Remaja Indonesia Takut Tambah Dewasa?

remaja indonesia takut
Ilustrasi gambar takut tambah dewasa (www.helpguide.org)

Emang makna takut tambah dewasa itu apa sih?

Takut tambah dewasa, takut aku kecewa, takut tak seindah yang kukira ~” Takut tambah dewasa diambil dari lagu yang dinyanyikan oleh Idgitaf yang memaknai rasa ketakutan atau tidak percaya diri dengan kemampuan akan menghadapi keras nya hidup yang sebenarnya di masa depan.

Lagu tersebut juga mengajak para pendengar nya untuk mengatur rasa khawatir dan mencari jati diri untuk menemukan keberanian dalam hidup.

Pasti para remaja sudah tidak asing lagi dengan lagu “takut tambah dewasa”, kenapa para remaja menyukai lagu tersebut? Tidak lain tidak bukan karena mereka mengalami apa yang dimaknai dari lagu tersebut.

Bacaan Lainnya

Tuntutan hidup yang semakin disadari, memiliki rasa kekhawatiran tersendiri oleh remaja Indonesia. Fenomena tersebut dialami oleh remaja Indonesia yang mengakibatkan mereka merasakan momen momen “quarter life crisis”.

Baca juga: Pentingnya Keluar dari Zona Nyaman Bagi Remaja yang Kecanduan Scroll Tiktok

Apa itu istilah quarter life crisis? Quarter life crisis merupakan suatu kondisi dimana individu krisis seperti mengalami tidak mempunyai tujuan hidup, ketakutan, kebingungan dan murung akan ketidakpastian hidupnya di masa depan. Quarter life crisis bisa juga disebut “kaget” atau belum siap akan keseriusan dunia dewasa.

Kenapa sih kok pada takut?           

Faktor yang mempengaruhi mereka tidak ingin bertemu dunia dewasa adalah faktor psikis dan faktor lingkungan.

Faktor psikis berasal dari pikiran individu seseorang. Hubungan nya dengan takut tambah dewasa bisa berupa iri dan dengki akan kesuksesan orang lain, berpikir berlebihan, tidak percaya diri, sedang berada pada masa senang senang nya bermain lalu kaget akan keras nya kehidupan, dan perubahan gaya hidup dan finansial yang tidak stabil.

Faktor lingkungan merupakan apa yang berada disekitar individu setiap harinya. Hubungan nya dengan takut tambah dewasa bisa berupa kesuksesan orang lain yang berada di sekitarnya, tekanan dari keluarga, media sosial, dan ketidaksesuaian gaya hidup dengan teman.

Baca juga: Stimulasi Tumbuh Kembang pada Remaja

Emang realitanya seperti apa?

Berdasarkan survei APA (American Psychological Association) mengatakan bahwa remaja masa kini lebih mudah stres, bahkan tidak lebih mudah tetapi kebanyakan sudah mengalami stres.

Hal tersebut berkesinambungan dengan realita kehidupan di Indonesia, yaitu remaja Indonesia yang takut tambah dewasa.

Sudah banyak kasus bunuh diri dan kecelakaan karena mabuk yang berawal dari berat nya beban hidup yang mereka alami. Hal tersebut terjadi karena masa remaja adalah masa awal untuk memulai kehidupan yang sebenarnya.

Mengapa bisa dikatakan seperti itu? Ya, karena remaja adalah masa nya seseorang mencari jati diri. Masanya seseorang membangun ekspetasi. Masanya seseorang memulai hubungan percintaan, dan masanya seseorang untuk disadarkan serta dihadapkan dengan realita yang sebenarnya bahwa hidup tak seindah uang papah.

Baca juga: Pentingnya Pola Hidup Sehat bagi Remaja

Hal tersebut lah yang membuat para remaja menjadi takut tambah dewasa, karena dari sebagian dari masa yang mereka alami penuh kegagalan dan hantaman mental yang membuat mereka tidak ingin tambah dewasa. Karena kekecewaan dalam kegagalan bermuncul dari harapan yang tidak terwujud.

Nih, sedikit solusi buat kamu yang mengalaminya

Nah, dari semua pembahasan masalah diatas apakah kamu termasuk mengalami nya? Jika tidak, cukup bersyukur. Jika ya, coba tenangkan diri sejenak.

Berikut ada beberapa saran dari pembahasan dokter untuk mengatasi masalah serta membantu membuka pikiran yang kamu alami tersebut. Tentunya yang berkaitan dengan “remaja takut tambah dewasa”.

Yang pertama kamu lakukan adalah berhenti untuk membandingkan diri kamu dengan orang lain, karena orang lain tidak 100% sama dengan hidup kamu. Percayalah pada kemampuan diri kamu sendiri dari apa yang telah Tuhan berikan.

Kedua, cobalah untuk bertemu dengan orang orang yang mendukung kamu, orang yang senantiasa mendengarkan curhatan kamu. Dari situlah muncul ketenangan dari diri kamu sendiri bahwa kamu tidak sendirian.

Terakhir adalah belajar untuk mencintai diri kamu sendiri, makan dan minum tidak harus menunggu diingetin sama ayank karena jika kamu sakit, yang mengeluarkan biaya pengobatan juga keluarga kamu.

Cobalah fokus dengan hal positif apa yang kamu suka, karena dari hal kecil tersebut tanpa disadari bisa membuat hidup terasa lebih menyenangkan. Rawatlah diri kamu, sayangi diri kamu, dan tetap semangat.

Penulis: Aufa Hanan Montoya Haryono
Mahasiswa Prodi Manajemen Bisnis Universitas Sebelas Maret Surakarta

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI