Kesetaraan Gender dalam Pendidikan

Kesetaraan Gender dalam Pendidikan
Sumber: pixabay.com

Keseetaraan gender menjadi salah satu hal yang harus diperhatikan pada jaman sekarang. Persamaan dan perlakuan hak yang sama antara lak-laki dan perempuan bertujuan untuk memberikan akses yang setara tanpa memandang jenis kelamin mereka.

Kesetaraan gender sendiri digagas oleh pahlawan Perempuan Indonesia yaitu R.A. Kartini. Beliau adalah salah satu tokoh yang memperjuangkan kesetaraan gender dan Pendidikan Perempuan. Beliau sering menyoroti budaya ketidakadilan sosial yang dihadapi Perempuan.

R.A Kartini
Kartini – Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia Bebas

Penting sekali bagi Perempuan untuk mendapatkan hak-hak mereka untuk mendapatkan pengetahuan. Hal ini semakin menambah keinginan dan tekad di hati untuk memastikan perempuan juga mempunyai kesetaraan yang sama dengan laki-laki di Indonesia, bahwa setiap perempuan juga berhak mendapatkan pendidikan.

Bacaan Lainnya
DONASI

Baca Juga: Mengatasi Kesenjangan Pendidikan: Upaya Mewujudkan Pemerataan Akses dan Kualitas

Dalam bidang Pendidikan, kesetaraan gender harus dijalankan. Baik peserta didik laki-laki dan perempuan mempunyai hak yang sama dalam Pendidikan. Seperti mendapat perlakuan yang sama terdadap sumber daya sekolah, penggunaan fasilitas sekolah dan kebebasan untuk memilih program studi yang diinginkan.

Untuk mendukung pertumbuhan bagi siswa, lingkungan Pendidikan harus dikembangkan sesuai dengan akademik dan pribadi siswa. Bahan dan metode pembelajaran harus disesuaikan gender siswa. Agar kebutuhan belajar siswa terpenuhi dengan merata.

Peserta didik harus diberi motivasi untuk berkegiatan di sekolah. Berperan aktif dalam ekstrakurikuler, akademik dan sosial tanpa harus membeda-bedakan jenis kelamin. Dengan ini memberikan kesempatan yang sama dalam berkegiatan di sekolah.

Pendidikan harus memungkinkan semua siswa untuk mencapai potensi penuh mereka tanpa dibatasi oleh perbedaan gender. Hal ini termasuk memberikan siswa dukungan dan sumber daya untuk mengeksplorasi minat dan bakat mereka serta mengembangkan keterampilan seperti berpikir kritis, kreativitas dan kepemimpinan.

Tantangan yang dihadapi ketika di sekolah bisa berupa akeses yang terbatas. Contohnya di Indonesia sendiri. Masih ada anak yang bersekolah dengan jarak yang cukup jauh. Selain itu, biaya pendidikan yang cukup mahal membuat peserta didik tidak semuanya mendapatkan hak yang sama.

Bahkan ketika perempuan mempunyai akses terhadap pendidikan, kualitas pendidikan mereka sering kali berbeda dengan laki-laki. Kurangnya sumber daya, kurikulum yang tidak relevan dan kurangnya akses terhadap pelatihan guru yang berkualitas merupakan beberapa faktor yang menyebabkan kesenjangan kualitas pendidikan antara perempuan dan laki-laki.

Untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut yaitu dengan memastikan peserta didik termasuk Perempuan mendapatkan hak dan perlakuan yang sama dalam bidang Pendidikan. Selain itu, pemerintah harus memberikan kebijakan tentang peningkatan kualitas Pendidikan dengan memberikan sumber daya yang memadai seperi mengembangkan kurikulum serta pelatihan guru.

Kesetaraan gender dalam pendidikan adalah prinsip dasar pembangunan berkelanjutan. Dengan memastikan adanya kesempatan yang sama, menghilangkan diskriminasi dan meningkatkan kualitas pendidikan. Kita dapat menciptakan lingkungan pendidikan yang adil bagi semua orang, tanpa memandang gender.

Dengan cara ini kita dapat memastikan bahwa setiap orang mempunyai kesempatan yang sama untuk berkembang dan mempengaruhi masyarakat.

Adanya R.A. Kartini sebagai pahlawan yang memperjuangkan perempuan membuat masyarakat banyak bisa meneladani dan tidak membeda-bedakan gender. Ini bertujuan agar setiap individu mempunyai hak yang sama.

 

Penulis: Widigdo Diknas Nugroho
Mahasiswa Jurusan PPG Pendidikan Bahasa dan Sastra Daerah, Universitas Negeri Surabaya

 

Editor: I. Khairunnisa

Bahasa: Rahmat Al Kafi

 

Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI