Vaksin COVID-19? Sosialisasi Vaksin COVID-19 kepada Warga Desa Ngoro-ngoro

Vaksin Covid-19 Desa Ngoro-ngoro

COVID-19 adalah suatu virus dengan kasus pertama sejak 2019 lalu. Banyak warga Indonesia yang terkena penyakit ini dan tidak sedikit di antaranya yang mengalami kematian. Tercatat sampai tanggal 18 April 2019 secara total ada 1.604.348 orang positif dengan total meninggal 43.424. Tidak hanya menyebabkan kematian, Penderita COVID-19 yang telah sembuh, dapat tetap memiliki gejala COVID-19 yang menetap dari hitungan mingguan hingga bulanan.

Gejala COVID-19

Gejala tersebut meliputi kelelahan, kehilangan indra pengecap, pusing Ketika berdiri, nyeri kepala, nyeri dada, sulit bernapas, batuk, nyeri sendi, demam. Selain itu COVID bisa mempengaruhi beberapa organ dari manusia seperti ginjal, jantung, hati, dan paru-paru. Orang yang telah sembuh dengan kondisi ini bisa mengalami suatu kondisi yang disebut dengan Multisystem Inflammation Syndrome (MIS). Selain itu pasien yang telah sembuh juga bisa terkena suatu kondisi sistemis seperti Autoimmunitas yaitu keadaan di mana kekebalan tubuh pasien itu akan menyerang sel pasien itu sendiri.

Baca Juga: Beri 100 Bibit Alpukat dan Webinar, Mahasiswa KKN UGM Bantu Desa Ngoro-oro Jadi Sentral Alpukat

Untuk menjaga diri dan lingkungan, salah satu cara yang dapat dilakukan adalah mengikuti protokol kesehatan disertai dengan mengikuti program vaksin untuk diri sendiri dan keluarga. Protokol yang harus diikuti adalah menggunakan masker dan menjaga jarak minimal satu meter antar orang. Vaksin adalah suatu cara yang aman dan cukup efektif dalam mencegah penyakit. Vaksin COVID-19 akan mengurangi risiko terjangkitnya penyakit dengan cara membentuk antibodi terhadap penyakit itu.

Bacaan Lainnya

Di Indonesia, Vaksin COVID-19 pertama diberikan kepada Jokowi dan warga Indonesia memiliki jadwal yang mengikuti. Namun, Vaksin sendiri bukanlah suatu solusi yang serba sempurna. Beberapa efek samping seperti tangan pegal, mengantuk, lapar, nyeri otot, dan demam dapat muncul pada orang yang menerima vaksin COVID-19. Hal ini membuat beberapa warga resah terhadap keamanan Vaksin COVID-19 ini. Selain itu, di antara warga sudah tersebar berbagai macam informasi mengenai vaksin itu sendiri. Namun informasi yang tersebar itu tentu perlu untuk dipilih mana yang mitos dan mana yang fakta. Oleh karena itu, Tim KKN PPM UGM di desa Ngoro-ngoro mempunyai misi untuk menjawab pertanyaan warga seputar Vaksin COVID-19 serta mengajari beberapa hal seputar Vaksin COVID-19.

Baca Juga: Pro dan Kontra Pendistribusian Vaksin Covid-19,Bagaimana Menurut Anda?

Sosialisasi Secara Daring kepada Masyarakat

Tim sosialisasi ini dibentuk oleh 3 anggota Tim KKN PPM UGM Patuk. Tim ini terdiri dan Andini Dumasari, Pratiwi Noor, dan Muhammad Rafi Nabih. Sosialisasi disampaikan kepada sepuluh warga anggota posyandu di desa Ngoro-ngoro pada tanggal 12 April lalu. Sosialisasi ini dilaksanakan melalui daring dengan video call WhatsApp. Tim KKN PPM UGM ini menjalankan sosialisasi dengan harapan pada saat warga sudah terdaftar untuk menjalankan program vaksinasi, warga sudah tidak ragu untuk melakukan vaksinasi. Tim ini juga melaksanakan sosialisasi dengan harapan warga yang diberikan ilmu oleh tim ini dapat menyebarkan ilmu tersebut kepada orang terdekatnya.

Vaksin Covid-19 Desa Ngoro-ngoro

Sosialisasi ini dimulai dari sesi tanya jawab seputar Vaksin COVID-19. Beberapa ibu-ibu mulai mengajukan pertanyaan dan di antaranya menanyakan mengenai efek samping vaksin COVID-19 ini. Ibu itu bercerita bahwa temannya yang di Jakarta, setelah mendapatkan vaksin COVID-19 tiba – tiba muncul suatu ruam di kulitnya. Mengikuti pertanyaan itu, ibu ini mempertanyakan keamanan vaksin ini. Tim KKN pun menjawab bahwa, vaksin COVID-19 yang masuk Indonesia aman karena sudah melewati uji klinis. Selain itu, vaksin COVID-19 ini sudah dinyatakan aman dan disetujui oleh BPOM.

Baca Juga: “Tak Kenal, Maka Tak Sayang.” Yuk, Kenali Jenis Vaksin COVID-19 Dan Cara Kerjanya!

Pertanyaan lain juga muncul seperti jika divaksin apakah seseorang bisa positif COVID-19 karena vaksin yang diberikan. Untuk pertanyaan ini tim menjawab bahwa kabar di mana seseorang mendapatkan COVID-19 setelah melakukan vaksinasi itu mitos. Faktanya, seseorang yang setelah divaksin akan membentuk antibodi terhadap COVID-19. jika tidak bisa divaksin karena masalah Kesehatan bagaimana solusinya, dan sebagainya. Warga juga menanyakan kepada tim apakah tidak apa-apa jika seseorang yang tidak bisa mendapatkan vaksin COVID-19 karena masalah medis. Tim kemudian membahas lebih lanjut mengenai Herd Immunity kepada warga yang bertanya.

PeduliLindungi

Setelah menjalankan sesi tanya jawab yang dilaksanakan antara tim KKN dengan warga anggota Posyandu desa Ngoro-ngoro, diskusi dilanjutkan dengan pemaparan singkat mengenai PeduliLindungi. Saat ditanya oleh tim KKN, warga belum ada yang tahu mengenai aplikasi PeduliLindungi ini. PeduliLindungi sendiri adalah suatu aplikasi di mana pengguna bisa mendaftarkan diri dan keluarga untuk mendapatkan vaksin COVID-19. Selain itu aplikasi ini juga dapat memberikan informasi kepada pengguna mengenai keadaan penyebaran COVID-19 pada daerah itu. Di akhir sesi sosialisasi ini tim KKN melakukan penyimpulan dari apa saja yang sudah disampaikan. Tim KKN juga melakukan sesi quiz di mana warga yang berhasil menjawab pertanyaan tim akan mendapatkan hadiah pulsa.

Muhammad Rafi Nabih
Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Gadjah Mada

Editor: Diana Pratiwi

Pos terkait