Pengaruh Ekstrak Air Daun Belimbing Wuluh Sebagai Peluruh Batu Ginjal

Daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbii L) adalah suatu tanaman yang mengandung senyawa kumarin, flavonoid, alkaloid, saponin, tanin, sulfur, asam format, peroksidase, kalsium sitrat, dan selain itu daun belimbing wuluh mengandung banyak senyawa glikosida jantung, flavonoid, fenol, alkaloid, tanin dan kurkumin.

Tanaman daun belimbing wuluh salah satu pemanfaatan yang digunakan untuk pengobatan secara tradisional dengan menggunakan ekstrak air sebagai peluruh penyakit batu ginjal. Banyak potensi atau pengaruh dari daun belimbing yang dapat digunakan dalam kesehatan khususnya peluruh batu ginjal. (Hernani et al,(2009).

Baca juga : Pemanfaatan Tanaman Belimbing Wuluh (Averrho bilimbi) sebagai Obat Hipertensi

Bacaan Lainnya

Dalam pengolahan ekstrak tanaman daun belimbing wuluh, sebagai alternatif pengobatan secara herbal tanpa campuran bahan kimia lain yang menyebabkan suatu penyakit. Dengan adanya obat ini, kita bisa antusias untuk mengelola tanaman daun belimbing wuluh menjadi peluruh batu ginjal. Proses pembuatan ekstrak air daun belimbing wuluh merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pengeringan yaitu suhu dan waktu pegeringan daun tersebut. Dalam aktivitas daun belimbing wuluh ini, ternyata menjadi salah satu tanaman yang mudah dicari sebab, tanaman tidak langka.

Baca juga : Mari Kita Pelajari Berbagai Penyebab Nyeri di Perut Bagian Kanan Bawah

Cara pembuatan ekstrak air dari daun belimbing wuluh dimasukkan ke dalam maserator atau botol maserasi, ditambahkan etanol 70 %. Direndam selama 6 jam pertama sambil sekali-sekali diaduk, kemudian didiamkan selama 18 jam. Maserat dipisahkan dengan ampas menggunakan kertas saring. Ampas yang diperoleh dimaserasi kembali sebanyak dua kali pengulangan dengan jenis dan jumlah pelarut yang sama. Semua maserat dikumpulkan dan diuapkan dengan alat penguap putar (rotary evaporator) pada suhu di bawah ± 50 ºC sehingga diperoleh ekstrak kental, rendemen yang diperoleh ditimbang.

Penyakit ginjal yang sering ditemui di Indonesia adalah batu ginjal dan nefrolitiasis. Sedangkan batu ginjal merupakan suatu penyakit dimana kondisi ditemukannya batu yang mengandung komponen kristal dan matriks organik yang penyebab salah satu kelainan saluran kemih, dan sedimen urin dalam ginjal.

Baca juga : Pengobatan Penyakit Gagal Ginjal dengan Tanaman Binahong (Anredera Cordifolia) dan Seledri (Apium Graveolens L.)

Endapan diginjal terdiri dari bahan-bahan kimia yang bisa terjadi dalam urin. Sehingga, pada pemberian ekstrak air dari daun belimbing wuluh dapat mempengaruhi kelarutan kalsiun dari batu ginjal dan memiliki sifat ekspektoran yang bisa membantu mengeluarkan lender dari saluran pernapasan, meredakan iritasi pada tenggorokan. Sehingga, kandungan yang diduga berperan penting dalam proses kelarutan kalsium pada batu ginjal adalah senyawa flavonoid dari ekstrak.

Dan hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa kalsium batu ginjal dapat larut dengan menggunakan ekstrak meniran. Maka dari itu senyawa yang bekerja lebih mudah larut dalam air, dan membantu kelarutan kalsium.(Winarti et al, 2014).

Meli Yuliana

 

 

 

 

 

 

 

 

Penulis: Meli Yuliana
Mahasiswa Jurusan Farmasi, Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Padang 

Editor: Anita Said

Bahasa: Rahmat Al Kafi

 

Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0811-2564-888
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

2 Komentar