Malang, Tim SMART Difabel (Social movement for Creating creativepreneur among difabel) melatih penyandang disabilitas demi menumbuhkan jiwa kreativitas dan kewirausahaan pada tahun 2019.
“Sebagai tahap awal, kami fokus untuk 15 orang penyandang disibillitas, jika berhasil, akan ditambah lagi. Kami semua berharap, program ini akan terus berlanjut sehingga teman-teman disabilitas memiliki wadah untuk mengembangkan potensi kewirausahaannya” ujar Naila.
Tim ini terdiri dari lima orang mahasiswa yang peduli tentang penyandang disibillitas dan senang di pengabdian masyarkat. Tujuan disini adanya program ini, semoga teman-teman penyandang disabilitas tidak lagi hanya bergantung pada ketersediaan lapangan pekerjaan yang sesuai. Tapi mereka bisa mewujudkan kemandirian dengan kewiraushaan dan membuat lapangan pekerjaan sendiri,” ujar Nadia, dari salah satu tim SMART Difabel.
Program ini lebih memfokuskan ke ekonomi kreatif, karena penyandang disibilitas memiliki potensi kreativitas yang sangat tinggi. Diharapkan penyandang disibilitas bisa melahirkan pencetus ekonomi kreatif.
Program pelatihan ini sangat membantu dan berbeda daripada yang lain untuk mengantarkan penyandang disibilitas menjadi wirausaha. Program ini ada dua kategori kelas untuk penyandang disibilitas yang belum punya kewirausahaan dan yang sudah punya kewirausahaan. Model pelatihan yang sangat berbeda yaitu setiap peserta, ada mentor yang mendampingi mereka untuk mempermudah melihat perkembangan untuk menumbuhkan jiwa kreativitas dan jiwa kewirausahaan. Satu mentor mendampingi 1-3 orang.
Tim SMART Difabel telah melakukan grand opening di Rumah Kreatif BUMN tentang pengenalan SMART Difabel, pengenalan ekonomi kreatif dan motivasi kewirausahaan dan telah mengadakan beberapa program kelas , Penyandang disibilitas sangat berantusias sekali untuk mengikuti pelatihan
Ke depan, SMART Difabel akan terus bekerja sama dengan pihak-pihak tertentu agar program ini terus berkembang, tidak hanya di Kota Malang, kalau bisa seluruh Indonesia./kaf
Baca juga:
Tekad Kuat Penyandang Difabel Sebagai Ajang Pembuktian Diri
Antara Media, Politik dan Mahasiswa
Sokola Rimba