Perkembangan Alat Kesehatan di Indonesia

Potensi perkembangan industri alat kesehatan di Indonesia terus mengalami peningkatan. Gabungan perusahaan alat kesehatan dan Laboratorium Indonesia menyebut bahwa alat kesehatan di dalam negeri diprediksi menembus Rp 17 triliun pada tahun 2018 dengan tingkat perkembangan tahunan sebesar 10%. Namun, yang menjadi tantangan saat ini adalah 90% produk kesehatan yang beredar di fasilitas kesehatan, baik swasta maupun milik pemerintah, merupakan produk impor.

Pemerintah Indonesia telah mendorong industri dalam negeri untuk memproduksi alat kesehatan melalui instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2016 tentang percepatan pengembangan Industri Farmasi dan Alat Kesehatan, pemerintah berharap 25% dari produk alat kesehatan pada tahun 2030 adalah produk dalam negeri.

Ketua umum Gakeslab Indonesia, Sugihadi menyatakan dari 411 anggota Gakeslab, baru sepuluh perusahaan yang memutuskan untuk berkecimpung di industri alat kesehatan dengan membuat pabrik alat kesehatan.

Bacaan Lainnya
DONASI

Baca juga: Pentingnya Waktu Tidur bagi Kesehatan

Alat-alat kesehatan yang telah diproduksi di dalam negeri antara lain kursi roda, tempat tidur pasien, stem cell jantung, mesin anastesi, jarum, dan benang bedah.

Menilik perkembangan berbagai perusahaan alat kesehatan beserta produk yang dihasilkannya, ternyata peralatan dengan teknologi era industri 4.0 memang memegang peran penting dalam menangani kesehatan masyarakat, hingga tidak jarang kita masi harus mengimpornya.

Alat-alat kesehatan berteknologi tinggi yang sangat dibutuhkan dalam dunia kesehatan antara lain.

1. Magnetic Resonance Imaging (MRI)

Magnetic Resonance Imaging (MRI) merupakan alat diagnostik yang berfungsi mendeteksi dan melihat secara detail tubuh internal manusia menggunakan medan magnet dan gelombang radio. Mesin ini bekerja layaknya pemindai yang dapat melihat dan memeriksa organ tubuh manusia, seperti jantung, paru-paru, saraf, dan otak.

Magnetic Resonance Imaging (MRI)

Jurnal yang ditulis oleh Mulyono Notosiswoyo dan Susy Suswati, juga menjabarkan kelebihan MRI, diantaranya alat ini lebih unggul untuk mendeteksi beberapa kelainan pada jaringan lunak seperti otak, sumsum tulang, serta muskuloskeletal. Selain itu, mampu memberi gambaran detail anatomi dengan lebih jelas, melakukan pemeriksaan fungsional, serta membuat gambaran potongan melintang, tegak, dan miring tanpa mengubah posisi pasien. 

MRI juga memiliki kelebihan, seperti uji diagnostic yang aman dan tidak menyakitkan pasien karena menggunakan magnet yang kuat dan gelombang frekuensi radio. MRI juga tidak menggunakan radiasi ion (x-ray). MRI juga membantu untuk mendiagnosis berbagai penyakit lebih awal dan membuat planning treatment untuk suatu cidera dan penyakit.

Baca juga: Kanker Paru: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pencegahan dan Pengobatan

2. Computed Tomography Scan (CT-Scan)

Sekilas secara penampakan Computed Tomography atau CT-Scan memang seperti MRI. Keduanya memiliki fungsi yang hampir sama sebagai alat pemindai tubuh. MRI digunakan untuk melihat sampai ke sel sedangkan CT-Scan hanya mengamati anatomi kasarnya. Dari segi teknologi, CT-Scan menggunakan sinar X.

Tomography Scan (CT-Scan)

Alat kesehatan berteknologi X-ray ini membantu ahli radiologi, dokter, juga para praktisi dalam mendeteksi berbagai penyakit dan kondisi pasien seperti kanker, penyakit kardiovaskuler, penyakit menular, trauma, dan gangguan muskuloskeletal. CT-Scan memberian data secara cepat, akurat, tidak invasive, dan tidak menyakitkan pada pasien. Dalam kasus darurat, CT-Scan dapat mengungkapkan cidera internal dan pendarahan yang dialami pasien.

3. Catherization Laboratory (Cath-Lab)

Dalam buku “Pedoman Laboratorium Kateterisasi Jantung dan Pembuluh Darah” dinyatakan bahwa Cath-Lab atau Kateterisasi jantung adalah tempat melakukan tindakan kateterisasi (memasukkan selang kecil ke dalam pembuluh darah arteri atau vena menelusurinya hingga pada organ yang dituju dengan bantuan sinar-X) bertujuan untuk diagnostik maupun terapeutik.

Catherization Laboratory (Cath-Lab)

kateterisasi jantung juga diperlukan untuk menguji apakah rencana tindakan, pencegahan, atau pengendalian yang dilakukan telah bekerja dengan baik. 

Cath-Lab tentunya memiliki keunggulan, di antaranya sebagai alat generasi spesifikasi lengkap dan modern, memungkinkan berbagai tindakan intervensi, mampu menghasilkan gambaran tiga dimensi yang dapat menjangkau kepala hingga kaki, dan dapat menampilkan gambaran struktur pembuluh darah dengan sangat jelas.

Penulis: Wahdatunnisa
Mahasiswa Universitas Binawan

Dosen Pengampu: Ibu Apriani Riyanti S.Pd.,  M.Pd

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI