Pentingnya Pendidikan bagi Seorang Perempuan

pendidikan perempuan
Foto: https://wandylee.wordpress.com/

Pengertian pendidikan adalah suatu proses pembelajaran pengetahuan, kemampuan serta keterampilan yang dapat dilihat dari kebiasaan bagi setiap orang, yang menjadi bahan warisan dari orang sebelumnya hingga sampai sekarang.

Menurut Raden Ajeng Kartini pendidikan bagi seorang perempuan sangat berpengaruh besar kelak saat dia menjadi seorang ibu dan sebagai seorang pendidik untuk anak-anaknya, oleh sebab itu perempuan diharuskan untuk mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi. Pendidikan dibagi menjadi dua:

  1. Pendidikan formal
  2. Pendidikan non formal

Pendidikan formal adalah pendidikan di sekolah atau di perguruan tinggi yang diperoleh secara teratur, sistematis, bertingkat dan berjenjang, dengan megikuti syarat-syarat yang jelas, contohnya:

Bacaan Lainnya
  1. Taman Kanak-kanan (TK)
  2. Sekolah Dasar/ Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI)
  3. Sekolah Menengah Pertama (SMP)
  4. Sekolah Menengah Atas (SMA)
  5. Perguruan Tinggi (Akademi, Politeknik,Sekolah Tinggi, Institut,Universitas)

Sedangkan pendidikan non foermal adalah jalur pendidikan diluar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang, contohnya:

  1. Lembaga Kursus
  2. Sanggar
  3. Lembaga Pelatihan

 Di zaman modern ini, rendahnya tingkat kesadaran akan pentingnya pendidikan yang  tinggi bagi seorang perempuan, banyak seorang perempuan setelah lulus dari sekolah SMK/SMA memilih untuk berhenti melanjukan pendidikannya dan mulai mencari pekerjaan, ada pula yang memilih untuk langsung menikah.

Banyak yang mengatakan “ ngapain seorang perempuan menempuh pendidikan tinggi, toh kembalinya ke dapur dan mengurus rumah tangga juga!”, kenyataan yang memeng sulit untuk dibantahkan, dan memang semua perempuan pastinya akan mendapatkan kewajiban untuk mengurus anak dan mengurus rumah tangga.

Persepsi seperti inilah yang dapat menjatuhkan semangat untuk perempuan-perempuan yang ingin melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi lagi. Untuk itu kita sebagai seorang perempuan harus lebih memprsiapkan diri untuk memberiakan yang terbaik untuk anak-anak kita dengan cara mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi dan memeproleh wawasan yang lebih luas, serta ilmu yang lebih.

Tetapi persoalnnya banyak keluarga yang lebih mementingkan pedidikan untuk anak laki-lakinya dari pada anak perempuanya, karena dengan alasan: 1 laki laki lebih besar tanggung jawabnya daripada tanggung jawab seorang perempuan didalam keluarga. 2. Kalau sudah berkeluarga cenderung perempuan lebih banyak dirumah dari pada bekerja, padahal pendidikan tidak harus untuk bekerja bisa saja dengan pendidikan yang tinggi perempuan bisa berperan di dalam rumah tangga contohnya: Perempuan dengan ilmunya bisa menempatkan diri sebagai seorang guru untuk anak-anaknya di dalam keluarga, selain itu dengan ilmunya seorang perempuan bisa menepatkan sebagai partner kerja untuk suaminya, dan dengan ilmunya dia bisa berperan ddalam lingkungan masyarakat sesuai bidang keahliannya, dengan rasa percaya diri.

Dengan pendidikan yang tinggi perempuan juga dapat membantu perekonomian keluarga, kalau memang dia ingin bekerja sesuai dengan keahliannya, seorang perempuan yang berpendidikan dalam menghadapi permasalah baik dalam masyarakat maupun dalam keluarga lebih mementingkan pola pikirnya atau rasio, dalam bergaul serta tutur bahansaya seorang perempuan yang berpendidikan lebih tertata.

Tetapi perempuan yang belum beruntung untuk mendapatkan pendidikan secara formal tidak perlu berkecil hati, karena pemerintah memberikan kemudahan kepada masyarakat khususnya kepada perempuan yang mempunyai keinginan untuk nmelanjutkan pendidikan yang lebih tinggi dengan adanya program beasiswa, bisa juga dia melanjutkan pendidikannya sambil bekerja melalui universitas terbuka(UT), POKJAR (kelompok belajar) yang sekarang sudah ada di tiap-tiap daerah, jadi tidak ada kata kesulitan medapatkan pendidikan bagi prempuan karena alasan keuangan, tempatnya jauh, dan tidak memiliki waktu, karena bisa dilakukan sistem belajar melalui online. Bagi perempuan yang memiliki keahlian atau hobi bisa mengambil pendidikan non formal, sehingga keahliannya dapat diakui di dunia kerja secara profesional setara dengan pendidikan formal.

Kesimpulannya, perempuan harus bisa menjadi seorang guru untuk anak-anaknya, perempuan harus bisa mengelola keuangan, perempuan harus bisa menjadi ahli gisi untuk keluarganya, perempuan harus bisa menjadi partner untuk suaminya, perempuan harus bisa menjadi petugas kesehatan untuk keluarganya.

Jadilah perempuan-perempuan yang hebat karena negara akan kuat jika perempuannya kuat, negara akan runtuh jika perempuannya jatuh.

Retno Walyyunita
Mahasiswi IAIN Pekalongan

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0811-2564-888
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.