengangguran agar dapat meningkatkan kesejahteraan.

 

Penulis: Safinatun Najah
Mahasiswa Jurusan Ekonomi Pembangunan, Universitas Tidar

Editor: I. Chairunnisa

Bahasa: Rahmat Al Kafi

 

Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0811-2564-888
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.