Cara mengatasi perut kembung bagi mahasiswa adalah hal penting yang wajib kamu tahu, terutama saat kamu menghadapi tekanan kuliah, organisasi, dan tugas akhir.
Perut kembung bukan hanya membuat tidak nyaman, tapi juga bisa menurunkan fokus belajar, bahkan memperburuk kondisi mental karena rasa tidak tenang sepanjang hari.
Artikel yang disadur dari pafikotajakartautara.org ini akan membahas tuntas cara mengatasi perut kembung dengan pendekatan ilmiah dari universitas di Indonesia. Cocok untuk kamu yang ingin solusi alami, efektif, dan bisa dilakukan di tengah kesibukan dunia perkuliahan.
Mengapa Mahasiswa Sangat Rentan Mengalami Perut Kembung?
Kehidupan mahasiswa identik dengan mobilitas tinggi, jadwal tidak menentu, dan konsumsi makanan cepat saji.
Riset dari Departemen Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (2020) mengungkapkan bahwa sekitar 68% mahasiswa mengalami gejala perut kembung minimal dua kali seminggu.
Hal ini dipicu oleh beberapa kebiasaan berikut:
- Melewatkan waktu makan karena kuliah atau tugas
- Konsumsi mie instan berlebihan
- Pola tidur yang tidak teratur
- Stres berkepanjangan tanpa penanganan
1. Makan Teratur dan Seimbang Itu Wajib, Bukan Opsional
Kamu mungkin sering berpikir, “Nanti aja makannya setelah kelas,” atau “Ngemil dulu deh, makannya malam aja.” Sayangnya, pola seperti ini dapat mengganggu sistem pencernaan.
Sebuah studi oleh Program Studi Kedokteran Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (2021) menunjukkan bahwa mahasiswa dengan pola makan teratur mengalami penurunan 37% gejala pencernaan ringan seperti kembung dan nyeri lambung.
Apa yang bisa kamu lakukan?
- Tentukan jadwal makan tetap (misalnya, sarapan jam 7, makan siang jam 12, makan malam jam 18).
- Siapkan bekal jika perlu agar tidak bergantung pada makanan instan.
Baca juga: 7 Cara Mengobati Sakit Perut dengan Ramuan Herbal yang Terbukti Ampuh
2. Hindari Makanan Tinggi Gas: Mulai dari Kol Hingga Susu
Beberapa makanan sehat ternyata bisa menyebabkan kembung jika dikonsumsi berlebihan. Contohnya adalah kol, brokoli, kacang-kacangan, dan susu (terutama pada yang intoleran laktosa).
Menurut riset Universitas Gadjah Mada, 58% mahasiswa mengalami gejala kembung setelah konsumsi makanan tinggi FODMAP.
Tips:
- Ganti susu sapi dengan susu almond atau susu rendah laktosa
- Konsumsi sayuran rendah gas seperti bayam, wortel, dan timun
3. Stop Minuman Bersoda dan Kafein Berlebih
Minuman bersoda terlihat menggoda saat kamu butuh kesegaran cepat. Tapi tahukah kamu bahwa karbonasi dari soda dan efek iritasi dari kafein bisa memicu produksi gas berlebih?
Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran melakukan survei yang menunjukkan bahwa mahasiswa yang rutin minum soda lebih dari 3 kali seminggu memiliki kemungkinan 2 kali lebih besar mengalami gangguan pencernaan.
Solusi sehat:
Baca juga: Mari Kita Pelajari Berbagai Penyebab Nyeri di Perut Bagian Kanan Bawah
4. Atasi Stres Akademik dengan Aktivitas Fisik Ringan
Stres berpengaruh langsung terhadap sistem pencernaan. Stres kronis mengubah pergerakan otot usus, memicu produksi gas berlebih, dan memperparah gejala kembung.
Studi dari Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta menyarankan mahasiswa melakukan minimal 30 menit aktivitas fisik ringan seperti berjalan, stretching, atau yoga sebanyak 3 kali seminggu.
Rekomendasi:
- Jalan kaki setelah kelas
- Ikuti senam atau yoga komunitas kampus secara gratis
5. Terapkan Mindful Eating, Hindari Makan Sambil Main HP
Sering makan sambil menonton film atau scroll TikTok? Kebiasaan ini membuat kamu tidak sadar sudah menelan banyak udara, yang memicu perut kembung.
Penelitian dari Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya menunjukkan bahwa mindful eating membantu mengurangi keluhan gastrointestinal hingga 35%.
Caranya:
- Kunyah makanan minimal 20-30 kali per suapan
- Fokus pada makanan saat makan tanpa distraksi layar
Baca juga: Sakit di Area Sekitar Perut? Mungkin Anda Mengalami Penyakit Ini. Simak Penjelasannya!
6. Makan Probiotik Alami: Tempe dan Yogurt Bukan Sekadar Lauk
Probiotik adalah mikroorganisme baik yang membantu menyeimbangkan flora usus. Dalam jurnal kesehatan dari Universitas Andalas, disebutkan bahwa mahasiswa yang rutin mengonsumsi tempe 3 kali seminggu mengalami perbaikan gejala pencernaan dalam 2 minggu.
Sumber probiotik alami:
- Yogurt plain tanpa tambahan gula
- Tempe rebus atau tumis
- Kimchi buatan sendiri
7. Jangan Ragu Konsultasi ke Klinik Kampus
Jika perut kembung tidak juga membaik, jangan malu atau ragu untuk berkonsultasi. Di banyak kampus, ada klinik kesehatan gratis atau berbiaya rendah. Misalnya, Universitas Hasanuddin menyediakan klinik mahasiswa yang menangani keluhan pencernaan ringan hingga berat.
Keuntungan konsultasi:
- Deteksi dini penyakit kronis seperti IBS atau dispepsia
- Edukasi langsung dari dokter kampus
Cara Mengatasi Perut Kembung bagi Mahasiswa Tidak Butuh Obat Kimia Mahal
Solusi alami sering kali lebih efektif dan minim efek samping. Mulai dari mengatur pola makan, menghindari pemicu makanan, hingga memperbaiki pola pikir bisa kamu lakukan sendiri.
5 Kesalahan Umum yang Sering Dilakukan Mahasiswa Saat Kembung
- Minum soda untuk merasa ‘lega’ → justru menambah gas
- Langsung rebahan setelah makan → memperlambat proses pencernaan
- Minum susu malam hari sebelum tidur → bisa picu fermentasi lambung
- Ngemil sambil rebahan di kamar → pergerakan usus terganggu
- Mengabaikan gejala berkepanjangan → bisa mengarah ke kondisi medis serius
Gaya Hidup Sehat = Perut Nyaman + Fokus Maksimal
Kini kamu tahu bahwa perut kembung bukan sekadar masalah ringan. Tapi kabar baiknya, kamu juga tahu bagaimana cara mencegah dan mengatasinya. Mulailah dari langkah kecil yang konsisten. Tubuhmu akan berterima kasih.
Redaksi Media Mahasiswa Indonesia
Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News