Malang, Jawa Timur – Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) Universitas Muhammadiyah Malang dari kelompok 90 gelombang 1 di Desa Kepuharjo, Kabupaten Malang, Kecamatan Karangploso, Jawa Timur. (15/8/24)
Kegiatan ini dimulai pada tanggal 18 Juli – 18 Agustus. Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini bertujuan menerapkan kurikulum Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) untuk anak-anak yang bersekolah di bangku TK.
Program pendidikan P5 merupakan cara dalam memberikan pengalaman secara langsung yang sesuai dengan karakteristik lingkungan sekitar sehingga membantu anak-anak dalam memperoleh keterampilan global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupannya sehari-hari. Program pendidikan P5 meliputi berbagai aspek yang dapat mendidik generasi penerus bangsa.
Aspek pertama dalam program P5 yaitu, dimensi beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia. Sesuai dengan sila pertama dalam Pancasila yang berbunyi “Ketuhanan Yang Maha Esa”. Aspek ini mengajarkan kepada anak-anak untuk memahami ajaran agama dan kepercayaannya untuk mereka terapkan dalam kehidupannya sehari-hari. Dengan anak-anak memahami tentang ajaran agama, maka dapat membimbing mereka untuk berakhlak mulia ketika menjalan kehidupannya sehari-hari karena telah memahami apa yang baik dan apa yang buruk dalam ajaran agama dan kepercayaannya.
Aspek kedua dimensi “Berkebhinekaan Global Pelajar Indonesia” mempertahankan budaya dan identitasnya. Selain itu, dimensi ini bertujuan untuk membentuk anak-anak yang berpikiran terbuka dalam berinteraksi dengan budaya lain sehingga dapat menghargai adanya perbedaan budaya lain yang memungkinkan terbentuknya budaya baru yang positif dan tidak menentang budaya luhur bangsa.
Aspek ketiga, dimensi “Gotong Royong Pelajar Indonesia”. Dimensi ini bertujuan agar anak-anak Indonesia memiliki kemampuan untuk melakukan kegiatan secara bersama dan sukarela agar kegiatan berjalan lancar, mudah, dan ringan. Sehingga dimensi ini membentuk rasa kepedulian, kolaborasi, dan berbagi pada anak-anak. Aspek keempat merupakan dimensi “Mandiri Pelajar Indonesia”. Aspek ini membentuk anak-anak yang memiliki rasa tanggung jawab atas proses dan hasil belajarnya.
Aspek keempat, yaitu “Bernalar Kritis Anak-Anak”. Anak-anak yang mampu bernalar kritis mampu secara objektif ketika memproses informasibaik kualitatif maupun kuantitatif, membangun keterkaitan antara berbagai informasi, dan dapat menganalisisnya hingga menyimpulkannya.
Aspek yang terakhir atau keenam merupakan dimensi “Kreatif Anak-Anak”. Dimensi ini bertujuan sehingga anak-anak dapat memodifikasi dan menghasilkan sesuatu yang bermakna, bermanfaat, dan berdampak. Selain itu, membentuk anak-anak yang dapat menghasilkan gagasan atau karya yang orisinal serta keluwesan berpikir dalam mencari solusi dari suatu permasalahan.
Dalam program PMM kelompok 90, metode yang kami gunakan melalui program P5 yang diterapkan pada murid-murid TK Dharma Wanita Persatuan 1 Kepuharjo. Sebagai upaya untuk mewujudkan pelajar Pancasila yang mampu berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila.
Terdapat empat tema utama yang kami terapkan, yaitu Aku Sayang Bumi, Aku Cinta Indonesia, Imajinasiku dan Kreativitas, serta Bermain dan Bekerja Sama. Tema pertama Aku Sayang Bumi kami terapkan dengan cara menjadikan hari Jumat sebagai Jumat Bersih dengan menghemat energi.
Tema kedua Aku Cinta Indonesia yang diterapkan dengan nama Kamis Budaya yang mewajibkan murid-murid TK mengenakan baju batik, mengenalkan mereka kepada lagu daerah dan permainan tradisional.
Tema ketiga Imajinasiku dan Kreativitas dengan cara menyediakan Pojok Syukur yang bertujuan untuk membentuk rasa Syukur pada murid-murid TK atas apa yang mereka peroleh dan rasakan setiap harinya, selain itu Pojok Syukur juga melatih keberanian bercerita mengenai emosi yang sedang dirasakan kepada teman-teman dan guru. Selain Pojok Syukur, kami menyediakan pojok baca untuk melatih kebiasaan membaca di sekolah dan harapan kami murid-murid TK dapat membawa kebiasaan membaca hingga di rumah mereka.
Tema keempat yang dilakukan dengan merangkai huruf, pembelajaran bahasa Inggris menggunakan media puzzle serta tebak-tebakan menggunakan bahan yang bersifat daur ulang atau ramah lingkungan.
Terpilihnya TK Dharma Wanita Persatuan 1 Kepuharjo, karna kelompok 90 karena pentingnya membentuk kemampuan berpikir kritis menjadi kebutuhan yang penting bagi anak-anak penerus masa depan bangsa. Karena kami merasa kemampuan berpikir harus diebntuk sejak tingkat pendidikan Taman Kanak-kanak. Dalam penerapan program pendidikan P5, kami berusaha mengajarkan dimulai dari hal-hal kecil untuk membentuk karakter anak-anak TK. Harapan kami, mereka dapat memiliki karakter dan cara berpikir yang lebih baik di masa depan, jika telah dilatih sejak usia dini.
Penulis: Abhista Athaviannas Bachtiar
Mahasiswa Jurusan Hubungan Internasional, Universitas Muhammadiyah Malang
Editor: I. Khairunnisa
Bahasa: Rahmat Al Kafi
Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News
