Pemanfaatan Tanaman Pekarangan “Bunga Tapak Dara( Catharantus Roseus)” Sebagai Alternatif Pengobatan Kanker

Tapak dara

Kanker  masih menjadi  salah satu penyebab kematian utama di dunia .​​ Kematian yang diakibatkan oleh penyakit kanker semakin meningkat setiap tahunnya di Indonesia. Menghindari faktor penyebab kanker merupakan salah satu upaya preventif. Selain pengobatan ( kemoterapi , radioterapi dan pembedahan), kanker dapat diobati secara alami dengan obat-obatan herbal . Beberapa tumbuhan yang digunakan dalam pengobatan kanker telah teruji secara klinis dan berdasarkan bukti.

Penggunaan obat tradisional pada saat sekarang ini semakin meningkat, baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya. Perkembangan penggunaan tanaman herbal untuk penyembuhan dan pengobatan berbagai macam penyakit saat sekarang ini sudah sangat popular di kalngan masyarakat. Bahkan pada beberapa penyakit modern yang tidak bisa diatasi dan disembuhkan dengan ilmu kedokteran bisa sembuh hanya dengan mengkonsumsi obat-obatan alami/herbal secara rutin dan teratur.

Baca juga : Manfaat Kulit Manggis (Garcinia mangostana L) untuk Pengobatan Antikanker

Bacaan Lainnya
DONASI

Herbal tradisional mempunyai khasiat masing-masing yang dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit. Hal ini dapat kita lihat serta kita amati dengan semakin banyaknya obat tradisional yang berbentuk serbuk, kapsul, tablet maupun dalam bentuk cairan. Vinca (Vinca rosea) atau tapak dara yang selama ini dianggap sebagai bunga liar dan murahan, kini mulai dilirik dan disukai banyak orang dikarenakan khasiat yang terkandung didalamnya.

Catharanthus roseus yang lebih dikenal dengan tanaman tapak dara, merupakan salah satu tanaman yang banyak digunakan sebagai obat selama berabadabad. Di Eropa tanaman ini digunakan sebagai obat diabetes, di Cina sebagai obat cuci darah dan obat batuk, dan di seluruh Karibia digunakan sebagai obat iritasi dan infeksi mata. Akar, batang, hingga daun tanaman tapak dara mengandung unsurunsur zat kimiawi yang bermanfaat bagi pengobatan (Sutomo, 2010). Tanaman tapak dara menghasilkan 130 terpenoid indole alkaloid (TIAs) yang lazim disebut vinkaalkaloid (Van der Heijden, 2009).

Tapak Dara adalah salah  satu  sumber  obat  herbal  yang  mempunyai  khasiat menyembuhkan  luka. Nama ilmiah tapak dara adalah Catharanthus roseus. Tanaman tapak dara ini banyak digandrungi oleh masyarakat. Tapak dara dikenal memiliki kandungan alkaloid yang diindikasikan untuk mengobati perdarahan dan berbagai penyakit seperti kanker.

Di Indonesia, tanaman Tapak Dara mungkin sudah tak asing lagi. Tanaman ini biasa tumbuh di halaman rumah warga atau semak-semak. Banyak orang mempercayai tanaman Tapak Dara ini dapat mengobati penyakit kanker.

Tapak dara umumnya dikenal dalam pengobatan tradisional dalam menurunkan kadar glukosa darah, namun pada pemeriksaan selanjutnya ternyata menunjukkan adanya aktivitas antikanker (Lingga,L, 2005). Zat aktif dalam daun tapak dara yang berfungsi sebagai antikanker adalah vincristin (Foye, 1995).

Baca juga : Mengenal Khasiat Daun Bidara ( Ziziphus Mauritiana ) Sebagai Pengobatan Insomnia

Pencegahan dan pengobatan kanker akan lebih optimal jika dilakukan dengan memanfaatkan tanaman sekitar. Pemanfaatan potensi tanaman lokal akan mendorong kemandirian obat nasional sebagai salah satu tujuan konvensi kesehatan nasional Indonesia. Survei yang dilakukan menunjukkan bahwa tanaman Annona muricata L dan Catharanthus roseus banyak ditemukan sebagai tanaman pagar atau kebun.

Sosoknya mungil dan cantik dengan berbagai warna bunga yang beragam, tanaman tapak dara ini saat sekarang Kini, tapak dara (Catharanthus roseus/ Vinca rosea) semakin popular. Apalagi beragam penelitian ilmiah mengungkapkan tapak dara dapat mengatasi keluhan pada penderita kanker, leukemia dan diabetes.

Hampir semua bagian tanaman tapak dara bermanfaat untuk kesehatan. Daunnya mengandung senyawa alkoloid yaitu vinkristin dan vinblastin. Kedua senyawa ini bersifat antineocristine yang ampuh melawan sel kanker.

Tapak dara (Catharanthus roseus) adalah tanaman hias dengan bunga lima kelopak yang umum ditemukan di pekarangan rumah Anda. Tanaman ini dapat menjadi obat herbal karena memiliki segudang khasiat.

Pada akar, batang, daun hingga bunga tapak dara mengandung berbagai zat kimia yang sangat bermanfaat untuk pengobatan. Kandungan senyawa aktif yang dimiliki tapak dara meliputi: Tanin, Triterpenoid, Alkaloid (Vinblastin, Vinkristin, dan Vinceine),dan Flavonoi

Bagian tanaman lain seperti bunga, buah dan batang mengandung alkoloida catharantine yang dikenal sebagai anti kanker. Alkoloida catharantine mengandung zat yang sama dengan plasma sel kanker, jika dikonsumsi, sel kanker dalam tubuh akan menyerapnya. Hasilnya, inti sel kanker akan terdesak dan menghilang.

Baca juga : Mengungkap Rahasia Daun Sirsak (Annona Murirata L): Mengandung Senyawa-Senyawa Aktif yang dapat Melawan Sel Kanker

Batang daun tapak dara memiliki zat alkaloid (vinblastin dan vinkristin) sebagai obat anti kanker. Alkaloid ini memiliki efek penghambatan pertumbuhan untuk beberapa tumor manusia. Ekstrak dari tapak dara ini diyakini menunjukkan aktivitas antikanker yang signifikan terhadap berbagai jenis sel untuk lawan jenis tumor yang resisten terhadap berbagai obat.

Penelitian yang dilakukan oleh tim Ely Lilly dari Universitas Western, Ontaria, menyatakan serta menjelaskan bahwa tumbuhan tanaman tapak dara bisa digunakan sebagai pencegah dan pembasmi sel kanker. Selain untuk menanggani dan mengatasi kanker, senyawa leurisine dan vindoline yang dikandung dan terdapat didalam tumbuhan tapak dara dapat digunakan sebagai pengganti insulin bagi penderita diabetes. Sedangkan zat aktif vinblastine dan vincristine dipercaya mampu menjinakkan leukemia, pembengkakan limpa, kanker payudara dan tumor ganas.

 

Fauzi Iswal
Mahasiswa S1 Farmasi Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Padang

Editor: Anita Said

Bahasa: Rahmat Al Kafi

Ikuti berita terbaru di Google News

 

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI