Menjaga Kepribadian Bangsa di Tengah Arus Globalisasi: Strategi Memperkuat Identitas Nasional

Strategi Memperkuat Identitas Nasional
Ilustrasi Globalisasi (Sumber: https://www.pelajaran.co.id/wp-content/uploads/2018/01/Globalisasi.jpg)

Dalam bidang sosiologi dan antropologi, identitas merujuk pada karakterisktik khusus yang menggambarkan seseorang berdasarkan kesadaran diri dan kelompoknya. Hal ini mencakup aspek-aspek seperti nilai budaya, nilai-nilai Luhur dan peran sosial yang membentuk bagian dari identitas individu.

Jadi, Identitas nasional adalah kepribadian nasional atau jati diri nasional yang dimiliki suatu bangsa untuk membedakan bangsa satu dengan bangsa lainnya. Dengan kata lain, identitas nasional merupakan ciri, tanda atau jati diri yang melekat pada bangsa Indonesia, sehingga dapat dibedakan dari bangsa lain.

Identitas nasional bangsa Indonesia adalah cerminan nilai-nilai Pancasila yang tercermin dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Identitas nasional harus tercermin dalam sikap yang baik dan bertanggung jawab dengan tujuan menjaga keutuhan bangsa dan negara. Selain itu, penting bagi kita untuk mengutamakan kepentingan nasional di atas individu.

Bacaan Lainnya
DONASI

Identitas nasional merupakan jati diri nasional yang melekat pada suatu negara serta kelompok masyarakat yang ada di dalamnya. Identitas ini bersumber dari nilai-nilai budaya yang tumbuh dan berkembang pada masyarakat setempat, membentuk identitas kolektif.

Namun, identitas nasional semakin meluntur akibat globalisasi. Pengaruh budaya luar yang masuk ke Indonesia membuat identitas nasional terancam. Generasi muda tampaknya tak lagi tertarik untuk mendalami dan melestarikan kekayaan budaya lokal. Sebaliknya, mereka lebih menyukai budaya-budaya luar yang sedang viral.

Di era globalisasi ini, banyak negara yang menghadapi tantangan yang signifikan karena terpengaruh pada kekuatan internasional. Negara-negara kuat memiliki kemampuan untuk memengaruhi negara-negara kecil dalam berbagai bidang, termasuk ekonomi, politik dan budaya.

Dampak dari globalisasi pada negara-negara kecil adalah jika mereka tidak mampu menghadapinya, maka identitas nasional mereka dapat terkikis seiring berjalannya waktu dan mungkin akan digantikan oleh identitas dari negara-negara yang lebih kuat.

Oleh karena itu, agar dapat bertahan dalam era globalisasi, suatu negara perlu mengangkat jati diri atau identitas nasional sebagai pusat dari identitas mereka. Dengan demikian, mereka tidak akan terperangkap dalam arus globalisasi yang mengancam. Dengan cara ini, negara tersebut dapat tetap eksis dan diakui karena memiliki karakteristik khusus yang harus dijaga.

Diera globalisasi ini ada beberapa identitas nasional yang mengalami pemudaran, diantaranya:

1. Bahasa

Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan identitas nasional menghadapi tantangan karena generasi muda lebih berfokus pada Bahasa asing seperti Inggris, Korea atau Jepang yang dianggap lebih “keren”.

2. Nilai-nilai Luhur

Nilai-nilai seperti kekeluargaan dan gotong royong memudar karena pengaruh globalisasi yang membuat orang lebih individualistis dan kurang peduli dengan lingkungan sekitar.

3. Nasionalisme dan Patriotisme

Rasa bangga terhadap produk dan budaya lokal berkurang karena banyaknya orang yang lebih memilih produk dan budaya asing, kasus wayang kulit  dan gamelan yang diklaim oleh negara tetangga. Jika kita tidak melindungi budaya kita maka identitas nasional bisa terancam.

Seiring dengan perkembangan zaman dan kemajuan teknologi serta informasi, terjadi perubahan yang signifikan dalam berbagai aspek kehidupan. Peubahan ini dapat menimbulkan hal positif ataupun negatif. Dalam hal ini, nasionalisme akan mengalami pengaruh pada generasi muda.

Upaya untuk mempertahankan identitas nasional di era globalisasi, diantaranya sebagai berikut:

  1. Pendidikan karakter dan nasionalisme diharapkan membentuk generasi muda yang tidak hanya cerdas tetapi memiliki integritas moral dan kecintaan terhadap bangsa dan negara. melalui kurikulum sekolah yang menekankan pada nilai-nilai luhur bangsa. Kurikulum di Indonesia diharapkan dapat mengintegrasikan niali-nilai karakter sehingga siswa tidak hanya belajar pengetahuan akademik tetapi juga mengembangkan sikap positif dan tanggung jawab sosial.
  2. Menghargai dan mempromosikan kebudayaan daerah serta mengintegrasikannya dengan kehidupan modern.
  3. Memanfaatkan teknologi digital untuk mempromosikan identitas nasional melalui media sosial dan platfrom lainnya.
  4. Mengembangkan pariwisata yang berbasis pada keunikan budaya local untuk menarik wisatawan sekaligus untuk melestarikan budaya.

Dalam era globalisasi yang semakin maju, menjaga identitas nasional menjadi krusial bagi negara-negara kecil agar tidak terkikis oleh pengaruh negara-negara besar. Identitas nasional mencakup nilai budaya, bahasa, nilai-nilai luhur, nasionalisme, dan patriotisme yang harus dijaga dengan baik.

Upaya seperti pendidikan karakter, promosi kebudayaan daerah, pemanfaatan teknologi digital, dan pengembangan pariwisata berbasis budaya lokal menjadi strategi penting dalam mempertahankan identitas nasional di tengah arus globalisasi. Dengan langkah-langkah tersebut, suatu negara dapat tetap eksis dan diakui karena memiliki karakteristik khusus yang harus dilestarikan.

 

Penulis: Dhita Nurjannah
Mahasiswa Pendidikan Matematika, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi

 

Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI