Tahukah kalian bahwa akhir-akhir ini kita sudah beralih dari sebuah kurikulum yang sudah bertahun-tahun kita terapkan? Ada yang bisa menebak kurikulum apa itu? Ya! Benar kurikulum 2013 atau sering disingkat k13. Apa sih yang menjadikan kurikulum ini membuat seorang menteri untuk menggantikan k13 dengan kurikulum baru yang telah ia buat?
Sebelumnya mari kita telaah dahulu tentang kurikulum 2013 atau k13 itu sendiri.
Apa itu Kurikulum 2013?
Kurikulum 2013 adalah sebuah program pemerintah yang dibuat menggantikan kurikulum 2006 yang mana tujuannya adalah agar anak bisa menggunakan skill mereka dan tidak hanya berpaku terhadap guru saja serta membuat siswa agar bisa beradaptasi dari perubahan masa yang seiring berjalan waktu menggunakan teknologi serta perubahan zaman yang semakin modern.
Baca juga: Membangun Kesadaran Diri Tentang Kesehatan Mental dengan Mindset yang Baik
Ada beberapa kemampuan yang mana peserta didik harus kembangkan dalam kurikulum ini:
- Observasi
- Bertanya
- Penalaran
- Presentasi
Dari sisi 4 hal di atas, saya setuju, namun yang saya permasalahkan adalah adanya banyak sekali pelajaran yang memang tidak seharusnya semua siswa belajar dan juga belum tentu terpakai di kehidupan bahkan pekerjaan yang akan mereka jalankan sekalipun.
Saya karena pernah belajar di zaman kurikulum 2013 merasakan hal ini. Seperti waktu SMA di mana saya anak jurusan MIPA merasa kalau pelajaran ekonomi tidak terlalu penting sebab kita yang jurusan MIPA sudah pasti akan berhadapan dengan hal-hal berbau MIPA seperti teknik, kedokteran, obat-obatan dll.
Sedangkan untuk anak IPS juga kurang bermanfaat sebab mereka akan berfokus pada ilmu-ilmu sosial bukan berhitung.
Oleh sebab itu, banyak sekali bukan orang-orang yang merasa mereka salah jurusan dan akhirnya merasa gagal dalam menata tujuan hidup karena adanya pelajaran yang membuat mereka tidak bisa fokus ke mata pelajaran yang ada di jurusannya. Setelah membahas Kurikulum k13 kita akan beralih ke selanjutnya.
Apa itu Kurikulum Merdeka Belajar?
Kurikulum Merdeka adalah sebuah kurikulum yang lebih mengarah keapada minat bakat anak. Jadi dari kurikulum ini anak akan berfokus pada pelajaran yang mereka suka dan juga bisa mempelajari pelajaran yang akan tetap mereka gunakan di saat mereka bekerja.
Dalam hal-hal merdeka belajar sendiri sebenarnya sampai sekarang kurikulum ini masih dikembangkan bahkan sudah dibuat beberapa episode yang mana beberapa dari episode tersebut sudah terealisasikan.
Namun apa yang saya setujui dari kurikulum ini adalah mereka bisa memilih pelajaran yang mereka sukai bahkan bisa saja tanpa adanya beban ketika belajar. Dalam SMA pun mereka juga tidak ada lagi penjuruan IPA atau IPS.
Baca juga: Masalah Kesehatan Mental pada Remaja
Semisal saya ingin jadi dokter maka dari itu saya bisa belajar mata pelajaran yang akan dipakai di kedokteran nanti seperti:
- Matematika
- Fisika
- Biologi
- Kimia
- Bahasa Inggris
- Bahasa Indonesia Hal-hal di atas memang terlihat banyak, namun lebih banyak mana dengan kita belajar mata pelajaran 13 atau 14 pelajaran dalam sehari?
Apa yang Dirasakan Pelajar Saat Mengikuti Kurikulum 2013?
Ada banyak sekali! Setiap kita pulang sekolah kita pasti selalu diberikan tugas atau pekerjaan rumah (PR) namun sadar tidak sadar ketika anak pulang sekolah mereka sudah di waktu sore hari.
Lalu mengerjakan PR bahkan belum beristirahat lalu malamnya mereka harus belajar lagi yang mana kalau kita lihat waktu untuk beristirahat tidak ada ditambah lagi pelajaran mereka bisa diulang 2 kali seminggu. Apa itu tidak membebankan mental setiap remaja?
Memang, di beberapa moment yang sudah kita lihat tentang kurikulum merdeka ada banyak pro dan kontra dari setiap sisi salah satunya tentang penghapusan Ujian Nasional (UN). Hal ini ditanggapi oleh mantan wakil presiden kita yaitu Bapak Jusuf Kalla di mana beliau mengatakan kepada media kalau anak muda zaman sekarang itu punya sifat “lembek”.
Mengapa kendati demikian? Karena beliau berpendapat kalau UN dijadikan permasalahan dalam mental anak ketika dihadapkan dengan hal semacam ini sehingga menurut beliau anak muda zaman sekarang hanya ingin yang gampang-gampang saja.
Meskipun begitu saya jgua memiliki pandangan bahwa dari contoh yang saya bagikan tadi sebenarnya pelajar bisa lebih mudah mengalami stres bahkan mereka bisa mengalami Burn Out di mana itu sangat menggangu.
Namun beruntungnya adalah Presiden kita Bapak Jokowi mau mendengarkan keluh kesah kita sehingga dengan izin beliau kurikulum baru dibuat dan salah satu program yang ia buat adalah dengan menghapus Ujian Naisonal dan juga untuk Mas Nadiem Makarim sendiri telah membuat sistim kurikulum kita menjadi lebih mudah dan tergantung pada para pelajar untuk bisa mencpai cita-cita mereka.
Nama: Dillon Idham Mahendra
Mahasiswa Prodi Psikologi Universitas Binawan
Dosen Pengampu: Apriani Rianti, S.Pd.,M.Pd
Referensi:
Apa Itu Kurikulum Merdeka? Begini Penjelasan Lengkapnya (kompas.com)
Nadiem Makarim Bantah JK soal Penghapusan UN Bikin Siswa Lembek – Nasional Tempo.co