ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pembelajaran menulis aksara Jawa melalui Project Based Learning di SMP Muhammadiyah 2 Yogyakarta. Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran menulis aksara Jawa melalui Project Based Learning (PjBL) selama pandemi Covid-19 di SMP Muhammadiyah 2 Yogyakarta berhasil meningkatakan kemampuan siswa dalam menulis aksara Jawa.
Siswa menjadi semangat dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru sehingga meningkatkan nilai siswa di atas KKM. Hampir semua siswa mengumpulkan tugas proyek dengan tepat waktu sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
Kata Kunci: Pembelajaran, Aksara Jawa, Project Based Learning.
PENDAHULUAN
Pembelajaran bahasa Jawa mencakup empat aspek kompetensi yaitu mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Salah satu kompetensi dalam menulis yaitu kompetensi menulis aksara Jawa. Keterampilan menulis aksara Jawa merupakan kompetensi yang harus dikuasai siswa dalam pembelajaran bahasa Jawa.
Menurut penelitian Santi Widiwarti (2013) kendala-kendala menulis aksara Jawa di SMP Negeri Malang yaitu: (1) siswa kurang mampu dalam penulisan aksara Jawa. Siswa sering merasa kesulitan pada saat menghafalkan aksara Jawa yang mirip dalam hal penulisan maupun pembacaan;
(2) siswa kesulitan dalam membedakan carakan yang mirip; (3) siswa kesulitan dalam membedakan sandhangan yang mirip dalam penulisan maupun bacaannya; (4) siswa kesulitan pada saat penempatan dan penggunaan aksara Murda.
Pembelajaran di masa pandemi Covid-19 membuat keterbatasan guru dalam memberikan penjelasan dan pemahaman kepada siswa terhadap suatu materi. Mengajarkan menulis aksara Jawa bagi siswa SMP merupakan sebuah tantangan tersendiri bagi guru.
Guru diharapkan mampu menggugah antusias siswa sehingga dapat mengikuti pembelajaran dengan baik. Kegiatan pembelajaran dilaksanakan dengan sistem Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) sehingga guru dituntut untuk kreatif dalam penyampaian materi agar pembelajaran menyenangkan dan mudah dipahami oleh siswa.
SMP Muhammadiyah 2 Yogyakarta selama masa pandemi mengikuti anjuran pemerintah dengan menerapkan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). PJJ dilaksanakan melalui 2 cara, yang pertama secara daring dan yang kedua secara luring.
Secara daring dapat dilakukan melalui berbagai media online seperti Google Classroom, Google Meet, Zoom Meeting, maupun Whatsapp Group kelas. Luring dilaksanakan menggunakan modul pembelajaran.
Modul pembelajaran merupakan kumpulan ringkasan materi dan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD). Satu modul pembelajaran memuat 16 mata pelajaran yang diajarakan di sekolah yaitu Matematika, B. Indonesia, B. Inggris, IPA, PKn, IPS, PJOK, Seni Budaya, Bahasa Jawa, Prakarya/ Informatika, Al-Quran Hadis, Fiqih/ Ibadah, Tarikh, Bahasa Arab, Aqidah Akhlak, dan Kemuhammadiyahan.
Pembelajaran luring menggunakan modul pembelajaran yang dilaksananakan selama empat putaran dalam satu semester. Setiap satu putaran dijadwalkan selama 5 hari untuk pembelajaran luring melalui modul pembelajaran.
Guru masuk WA grup kelas untuk menyapa siswa, memotivasi siswa mengerjakan tugas sesuai instruksi pada Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD), dan siap membantu apabila siswa mengalami kesulitan. Setelah 5 hari berlangsung jadwal pembelajaran luring, maka orang tua siswa mengumpulkan tugas siswa ke sekolah.
Setelah selesai jadwal pembelajaran luring, maka kegiatan belajar mengajar dilaksankan kembali melalui daring. Begitu juga seterusnya silih berganti antara daring dan luring.
