Pelecehan Seksual dan Kekerasan Terhadap Wanita serta Dampak bagi Korban Pelecehan

Pelecehan Seksual dan Kekerasan Terhadap Wanita serta Dampak bagi Korban Pelecehan
Sumber: pixabay.com

Saat ini di Indonesia kasus kekerasan seksual terhadap wanita sedang marak terjadi. Baik wanita yang berusia dini, wanita dewasa, maupun wanita lansia.

Kekerasan seksual merupakan bentuk penyerangan dan ancaman terhadap tubuh, seksualitas, dan hak-hak perempuan dan pada umumnya terkait adanya ketidak setaraan relasi kuasa antara laki-laki dengan perempuan.

Bentuk – bentuk dari kekerasan seksual pun beragam, seperti perkosaan, pencabulan, pelecehan seksual, eksploitasi seksual, dan persetubuhan dalam perkawinan. Pelaku kekerasan terhadap perempuan dan anak perempuan mayoritas terjadi dalam, Ranah privat/personal (misal: keluarga, rumah tangga, dan hubungan berpacaran).

Bacaan Lainnya
DONASI

Ranah publik/komunitas (lingkungan kerja, masyarakat, bertetangga, dan lembaga pendidikan atau sekolah). Ada pelaku yang merupakan guru atau guru ngaji. Ini artinya, tempat yang semestinya menjadi arena menimba ilmu bagi perempuan justru menjadi tempat yang paling tidak aman.

Kekerasan seksual sering terjadi di rumah sendiri, kekerasan seksual juga kerap terjadi di tempat kerja, fasilitas umum, sekolah hingga secara daring.

Baca Juga: Menelaah Anti Kekerasan Seksual

Faktor Penyebab Kekerasan pada Perempuan

Masih maraknya kasus kekerasan terhadap perempuan menjadi sinyal ada yang salah dari sistem hukum Indonesia. Hukum yang diharapkan jadi solusi persoalan itu, selain perbaikan nilai di masyarakat belum cukup mumpuni menghentikan kekerasan terhadap perempuan.

Sebaliknya, korban juga enggan melaporkan kekerasan yang dialaminya karena beragam alasan seperti malu, menganggap aib keluarga, diancam, dan sebagainya. Budaya patriarki menempatkan posisi laki-laki dianggap lebih tinggi dari perempuan.

Budaya ini membuat perilaku kekerasan sampai pelecehan pada perempuan dianggap wajar. Perempuan yang menjadi korban pelecehan kadang turut disalahkan, misalnya berpakaian tidak sopan. Penyebab terjadinya pelecehan seksual dapat berhubungan dengan kebiasaan mengonsumsi konten porno.

Misal, sering membaca atau menonton konten-konten porno. Hal ini memicu adanya fantasi seksual, dan apabila tidak disalurkan dengan baik maka bisa saja berujung pada pelecehan seksual.

Baca Juga: Prevensi Perilaku Kekerasan Seksual terhadap Anak: Tinjauan Psikologi Sosial

Dampak Kekerasan Seksual terhadap Wanita

Dampak psikologis korban kekerasan dan pelecehan seksual akan mengalami trauma yang mendalam, selain itu stres yang di alami korban dapat mengganggu fungsi dan perkembangan otaknya. Bahkan dalam beberapa kasus dapat menyebabkan kematian.

Korban juga akan selalu merasa tidak aman dimanapun berada, dan memiliki ketakutan yang sangat besar. Serta korban juga dapat terkena dampak sosial, korban kekerasan pelecehan seksual sering di kucilkan dalam kehidupan sosial, hal yang seharusnya dihindari karena korban pastinya butuh motivasi dan dukungan moral untuk bangkit lagi menjalani kehidupannya.

Tak heran jika banyak korban pelecehan yang enggan melapor atau memberitahu orang terdekat, dan memilih untuk bungkam atau tetap diam, sehingga para pelaku bebas melakukan aksinya dan memakan lebih banyak korban. Perlu dibangun budaya melapor, sehingga jika ada kasus pelecehan seksual bisa segera melaporkannya kepada pihak berwajib.

Baca Juga: Pelecehan Seksual Berkedok Edukasi Pendidikan

Apa yang dapat Dilakukan Oleh Diri Kita Masing-Masing untuk Mencegah Kekerasan Seksual?

Selalu bersikap waspada Jika menggunakan angkutan umum, cari yang ramai penumpang dan terdapat penumpang perempuan lainnya. Bila ada hal yang mencurigakan segera turun. Jika kamu menggunakan jasa ojek online (motor/mobil), mintalah dijemput di pusat keramaian.

Foto/catat identitas pengemudi dan nomor kendaraan, segera kirim pada orang terdekat. Membekali diri dengan keterampilan bela diri atau alat yang dapat digunakan untuk membela diri seperti menyemprotkan spray cabai atau parfum ke mata pelaku.

Waspada orang tak dikenal Kamu harus selalu waspada terhadap orang-orang disekitarmu yang belum kamu kenal. Lindungi data pribadi di ranah online, Kamu harus membangun kesadaran untuk melindungi privasimu seperti data pribadi dari siapapun yang bisa mengakses informasi secara online maupun offline terlebih data sensitif yang kamu miliki.

Jangan sembarang percaya aplikasi pihak ketiga yang meminta akses akun media sosialmu karena bisa saja mereka tidak bertanggung jawab menggunakan data pribadi kamu dan berdampak pada kehidupanmu baik online maupun offline.

 

Penulis: Adila Lestari
Mahasiswa Jurusan Akuntansi, Universitas Pamulang

 

 

Editor: I. Khairunnisa

Bahasa: Rahmat Al Kafi

 

Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI