Menjembatani Kesenjangan: Menarik Minat Gen Z pada Fashion Lokal
Preferensi fashion Gen Z di Indonesia dan apa saja faktor yang menyebabkan mereka lebih tertarik pada brand fashion luar negeri dibandingkan buatan lokal?
Saat ini, perkembangan tren fashion semakin mudah diakses oleh anak muda, terutama melalui media sosial. Generasi Z di Indonesia menjadi salah satu kelompok yang paling terpengaruh oleh perkembangan digital dalam menentukan gaya hidup dan pilihan fashion mereka.
Platform populer seperti Instagram, TikTok, dan YouTube memberi mereka akses luas untuk mengenal merek fashion luar negeri.
Bagi Gen Z, fashion memang dapat mencerminkan kepribadian seseorang, dimana dengan berpakaian seseorang dapat mengekspresikan dirinya sendiri ke khalayak umum (Adomaitis & Johnson, 2008; Nelson & P aek, 2007; Yu et al., 2001).
Paparan yang besar terhadap tren global membuat banyak dari mereka lebih tertarik pada merekinternasional. Fenomena selebgram dan influencer (orang biasa yang memiliki basis pengikut besar di media sosial) telah menjamur seiring dengan tingginya pengguna platformmedia sosial dari waktu ke waktu. Begitu pula pada TikTok, seseorang dapat mem beri pengaruh terhadap pengikut melalui unggahannya
Di sisi lain, influencer internasional memiliki peran besar dalam membentuk preferensi fashion mereka. Influencer dinilai produktif dan teratur dalam membuat konten pada platform tertentu, membuat profil yang sesuai dengan keahlian serta berinteraksi dengan pengikutnya.
Berbeda dengan iklan, konsumen lebih suka mencari pendapat pengguna atau influencer lain untuk membuat sebuah keputusan pembelian (Chopra et al., 2021)
Salah satu alasan utama mengapa Gen Z lebih memilih brand luar negeri adalah karena mereka percaya produk internasional memiliki kualitas yang lebih baik. Brand luar sering dianggap lebih eksklusif, memiliki desain yang lebih modern, serta memenuhi standar fashion (Global Fashion Study, 2023).
Selain itu, banyak brand luar negeri yang dikaitkan dengan status sosial yang lebih tinggi. Memakai produk dari brand internasional membuat mereka merasa lebih percaya diri dan keren, sehingga mereka lebih tertarik untuk membelinya.
Tantangan dan Hambatan yang Dihadapi oleh Brand Fashion Lokal Indonesia dalam Menarik Perhatian Gen Z
Tak bisa dipungkiri bahwa brand fashion luar negeri banyak mengukir namanya di telinga masyarakat Indonesia. Terutama Gen Z yang lebih memilih produk fashion luar negeri padahal merek lokal juga tidak kalah bagus.
Namun, meskipun produk lokal memiliki potensi besar, ada banyak faktor yang menyebabkan popularitas merek luar negeri tetap mendominasi pasar Indonesia. Berikut ini alasan mengapa produk fashion lokal justru kalah bersaing dengan merek luar negeri.
Salah satu keunggulan dari Negara Indonesia ialah kekayaan alam dan bahan baku yang melimpah. Namun, bahan baku yang berkualitas tinggi seringkali memiliki harga yang mahal sehingga menjadi tantangan besar bagi pelaku industri fashion lokal (Yulianti, dkk, 2024). Biaya produksi yang tinggi ini membuat produk fashion lokal sulit bersaing dengan produk luar negeri. Akibatnya, hal ini menjadi sebuah kendala untuk menghasilkan penawaran yang optimal.
Selain itu, stigma yang tertanam pada masyarakat lokal juga menjadi hambatan besar. Banyak konsumen menganggap bahwa produk fashion luar negeri lebih unggul dalam hal kualitas dan desain, meskipun produk lokal juga tidak kalah bagus.
Apalagi produk luar negeri memiliki eksposur media yang luas dan latar belakang yang baik. Hal ini telah menjadi salah satu kesulitan terbesar yang dihadapi oleh produsen lokal untuk menarik minat masyarakat setempat terutama Gen Z.
Baca Juga: Mencintai Produk dalam Negeri, Membangun Ekonomi Bangsa
Kalahnya kemajuan teknologi juga menjadi salah satu hambatan bagi perkembangan brand fashion lokal. Hal ini menghambat pemanfaatan maksimal kreativitas dan potensi yang dimiliki oleh para produsen.
Teknologi sendiri dapat dimanfaatkan untuk memproduksi secara efisien, hemat, dan inovatif. Oleh karena itu, negara asing sudah lebih cepat berinovasi dengan memanfaatkan teknologi pemasaran. (Putri, Dea Amanda, 2024)
Gen Z yang mudah bosan dengan tren seringkali menjadi tantangan bagi produsen lokal untuk tetap relevan. Produsen lokal harus mampu mengikuti tren dan terus berinovasi agar dapat memenuhi kebutuhan pasar. Pemasaran dan strategi branding yang kalah dengan pasar global kerap mengakibatkan lemahnya daya saing.
Banyak merek lokal belum mengembangkan strategi pemasaran yang efektif. Berbeda dengan merek fashion luar negeri yang unggul dalam membangun citra produk mereka.
Selain itu, produk fashion lokal juga kalah secara brand story. Nilai-nilai yang diusung kurang dapat terhubung dengan konsumen sehingga identitas produk tidak dapat ditangkap dengan baik (Rambe, D. N. S., & Aslami, N., 2021).
Strategi untuk Menjembatani Kesenjangan Minat Gen Z terhadap Fashion Lokal
Dengan kekayaan bahan baku dan kreativitas para desainer, Indonesia memiliki peluang besar dalam industri fashion lokal. Namun, di tengah dominasi merek asing, menarik perhatian dan loyalitas Generasi Z terhadap produk fashion lokal bukanlah hal yang mudah.
Masalah seperti persepsi kualitas yang rendah, minimnya strategi pemasaran yang efektif, dan kurangnya inovasi menjadi tantangan utama bagi produsen lokal. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan yang inovatif dan adaptif untuk menjembatani kesenjangan minat Generasi Z terhadap fashion lokal.
1. Mengembangkan Inovasi Teknologi
Salah satu alasan utama mengapa Generasi Z lebih memilih produk fashion asing adalah persepsi bahwa produk mereka lebih berkualitas dan menarik. Dengan kemajuan teknologi, investasi dalam mesin modern dan teknik produksi mutakhir diperlukan untuk menghasilkan produk yang inovatif dan berkualitas tinggi.
Pemerintah harus lebih mengedepankan perkembangan dan inovasi teknologi dalam negeri. Hal ini dapat membawa kemajuan untuk Indonesia dari segala aspek, termasuk bidang fashion itu sendiri
2. Aksesibilitas Harga dan Kualitas
produsen lokal juga harus lebih selektif dalam memilih bahan baku dan meningkatkan standar produksinya agar mampu bersaing dengan produk luar. Tidak hanya itu, produsen lokal juga harus membangun narasi yang kuat dalam cerita mereka.
Generasi Z cenderung lebih tertarik pada produk yang memiliki nilai autentik, berkelanjutan, dan cerita menarik (Handayani, A., Apriliani, L., & Astuti, D (2025)). Dengan menampilkan perjuangan para desainer lokal dan memberdayakan pengrajin lokal, merek fashion lokal bisa lebih relevan dan sejalan dengan nilai-nilai Generasi Z.
3. Strategi Pemasaran dan Branding dengan Memanfaatkan Media Digital
Merek-merek asing cenderung unggul dalam strategi pemasaran dan branding digital. Oleh karena itu, produsen fashion lokal harus memanfaatkan media sosial secara maksimal, baik melalui Instagram , TikTok, maupun platform e-commerce (Putri, R. F., Fitriani, E. W., & Sartika, S. H. (2022)).
Dengan berkolaborasi bersama influencer yang berhubungan dengan Generasi Z dan menjalankan kampanye viral sesuai tren terkini, merek lokal dapat meningkatkan visibilitas dan daya tariknya.
4. Memanfaatkan Budaya Lokal dengan Menyesuaikan Ketertarikan Generasi Z
Desainer muda ataupun Seniman visual cenderung lebih paham mengenai ketertarikan Generasi Z terutama di bidang Fashion. Indonesia kaya akan warisan budaya yang indah dan dapat dimanfaatkan dengan menafsirkan ulang Budaya Indonesia menjadi grafis modern dalam produk fashion, Salah satunya yaitu Batik.
Mengadaptasi tren global sambil mempertahankan elemen budaya lokal akan memberikan nilai tambah yang membedakan produk lokal dari merek asing (Limantara,D. E (2024)).
Contohnya, dengan mengkombinasikan batik dengan berbagai desain modern seperti pada oversized jacket, celana, rok, baju, dan lainnya. Strategi ini tidak hanya dapat melestarikan budaya lokal tetapi juga menciptakan daya tarik baru bagi Gen Z.
Baca Juga: Produk Lokal, Karya Anak Bangsa: Saatnya Berdayakan Negeri Sendiri
Masa Depan Bidang Fashion Indonesia
Fashion lokal saat ini memiliki potensi besar untuk berkembang, terutama di kalangan Gen Z yang dikenal kreatif dan selalu mengikuti tren. Brand lokal harus mampu menghadirkan sesuatu yang unik, kekinian, dan sesuai dengan karakter anak muda.
Gen Z cenderung menyukai produk yang tidak hanya stylish, tetapi juga memiliki nilai lebih, seperti orisinalitas dan limited edition. Menarik perhatian Gen Z bukanlah hal yang sulit asal fashion lokal mampu selalu berinovasi.
Adapun dukungan dari pemerintah serta semua pihak yang terlibat dengan industri relevan sangatlah diperlukan. Produk fashion Indonesia memiliki peluang besar untuk berkembang asal bidang teknologi juga ikut berkembang. Pemerintah dapat ikut andil dalam mengembangkan kesempatan ini.
Selain itu, pelaku industri sendiri di masa depan mungkin akan banyak diisi oleh Gen Z. Inilah kesempatan besar untuk memajukan fashion lokal yang semakin relevan dengan perkembangan zaman.
Penulis: Kelompok Ajaib 1
1. Wisely
2. Dinda Ferdeny Putri
3. Selfiana Pascalina Inarkombu
4. Reyvan Gautama Putra
5. Suyani
6. Hazwan Azrielyanto
7. You Landa Sinaga
8. Gerline Vania
9. Shella Novianti
10. Widiyanti Wijaya Fu
11. Rizky Ramadhan
12. Daniel
13. Delystina
14. Vick Sandro Situmorang
Mahasiswa Universitas Internasional Batam
Editor: Ika Ayuni Lestari
Bahasa: Rahmat Al Kafi
Daftar Pustaka
Abednego, F. A., Kuswoyo, C., Cen Lu, & Wijaya, G. E. (2021). Analisis Pemilihan Social Media Influencer Instagram pada Generasi Y dan Generasi Z di Bandung. JRB-Jurnal Riset Bisnis, 5(1), 57–73. https://doi.org/10.35814/jrb.v5i1.2558
Anjani, S., & Irwansyah, I. (2020). Peranan Influencer Dalam Mengkomunikasikan Pesan Di Media Sosial Instagram [the Role of Social Media Influencers in Communicating Messages Using Instagram]. Polyglot: Jurnal Ilmiah, 16(2), 203.
https://doi.org/10.19166/pji.v16i2.1929
Handayani, A., Apriliani, L., & Astuti, D. (2025). Analisis Kelayakan Bisnis Makanan Dan Minuman Kekinian Untuk Generasi Z. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Digital, 2(3), 1489-1495.
Limantara, D. E. (2024). Batik Untuk Generasi Muda: Perjalanan Bacloth Membangun Brand Berkelanjutan Dan Berbudaya. Diakses pada, 13.
Pengabdian Masyarakat, 1(2), 213-223. P-ISSN 2746-9794. E-ISSN 2747-2736.
DOI:10.47467/elmujtama.v1i2.853.
Putri, Dea Amanda. 2024. PEMANFAATAN TEKNOLOGI DIGITAL DALAM MEMPROMOSIKAN PRODUK LOKAL NUSANTARA UNTUK MENDORONG
PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA. Skripsi. Banten: Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Putri, R. F., Fitriani, E. W., & Sartika, S. H. (2022). Analisis strategi pemasaran erigo store brand fashion lokal Indonesia yang mendunia. Transekonomika: Akuntansi, Bisnis Dan Keuangan, 2(5), 213-220.
Rambe, D. N. S., & Aslami, N. 2021. Analisis Strategi Pemasaran Dalam Pasar Global. El-Mujtama: Jurnal
Yulianti, dkk. 2024. ANALISIS PENGARUH HARGA BAHAN BAKU DAN NILAI TUKAR TERHADAP NILAI EKSPOR PAKAIAN JADI DI INDONESIA TAHUN 2012-2023.
Banten: Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
Ikuti berita terbaru di Google News