Pembelajaran menulis aksara Jawa kurang efektif apabila hanya dilaksanakan secara online saja tanpa melalui luring. Pembelajaran lebih efektif apabila siswa dapat mempraktekkan langsung dalam menulis aksara Jawa sehingga tidak hanya materi atau teori saja yang dipahami.
Pembelajaran aksara Jawa dengan teknik ceramah, membaca, dan menghafal menjadikan siswa kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran. Melihat hal tersebut, maka guru perlu menerapkan pembelajaran yang mengajak siswa dapat menghasilkan produk berupa kaligrafi aksara Jawa sederhana.
Pembelajaran melalui Project Based Learning (PjBL) pada materi menulis aksara Jawa diharapkan siswa dapat merasa senang, antusias, nyaman dalam melaksanakan pembelajaran sehingga dapat memudahkan siswa memahami sekaligus mengasah keterampilan menulis aksara Jawa siswa SMP.
Pembelajaran Project Based Learning
Pembelajaran menulis aksara Jawa pada siswa SMP dilaksanakan melalui Pembelajaran Project Based Learning (PjBL). Fathurrohman (2015:119) mengatakan, pembelajaran berbasis proyek merupakan model pembelajaran yang menggunakan proyek atau kegiatan sebagai sarana pembelajaran untuk mencapai kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Pembelajaran ini untuk mengganti dari pembelajaran yang masih terpusat pada guru. Penekanan pembelajaran ini terletak pada aktivitas peserta didik yang pada akhir pembelajaran dapat menghasilkan produk yang bisa bermakna dan bermanfaat.
Project Based Learning (PjBL) merupakan strategi belajar mengajar yang melibatkan siswa untuk mengerjakan sebuah proyek yang bermanfaat untuk menyelesaikan permasalahan masyarakat atau lingkungan (Sani, 2014: 172).
Sejalan dengan Sani, maka Istarani (2011: 156) berpendapat bahwa Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) adalah sebuah model atau pendekatan pembelajaran yang inovatif, yang menekankan belajar kontekstual melalui kegiatan-kegiatan yang kompleks.
Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa Project Based Learning (PjBL) merupakan pembelajaran yang menyajikan hal berupa proyek kepada siswa.
Siswa diharapkan mampu memecahkan dan mengerjakan proyek tersebut secara individu maupun kelompok. Diharapkan melalui Project Based Learning (PjBL) siswa memiliki pengalaman belajar yang mendalam.
Materi pembelajaran yang disampaikan yaitu menulis aksara Jawa. Proyek yang dilaksankan yaitu menulis kaligrafi aksara Jawa sederhana. Media yang digunakan untuk menulis yaitu dengan menggunakan buku gambar A3. Melalui media ini siswa dapat menuangkan ide, gagasan, dan kreativitas dari masing-masing siswa.
Langkah pembelajaran Project Based Learning (PjBL) tentang menulis kalimat sederhana beraksara Jawa dengan benar terdiri atas 7 tahap. Pertama, guru membuat juknis.
Kedua, guru menerangkan materi tentang aksara Jawa. Ketiga, siswa mencari beberapa contoh gambar kaligrafi dari berbagai sumber. Keempat, siswa dan guru membuat jadwal aktivitas. Kelima, siswa membuat produk kaligrafi dengan media kertas ukuran A3 sebagus dan sekreatif mungkin.
Keenam, guru memantau setiap tahap yang telah terjadwal serta menanyakan kendala yang dihadapi. Ketujuh, hasil produk dikumpulkan untuk evaluasi dan mendapatkan umpan balik.
Kaligrafi Aksara Jawa
Kaligrafi adalah tulisan yang dijadikan gambar dengan bentuk-bentuk yang menyerupai objek-objek tertentu. Tujuan dari kaligrafi yaitu sebagai hiburan atau seni. Aksara adalah huruf, sedangkan Jawa adalah kata yang menunjukkan sebuah tempat, yakni Jawa.
Jadi, kaligrafi aksara Jawa adalah kaligrafi yang dibuat oleh para seniman dengan menggunakan huruf-huruf Jawa. Kaligrafi aksara Jawa juga mempunyai identitas tersendiri, yakni melukiskan kata-kata bijak Jawa seperti nasihat-nasihat Jawa, pantun, atau tulisan-tulisan Jawa yang bijaksana.
Sebagai contoh: (a) jer basuki mawa beya; (b) rukun agawe santosa, crah agawe bubrah; (c) belo melu seton; (d) nututi kidang lumayu; (e) ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani. Berikut ini merupakan cara membuat kaligrafi secara sederhana.
1. Membuat garis sketsa dan garis penempatan huruf secara umum
Garis sketsa atau garis bayang ini berfungsi sebagai patokan dalam penulisan kaligrafi. Dengan begitu, huruf yang dibuat tidak akan melenceng terlalu jauh dari bentuk aslinya. Awalnya garis ini mungkin hanya sebagai latihan, nantinya bila telah terbiasa maka garis-garis sketsa tadi akan tergambar dalam benak pikiran.
2. Memegang alat tulis dengan benar
Memegang alat dengan cara yang benar akan membantu menulis huruf dengan benar dalam membuat kaligrafi sederhana. Posisi tangan dan spidol yang nyaman akan mendapatkan hasil goresan yang bagus.
3. Membuat huruf dengan melihat contoh
Sebelum menulis kaligrafi sebaiknya harus memiliki contoh dari setiap huruf- huruf yang akan ditulis sehingga dapat meminimalisir kesalahan dalam penulisan nantinya. Berdasarkan referensi contoh-contoh huruf, maka dapat meniru berbagai jenis kaligrafi dengan bentuk yang benar.
4. Gunakan tekanan dalam membatasi lebar garis
Panjang dan lebar dari tulisan kaligrafi aksara Jawa harus sesuai dengan kaidah tata tulis penulisan aksara Jawa. Memperhatikan sudut alat tulis dengan metode tekanan untuk mendapatkan hasil yang baik dan benar.
Menekan spidol ke bawah sedikit lebih keras selama beberapa saat merupakan cara untuk mendapatkan garis yang lebih tebal dan gunakan sentuhan yang sangat ringan untuk membuat garis-garis yang tipis.
5. Gunakan urutan yang benar
Menulis kaligrafi aksara Jawa diawali dengan memahami pedoman tata tulis aksara Jawa yang baik dan benar sesuai kaidah tata penulisan. Setelah itu baru tentang teknik penulisan seni kaligrafi yang baik dan kreatif dikembangkan.
6. Terus berlatih
Tidak ada sesuatu yang sia-sia jika mau terus berusaha. Begitu juga dengan kaligrafi, terus berlatih dalam menulis sehingga tangan akan terbiasa dan tidak kaku katika menulis kaligrafi aksara Jawa.
Aksara Jawa pada bentuk aslinya dituliskan menggantung yaitu di bawah garis. Hanacaraka terdiri dari 20 huruf dasar, 8 huruf utama (aksara murda), 8 pasangan huruf utama, 20 huruf pasangan yang memiliki fungsi menutup vokal, serta lima aksara swara.
Selain itu juga terdapat lima aksara rekan beserta pasangannya, beberapa sandhangan yang berfungsi untuk pengatur vokal, tanda baca, huruf khusus, dan tanda pengatur tata penulisan.
1. Aksara Nglegena
Aksara Nglegana ini merupakan aksara inti yang berjumlah 20 suku kata. Aksara ini juga sering disebut dengan Dentawyanjana. Huruf-hurufnya sebagai berikut.
2. Aksara Pasangan
Fungsi aksara pasangan yaitu sebagai penekan vokal konsonan yang ada di depannya. Misalnya, menuliskan “mangan sega” (makan nasi), maka yang diperlukan adalah pasangan huruf “se” agar huruf “n” pada kata mangan menjadi tidak bersuara.
3. Aksara Murda
Aksara Murda biasa digunakan saat menuliskan di awal kalimat serta untuk menuliskan nama diri, gelar, kota, lembaga, dan nama lainnya. Nama-nama tersebut jika dalam bahasa Indonesia akan ditulis menggunakan huruf besar.
4. Aksara Swara
Aksara swara merupakan bentuk vokal utama atau huruf hidup. Huruf ini terdiri huruf a, i, u, e, o yang terdapat dalam kalimat. Aksara ini digunakan pada awal kalimat atau nama-nama yang mengharuskan huruf awalnya menggunakan huruf kapital.
5. Aksara Rekan
Aksara rekan ini adalah aksara atau huruf yang berasal dari kata serapan bahasa asing. Contohnya adalah huruf kh, f, dz, z, dan gh. Apabila dalam menuliskan kata terdapat huruf serapan ini, maka dapat menggunakan aksara rekan untuk menuliskannya.
A. Tujuan
Siswa dapat menulis paragraf sederhana beraksara Jawa.
B. Alat dan Bahan
- Kertas gambar ukuran A3 (30 cm X 40 cm);
- Potlot (pensil);
- Setip (penghapus);
- Spidol;
- Pulas/Crayon/Pensil warna.
C. Soal
Ukara ing ngandhap menika salinen ngginakaken aksara Jawa!
“Manungsa mung saderma, dherek kersane Sang Kuwasa”
D. Petunjuk
- Ukara latin kasebut salinen ngginakaken aksara Jawa miturut tata tulis kang trep!
- Tulisen kanthi saksae-saenipun lan dipunaringi werna.
- Saged dipunparingi renggan / bingkai.
- Dipungarap kanthi saestu, ingkang kreatip kados damel kaligrafi aksara Jawa.
- Dipuserat nama lengkap, kelas, nomer absen.
E. Pedoman Penilaian
- Ketepatan tulisan aksara Jawa sesuai EYD bahasa Jawa (pasangan, sandhangan, aksara Murda);
- Kreativitas;
- Tidak menjiplak pekerjaan teman.
F. Tuladha
PENUTUP
Pembelajaran menulis aksara Jawa melalui Project Based Learning (PjBL) selama pandemi Covid-19 di SMP Muhammadiyah 2 Yogyakarta berhasil meningkatakan kemampuan siswa dalam menulis aksara Jawa.
Siswa menjadi semangat dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru sehingga meningkatkan nilai siswa di atas KKM. Sebagian besar siswa mengumpulkan proyek tepat waktu sesuai dengan jadwal.
Keseluruhan jumlah siswa 266, hanya 6 siswa yang tidak mengumpulkan tugas Project Based Learning (PjBL) tepat waktu sesuai yang dijadwalkan.
Penulis: Tri Utami
Mahasiswa Pendidikan Bahasa Jawa Universitas Negeri Yogyakarta
Editor: Ika Ayuni Lestari
Bahasa: Rahmat Al Kafi
Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News
Lampiran
Berikut hasil proyek siswa dalam menulis aksara Jawa.
Daftar Pustaka
Fathurrohman, M. 2015. Model-model Pembelajaran Inovatif: Alternatif Desain
Pembelajaran Yang Menyenangkan. Jogjakarta: Ar Ruzz Media. Sani, R.A. 2014. Inovasi Pembelajara. Jakarta: Bumi Aksara.
Widiwarti, Santi. 2013. Kendala-kendala Menulis Aksara Jawa di SMP Negeri Malang.
Skripsi, Prodi Pend. Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah Jurusan Sastra
Indonesia Fakultas Universitas Negeri Malang. https://jogjapost.com/kaligrafi-aksara-jawa/. Diakses 14 Juni 2022, pukul 14.00 WIB.
https://hot.liputan6.com/read/4080849/8-cara-membuat-kaligrafi-dengan-pensil-2b– yang-mudah-dilakukan. Diakses 15 Juni 2022, pukul 14.30 WIB.
https://mamikos.com/info/cara-menulis-aksara-jawa-pljr/. Diakses 16 Juni 2022, pukul 10.00 WIB. https://begawanariyanta.wordpress.com/2012/09/30/contoh-sengkalan-di–
sekolahan/aksara-murda/. Diakses 16 Juni 2022, pukul 11.00 WIB.