Peran Air Rebusan Daun Salam (Syzygium Polyanthum) Sebagai Pengobatan Asam Urat (Gout Arthritis)

Daun Salam
Laurel or sweet bay in a wooden bowl on a gray table

Asam urat adalah bentuk radang sendi yang paling umum terjadi di masyarakat. Artritis gout disebabkan oleh tingginya asam lemak dalam darah. Penyakit ini hanyalah salah satu dari sekian banyak jenis radang sendi yang ada. Serangan asam urat akut sering kali disertai gejala peradangan seperti nyeri, bengkak, terasa hangat, nyeri saat digerakkan, dan kulit tanpa kemerahan pada sendi yang terkena.

Serangan pertama menimbulkan gejala normal berupa nyeri hebat pada satu daerah yang muncul secara tiba-tiba pada pagi hari tanpa ada gejala sebelumnya. Asam urat bukanlah penyakit yang mematikan, tapi jika memang demikian apabila tidak ditangani dengan baik, penyakit ini dapat menjadi penyakit kronis.

Baca juga : Kenali Lebih Jauh tentang Asam Urat

Penyakit asam urat (gout) merupakan penyakit yang sering terjadi karena kelebihan asam lemak dalam darah atau akibat peradangan/nyeri akibat tumbuhnya kristal di sekitar rongga sendi. Kisaran normal asam lemak pada wanita adalah 2,4-5,7 mg/dl, dan pada pria adalah 3,4-7,0 mg/dll. Penderita asam urat seringkali mengeluh nyeri sendi pada malam hari dan saat bangun tidur di pagi hari.

Bacaan Lainnya

Asam urat disebabkan oleh masuknya asam lemak berlebih (monosodium urat) ke dalam rongga sendi. Asam urat terbentuk ketika tubuh mengonsumsi makanan kaya purin. Asam urat adalah produk sampingan dari pemecahan sel dalam darah karena tubuh terus-menerus memecah dan memproduksi sel-sel baru. Kadar asam urat menjadi tinggi atau tidak normal ketika ginjal tidak dapat mengeluarkannya melalui urin. Hal ini dapat menyebabkan nyeri sendi, tumor di bagian tubuh tertentu seperti jari kaki, dan gangguan saluran kemih. Komplikasi kelebihan asam lemak dalam tubuh antara lain batu ginjal, radang sendi, gagal ginjal, serta infeksi saluran kemih.

Baca juga : Pengaruh Rebusan Daun Salam dalam Menurukan Kadar Asam Urat pada Penderita Asam Urat (Gout Arthritis)

Salah satu tanaman yang diduga berkhasiat mengatasi penyakit asam urat dengan cara menurunkan kadar asam urat dalam darah adalah rebusan daun salam (Syzygium polyanthum). Dalam pengobatan, daun salam digunakan untuk pengobatan kolesterol tinggi, kencing manis (diabetes melitus), tekanan darah tinggi (hipertensi), sakit maag (gastritis), diare, dan diduga kandungan kimianya mempunyai aktivitas sebagai obat asam urat. Berdasarkan penelitian sebelumnya menunjukan bahwa ekstrak etanol daun salam dapat menurunkan kadar asam urat dalam darah yang didukung dengan adanya senyawa flavonoid yang terkandung di dalamnya yang bersifat antiinflamasi (Sinaga, 2014).

Daun salam (Syzygium polyanthum) adalah sejenis daun yang sangat mudah ditemui di lingkungan rumah masyarakat pedesaan. Daun salam juga hampir selalu digunakan sebagai penyedap rasa masakan Indonesia. Selain digunakan sebagai penyedap masakan, daun salam juga dapat dikonsumsi sebagai minuman. Minuman daun salam atau biasa disebut air rebusan daun salam dapat diekstrak dari daun segar atau daun kering. Daun ini dipercaya dapat digunakan sebagai obat untuk tekanan darah tinggi, meredakan nyeri akibat asam urat, mengurangi kadar kolesterol, dan mengobati diare (Savitri, 2016).

Khasiat daun salam antara lain banyak zat seperti minyak atsiri, tanin dan flavonoid yang banyak terdapat pada daunnya. Ekstraknya dapat menurunkan kadar asam urat dengan menghambat enzim xanthine oksidase yang memecah asam lemak. Selain itu, air rebusan daun salam juga menurunkan tekanan darah tinggi karena daun salam mengandung mineral yang dapat melancarkan sirkulasi darah dan menurunkan tekanan darah.

