Memasak Baik untuk Kesehatan Mental di Saat Pandemi

Memasak Baik Kesehatan Mental

Isolasi atau berdiam diri di rumah membuat banyak orang mulai jenuh, banyak sebagian menyalurkan kejenuhan tersebut untuk memilih berkreasi dengan memasak.  Mulai dari memasak makanan yang sederhana hingga yang rumit dilakukan untuk mengisi perut atau sekadar menghabiskan waktu di rumah.

Selama pandemi covid-19, banyak orang mengisi kesibukannya dengan kembali ke dapur dan menyalurkan hobi baru yaitu memasak, dengan mencoba berbagai aneka resep masakan yang mereka dapatkan dari media sosial.

Bukan tanpa alasan memasak banyak disukai. Aktivitas memasak memiliki manfaat untuk kesehatan mental. Memasak dapat memberikan kesenangan dan kenyamanan, sedangkan makanan yang dihasilkan dapat menjadi energi dan juga penyembuh.

Bacaan Lainnya
DONASI

Baca Juga: Menjaga Kesehatan Mental pada Masa Pandemi Covid-19

Meski terkesan sederhana, manfaat memasak sendiri telah banyak dibuktikan melalui penelitian. Ada penelitian yang menunjukkan bahwa mereka yang terbiasa makan masakan rumah, cenderung lebih bahagia, lebih sehat, dan mengonsumsi gula yang lebih sedikit.

Memasak sendiri juga berkaitan dengan kesehatan mental yang lebih baik dan bahkan dikaitkan dengan umur yang lebih panjang. Manfaat bagi kesehatan mental tersebut meningkat ketika menikmati masakan rumahan dengan orang lain. Kedekatan emosional yang terjalin, bahkan bisa berdampak dalam menurunkan gejala depresi.

Memasak bisa menjadi salah satu kegiatan untuk mengisi waktu di tengah pandemi. Bukan sekedar kegiatan pengisi waktu, memasak ternyata memiliki manfaat psikologis. Melansir Huffington Post, profesor ilmu psikologi dan otak dari Boston University Donna Pincus mengatakan memasak bisa menjadi penghilang stres dan sarana untuk mengekspresikan diri.

Tentunya, hal ini baik untuk kesehatan mental kita. Stres bisa berakibat fatal bagi fisik dan mental kita. Itu sebabnya, kita harus menemukan cara untuk mengatasi stres.

Selain itu, memasak juga bisa menjadi cara untuk mengomunikasikan perasaan kita ke orang lain. “Memasak bisa menjadi cara untuk mengungkapkan rasa terima kasih, penghargaan, atau simpati ke orang lain,” ucapnya.

Psikolog klinis Julie Ohana juga mengatakan, memasak bisa menjadi cara untuk meredakan gejala depresi. Hal ini telah dibuktikan lewat riset yang meneliti sekelompok pasien yang mengalami depresi karena kehilangan orang yang dicintai.

Seperti yang kita tahu, kehilangan orang tersayang tentu akan menimbulkan kesedihan mendalam. Bahkan, banyak orang yang mengalami depresi karena peristiwa tersebut. Dalam riset tersebut, peneliti menerapkan kombinasi terapi CBT dan memasak untuk para peserta.

Baca Juga: Masyarakat dalam Menghadapi Kesehatan Mental di Masa Pandemi Covid-19

Peneliti pun menemukan bahwa peserta yang memiliki keterampilan memasak paling banyak mengalami perkembangan kesehatan mental yang lebih baik. Gejala depresi yang mereka alami juga turut berkurang.

Mengapa memasak bisa mendatangkan kesehatan mental? Banyak riset membuktikan manfaat meditasi dan mindfulness dalam meningkatkan kebahagiaan dan mengurangi stres.

Nah, memasak merupakan bagian dari mindfulness yang bisa mendatangkan manfaat tersebut. Mindfulness membutuhkan perhatian penuh. Ketika menentukan takaran komposisi dalam masakan, kita memerlukan fokus pikiran.

Tindakan inilah yang berdampak baik pada stres. Hal inilah yang membuat memasak juga dipercaya memiliki manfaat yang sama dengan terapi seni. Selain itu, fokus pikiran yang terjadi saat memasak membuat kita tidak lagi memikirkan hal-hal lain yang menyebabkan kecemasan memasak bisa meningkatkan harga diri, perkembangan otak, dan membuat orang merasa lebih terhubung.

Manfaat tersebut mengandung unsur terapeutik yang sangat berguna bagi mereka yang memiliki gejala depresi, kecemasan, dan stres. Selain itu, memasak membuat orang mengekspresikan diri secara kreatif. Mereka yang bisa mengekspresikan diri secara kreatif biasanya memiliki kesejahteraan mental yang lebih baik karena hal tersebut membantu menyalurkan stres mereka.

Berikut lima manfaat memasak di rumah untuk kesehatan mental, melansir dari salah satu website Bustle: https://www.bustle.com/p/7-emotional-benefits-of-cooking-thatll-make-you-want-to-actually – use-your-kitchen-9957022.

  • Memberikan rasa bangga

Memasak memiliki efek positif untuk kesehatan mental pada dua cara, yakni proses memasak dan hasil masakan. Memasak memberikan sesuatu yang nyata dari usaha sendiri.

Secara psikologi, hal ini dikenal dengan behavioral activation atau aktivasi perilaku. Saat memasak selesai dilakukan, orang akan merasa senang dan bangga saat melihat hasil pekerjaannya. Hal ini akan merangsang efek positif bagi tubuh.

Baca Juga: Pentingnya Mengontrol Pikiran Negatif untuk Kesehatan Mental Pasien

  • Meningkatkan fokus dan kreativitas

Memasak melibatkan proses menyiapkan bahan lalu mencampurkannya untuk mendapatkan makanan yang nikmat. Proses ini tidak menimbulkan kecemasan, melainkan meningkatkan fokus dan kreativitas. Studi pada 2016 menunjukkan, kreativitas dalam proses memasak memicu rasa bahagia pada orang yang melakukannya.

  • Meningkatkan kualitas hidup

Penelitian pada 2018 mendapati, terapi memasak memberikan pengaruh positif pada kehidupan mulai dari sosialisasi, harga diri, dan kualitas hidup. Saat memasak, Anda dapat meningkatkan hubungan personal dengan membicarakan resep. Makanan yang dihasilkan juga dapat membuat Anda menjalin dan merekatkan hubungan serta memulai komunikasi dengan orang lain.

  • Meditasi

Memasak juga bermanfaat sebagai proses meditasi. Saat pikiran suntuk dan dipenuhi hal-hal negatif seperti kekhawatiran dan ketakutan, memasak dapat meredakan ketegangan. Saat memasak, otak dan tangan akan fokus untuk membuat makanan, sehingga pikiran negatif akan teralihkan. “Memasak tidak hanya menenangkan pikiran, tapi juga merelakskan tubuh,” kata praktisi meditasi Justyna Wawrzonek.

Kesehatan otak memengaruhi kesehatan mental. Proses memasak merangsang sel-sel otak tetap aktif sehingga dapat mencegah penyakit Alzheimer. Memasak juga membuat seseorang lebih sadar terhadap apa yang dikonsumsi dan kebersihan pun lebih terjaga sehingga baik untuk kesehatan secara menyeluruh.

Kesimpulan dari hasil pembahasan ini untuk menghadapi virus Covid-19, memasak merupakan salah satu cara yang tepat untuk meningkatkan imun tubuh. Dengan hasil masakan yang memuaskan dapat meningkatkan rasa kebahagiaan di dalam diri.

Anisa Febrianti
Mahasiswa Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya Kampus Kota Madiun

Editor: Diana Pratiwi

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI