Pemberdayaan masyarakat oleh mahasiswa KKN UGM berfokus untuk membangkitkan ekonomi desa dengan fokus budidaya alpukat.
Mahasiswa dari Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Gadjah Mada (UGM) memberikan 100 bibit pohon alpukat kepada Desa Ngoro-oro, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Pemberian bibit ini merupakan bantuan untuk mencapai aspirasi Ngoro-oro menjadi sentral alpukat. Mematuhi anjuran untuk mengurangi kontak fisik, mahasiswa KKN UGM yang bertugas di daerah Kecamatan Patuk tengah menjalankan pengabdian masyarakat secara daring sejak 8 Maret lalu. Bibit diangkut mahasiswa ke lokasi dan disusul oleh webinar daring yang bertema alpukat.
Bantuan bibit alpukat yang terdiri dari jenis alligator dan mentega tersebut telah dibagikan oleh pihak desa kepada kelompok tani untuk ditanam dan dibudidayakan. Bantuan ini diberikan oleh tim KKN untuk mewujudkan visi masa depan Desa Ngoro-oro menjadi sentral alpukat. “Harapannya, tiga sampai empat tahun ke depan Desa Ngoro-oro sudah bisa menjadi sentral alpukat yang tentunya menjadi sangat bermanfaat bagi masyarakat”, kata kepala Desa Ngoro-oro, Sukasto, Jumat pekan lalu (9/4/2021). Minat budidaya alpukat ini dikarenakan potensi ekonomi yang tinggi akibat permintaan buah yang terus meningkat. Selain itu, pohon alpukat sendiri relatif mudah dirawat.
Baca Juga: Kegiatan PKM Mahasiswa Unpam di Yayasan Joshua Bangun Bangsa
Desa Ngoro-oro adalah desa yang terletak di Kecamatan Patuk, berbatasan dengan desa Nglanggeran di selatan. Dengan tanah yang subur, cocok tanam merupakan mata pencaharian yang mendominasi penduduk desa. Hal ini terlihat dari hasil pertanian padi yang melimpah. Namun, pertumbuhan ekonomi desa belum berkembang dengan baik sehingga dibutuhkan suatu program fokus untuk membangkitkan desa. Harapannya, dengan menjadi sentral alpukat, hasil pertanian dan UMKM dalam desa bisa maju dan meningkatkan penghasilan warga desa.
Penyerahan bibit alpukat dilakukan secara simbolis dalam acara webinar yang dilakukan secara online melalui aplikasi Zoom pada Jumat pekan lalu (9/4/2021). Acara ini disambut hangat oleh Ketua Bidang Perkebunan dan Hortikultur Dinas Pertanian dan Pangan Gunung Kidul, Ir. Budi Sudartanto. Dari sambutan yang kemudian berkembang menjadi diskusi, terbangun kesepakatan antara pihak dinas dan Desa Ngoro-oro. Kesepakatan itu adalah untuk terus bekerja sama dalam melanjutkan program budidaya alpukat ini.
Selain penyerahan bibit alpukat, acara webinar yang berjudul Bincang Alpukat ini juga diisi dengan sesi pembekalan ilmu kepada warga mengenai cara budidaya alpukat dan pengolahan hasilnya. Diundang salah satu dosen pertanian UGM, Bapak Dody Kastono, sebagai narasumber yang sudah ahli dalam budidaya alpukat. Adapun materi yang disampaikan beragam dari jenis alpukat, cara membudidaya alpukat, pengendalian hama, hingga tips untuk menjaga hasil panen buah yang konsisten. Dihadiri juga Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Bapak Ghifari Yuristiadhi Masyhari Makhasi, Koordinator KKN UGM Wilayah Patuk Bapak Soeprapto dan mahasiswa tim KKN Kacamatan Patuk.
Baca Juga: Webinar “Start-In” Ajak Anak Muda Belajar Membangun Start-up
Berbagai hasil program kerja dari mahasiswa terkait budidaya alpukat disampaikan juga dalam webinar ini. Di antaranya yaitu pengolahan hasil alpukat menjadi berbagai produk kecantikan, sabun organik, minyak alpukat dan obat herbal. Adapun berbagai video tutorial diunggah ke Youtube untuk memudahkan akses dan pemahaman cara mengolah produk alpukat. Harapannya, dengan adanya panduan ini masyarakat Ngoro-oro dapat mengembangkan usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang kreatif, sustainable, dan mendukung perekonomian dengan unsur ekowisata. Tujuan ini selaras dengan tema KKN yakni pemberdayaan masyarakat untuk pengembangan ekowisata di desa Ngoro-oro.
Seiring mendekatnya ujung masa KKN daring, tentunya sudah banyak tantangan yang ditemukan dalam upaya pengabdian masyarakat. Salah satu tantangan terbesar yaitu keterbatasan fasilitas untuk mendukung KKN daring. Meskipun begitu, mahasiswa UGM tetap berusaha mencari solusi agar kegiatan KKN tetap memberi manfaat untuk warga. KKN yang dilaksanakan secara online tidak menghentikan mahasiswa untuk meneruskan tradisi UGM, yakni sukses dalam mengabdi kepada masyarakat.
Andini Dumasari Rahmi Harahap
Mahasiswa Kedokteran Umum Universitas Gadjah Mada
Editor: Diana Pratiwi