Daun salam dapat mengurangi rasa sakit akibat asam urat. Efektif mengurangi asam lemak, dan juga mengurangi rasa sakit pada area tersebut. Manfaat lainnya dapat menurunkan kadar kolesterol dan mengatasi kolesterol jahat dalam tubuh manusia. Alkaloid yang terdapat pada daunnya menghambat aktivitas enzim lipase pankreas sehingga meningkatkan sekresi lemak dan memperlambat penyerapannya oleh hati, saponin serta alkaloid pada rumput laut juga membantu menurunkan kadar kolesterol dan mengurangi lemak otot.

Metode yang digunakan adalah penelitian observasional cepat dan penelitian yang digunakan adalah pretest– posttest with control group design. Penelitian semi eksploratif merupakan penelitian semi eksperimen karena syarat penelitiannya tidak mencukupi yaitu tidak dilakukan pengacakan (Notoatmodjo, 2005). Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh rebusan daun (syzygium polyanthum) terhadap penurunan kadar asam lemak pada penderita asam urat. Pengukuran dilakukan sebelum dan sesudah perlakuan.

Baca juga : Selain untuk Bahan Masakan, Ternyata Daun Salam (Syzygium Polyanthum Wight) Banyak Mengandung Manfaat dalam Mengatasi Berbagai Penyakit

Populasi dalam penelitian melibatkan seluruh pasien penderita gout di wilayah kerja Puskesmas Rejosari Kecamatan Tenayan Raya Kota Pekanbaru yang berjumlah 24 orang. Penelitian ini tidak menggunakan sampel karena semua populasi di jadikan sebagai responden penelitian. Jenis data yang dikumpulkan berupa data primer yaitu data yang dikumpulkan melalui data yang diperoleh di Puskesmas, dan data yang terdapat dilembar observasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu dengan menggunakan lembar observasi guna mengetahui secara statistik efektivitas daun salam terhadap penurunan kadar asam urat. Penderita asam urat di Wilayah Kerja Puskesmas Rejosari Kecamatan Tenayan Raya Kota Pekan baru.

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen kuasi (quasy experiment) dengan rancangan pre post test with control. Pengumpulan data primer dilakukan melalui teknik survey, wawancara dan pemeriksaan kadar asam urat. Pemeriksaan kadar asam urat dilakukan dengan cara sebagai berikut:

1) Memeriksa kadar asam urat hari ke 0 sebelum diberikan perlakuan rebusan daun salam pada kelompok intervensi dan kelompok control.

2) Memberikan perlakuan kepada kelompok intervensi dengan rebusan daun salam sebanyak 200 ml untuk diminum pagi dan sore hari selama 7 hari.

3) Memeriksa kembali kadar asam urat hari ke 8 pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Menampilkan bahwa rerata usia responden yang menderita asam urat adalah 52,7 tahun pada kelompok intervensi dan 40,5 tahun pada kelompok kontrol. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Darussalam and Rukmi (2016) dengan Judul Peran Rebusan Daun Salam (Sizygium Polyanthum) dalam Menurunkan Kadar Asam Urat, dengan jumlah sampel 24 orang dengan mayoritas usia antara 50-59 tahun. (D. Yankusuma & Putri, 2016), mengatakan bahwa usia sangat mempengaruhi kadar asam urat seseorang. Pada laki-laki lebih rentan terkena asam urat di usia 30 tahun keatas hal ini disebabkan karena laki-laki tidak memiliki hormone estrogen sedangkan pada wanita lebih rentan terkena asam urat pada saat usia 45 tahun, hal ini disebabkan karena pada wanita mulai mengalami penurunan level estrogen. Sesuai data yang didapatkan saat penelitian mayoritas responden yang menderita asam urat berada pada rentang usia 45-60 tahun, dimana pada rentang ini sudah memasuki masa menopause dan terjadi penurunan metabolisme tubuh.

Maka dapat disimpulkan bahwa meminum air rebusan tanaman daun salam dapat mengobati penyakit asam urat, hal ini dikarenakan air rebusan daun salam mengandung flavonoid yang berguna untuk menurunkan kadar asam urat. Biasanya meminum 3 gelas rebusan air daun salam sudah bisa menurunkan kadar asam urat.

 

Uci Amanda

Penulis: Uci Amanda
Mahasiswa Jurusan Farmasi,Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi (STIFARM) Padang

 

Editor: Anita Said

Bahasa: Rahmat Al Kafi

 

Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses