Pembelajaran Tematik yang Ideal di SD/MI

Anak Usia Sekolah
Ilustrasi Anak Usia Sekolah (Sumber: Media Sosial dari freepik.com)

Pendahuluan

Menurut Piaget, anak usia sekolah memiliki tingkat perkembangan mental tahap operasional konkret (6-10 tahun) dan tahap operasional formal (11-14 tahun).

Siswa sekolah dasar kelas III, IV dan V berada pada tahap operasional konkrit dengan ciri-ciri sebagai berikut: (1) anak mulai memandang dunia secara objektif; (2) anak mulai berpikir pengoperasian; (3) menggunakan hubungan sebab akibat dan prinsip ilmiah sederhana dan (4) mampu memahami konsep dan substansi volume, panjang, lebar, luas, dan berat (Santroch, 2007: 228).

Siswa kelas VI berada pada tahap operasional formal dengan ciri-ciri; (1) bisa gunakan pemikiran yang lebih tinggi; (2) dapat menebak, lakukan investigasi, menghubungkan bukti dan teori; (3) dapat bekerja dengan rasio dan peluang; (4) dapat memahami penjelasan yang rumit terkait dengan rangkaian deduktif dan logis. Ciri-ciri anak sekolah dasar terletak pada perkembangan yang holistik atau terintegrasi.. Aspek perkembangan tersebut saling berhubungan dan berkehendak terintegrasi dengan pengalaman hidup dan lingkungan.

Bacaan Lainnya
DONASI

Pengertian Pembelajaran Tematik

Pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang dirancang berdasarkan tema-tema tertentu, dengan kata lain pembelajaran tematik adalah pembelajaransistem terintegrasi yang menggunakan tema untuk menghubungkan berbagai topikmemberikan pengalaman yang berarti bagi siswa.

Tema adalah pokok pikiran atau ide pokok yang menjadi pokok bahasanbicara. Dan ketika membahas tema ini, dilihat dari sudut pandang yang berbedapelajaran. Misalnya tema “Air” dapat dilihat dari mata pelajaran fisika, biologi,kimia dan matematika.

Manfaat pembelajaran tematik bagi guru antara lain:

  1. Lebih banyak waktu tersedia untuk belajar. Topik tidak terbatas per jam pelajaran, tetapi bisa dilanjutkan sepanjang hari, meliputi mata pelajaran yang berbeda.
  2. Hubungan mata pelajaran dan mata pelajaran dapat dipelajari secara logis dan alami.
  3. Telah terbukti bahwa belajar adalah kegiatan yang terus menerus, tidak terbatas pada buku teks, jam pelajaran atau bahkan empat dinding kelas. Pengajar dapat membantu siswa memperluas kesempatan belajar ke berbagai aspek untuk hidup.
  4. Guru bebas membantu siswa melihat masalah, situasi atau topik dari perspektif yang berbeda sudut pandang.
  5. Pengembangan komunitas belajar yang difasilitasi. Penekanan pada persaingan yang biasa dikurangi dan diganti dengan kolaborasi dan kolaborasi.

Keuntungan pembelajaran tematik bagi siswa antara lain adalah sebagai berikut:

  1. Bisa lebih memfokuskan diri pada proses pembelajaran, daripada hasil belajar.
  2. Hilangkan batas-batas yang tampak antara bagian-bagian kurikulum dan jagalah itu pendekatan proses pembelajaran terpadu.
  3. Menawarkan kurikulum yang dikenakan pada siswa – yang dikaitkan dengan minat, Kebutuhan, lalu kecerdasan; mereka didorong untuk membuat keputusan sendiri. Dan bertanggung jawab atas keberhasilan pembelajaran.
  4. Dorong penemuan dan penyelidikan mandiri di dalam dan di luar kelas.
  5. Bantu siswa membangun hubungan antara konsep dan ide, jadi apresiasi pendapat dan pemahaman.

Pendekatan Pembelajaran Tematik

1. Pendekatan Aktif Kreatif Efektif dan Menyenangkan (PAKEM)

Pembelajaran aktif adalah pembelajaran yang menekankan pada keaktifan tahun pada siswa selama proses pembelajaran.

Mereka juga terlibat langsung dalam membangun pemahaman sendiri dan menemukan konsep/pengetahuan diajarkan oleh guru melalui kegiatan yang mengacu pada metode tertentu.

2. Pendekatan contextual teaching and learning

Contextual Teaching and Learning atau sering disingkat dengan CTL pendekatan pembelajaran yang membantu guru menghubungkan materi diajarkan dengan situasi dunia nyata dan mendorong siswa untuk mengkonstruksi pengetahuan itu sendiri kemudian menghubungkannya dengan kehidupan kehidupan sehari-hari mereka.

Komponen utama pembelajaran kontekstual Belajar mengajar adalah: (1) konstruktivisme, (2) pertanyaan, (3) menemukan/meneliti, (4) masyarakat belajar, (5) pemodelan, (6) dan penilaian autentik.

Desain Pembelajaran Tematik

Pembelajaran tematik membutuhkan perencanaan dan pengorganisasian bekerja dengan baik. Ada lima poin dingin yang perlu dipertimbangkan saat mendesain pembelajaran tematik yaitu:

1. Pilih tema

Topik untuk pembelajaran tematik dapat mencakup ulasan, beberapa sumber:

  1. Mata Pelajaran dalam Kurikulum
  2. Masalah
  3. Acara Khusus
  4. Minat siswa
  5. Sastra

Dalam menentukan tema, ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan, yaitu:

Memperhatikan lingkungan yang paling dekat dengan siswa:

  1. Dari yang termudah ke yang tersulit
  2. Dari yang sederhana ke yang kompleks
  3. Dari konkrit ke abstrak.
  4. Tema yang dipilih harus memfasilitasi proses berpikir pada siswa
  5. Cakupan tema disesuaikan dengan usia dan perkembangan siswa, termasuk minat, kebutuhan dan kemampuan.

2. Mengorganisasikan Tema

Pengurutan tema dilakukan dengan menggunakan jaringan tema dirancang untuk dapat membuat keterkaitan antara kompetensi dasar dan indicator dengan tema penghubung. Jaringan tema melihat hubungan antara tema, kompetensi dasar dan indikator per mata pelajaran.

Jaringan tema ini dapat dikembangkan sesuai dengan komitmen waktu untuk setiap tema. Berikut contoh tema jaringan dalam pembelajaran tematik:

3. Mengumpulkan Bahan dan Sumber

Pembelajaran tematik berbeda dengan pembelajaran berbasis buku teks tidak hanya dalam desain, tetapi juga dalam berbagai bahan yang digunakan. Ini dia sumber yang berbeda:

  1. Sumber Cetak
  2. Sumber Daya Visual
  3. Sumber literatur
  4. Artefak

4. Mendesain Kegiatan dan Proyek

Saat mempersiapkan pembelajaran, sejumlah hal harus diperhitungkan tematik, antara lain:

  1. Mengintegrasikan bahasa – membaca, menulis, berbicara dan mendengarkan.
  2. Itu harus holistik.
  3. Tekankan pendekatan “langsung”.
  4. Ini bersifat lintas-kurikuler.

5. Mengimplementasikan Pembelajaran Tematik

  1. Lakukan pelajaran tematik sepanjang hari selama beberapa hari.
  2. Mengambil pelajaran tema setengah hari selama beberapa hari.
  3. Gunakan pembelajaran tematik untuk salah satu dari dua mata pelajaran.
  4. Menggunakan pembelajaran tematik untuk beberapa mata pelajaran.
  5. Gunakan pembelajaran tematik untuk kegiatan tindak lanjut.

Tahapan Kegiatan dalam Pembelajaran Tematik

Pelaksanaan pembelajaran tematik terjadi setiap hari dengan menggunakan tiga tahapan kegiatan yaitu kegiatan pembukaan/awal/persiapan, kegiatan inti, dan pekerjaan penutup.

Komitmen waktu untuk setiap fase adalah aktivitas pembukaan kurang lebih satu jam pelajaran (1 x 30 menit), kegiatan inti 3 jam pelajaran (3 x 30 menit) dan kegiatan penutup satu jam pelajaran (1 x 30 menit)

1. Kegiatan persiapan/awal/pembukaan

Kegiatan ini terutama dilakukan untuk menciptakan lingkungan belajar sejak dini untuk mendorong siswa menganalisis diri mereka sendiri untuk mengikuti proses pembelajaran yang baik.

Sifat kegiatan pembukaan adalah kegiatan pemanasan. Pada tahap ini bisa dipinjam dari pengalaman anak tentang tema yang akan dibawakan melayani. Beberapa contoh kegiatan yang dapat dilakukan adalah bercerita, kegiatan fisik/jasmani, lalu bernyanyi.

2. Kegiatan Inti

Dalam kegiatan inti difokuskan pada kegiatan yang ditujukan untukpengembangan keterampilan membaca, menulis dan berhitung. Presentasi materi pembelajarandilakukan dengan menggunakan berbagai strategi/metode yang bervariasi dan dapat dilakukanklasik, dalam jumlah kecil individual.

3. Kegiatan penutup/akhir dan tindak lanjut

Sifat kegiatan penutup santai. Beberapa contoh kegiatan terakhir/selesai yang dapat dilakukan: kesimpulan/menemukan hasil dari apa yang telah dipelajari, bercerita, membacakan cerita dari buku, pantomim, pesan moral, apresiasi terhadap musik/music.

Penilaian dalam Pembelajaran Tematik

Penilaian dalam pembelajaran tematik merupakan upaya untuk mendapatkan berbagai informasi secara teratur, berkesinambungan dan menyeluruh proses dan hasil pertumbuhan dan perkembangan yang dicapai anak siswa melalui program kegiatan pembelajaran.

1. Tujuan penilaian pembelajaran tematik adalah:

  1. Mengetahui realisasi indikator yang telah ditetapkan
  2. Dapatkan umpan balik bagi guru untuk mengetahui kendala apa saja yang ada dalam pembelajaran dan efektivitas pembelajaran
  3. Mendapatkan gambaran yang jelas tentang perkembangan ilmu, keterampilan dan sikap siswa
  4. Sebagai acuan dalam menentukan rencana tindak lanjut (remediasi, pengayaan, dan perbaikan)

2. Beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam pembelajaran tematik antara lain:

  1. Selama penilaian pada kelompok I dan II mengikuti aturan penilaian untuk mata pelajaran lain sekolah dasar. Mengingat tidak semua siswa di Kelas I SD lancer membaca dan menulis, maka metode penilaian kelas I tidak ditekankan penilaian tertulis.
  2. Kemampuan membaca, menulis dan mengerjakan matematika merupakan keterampilan yang harus dikuasai oleh siswa kelas I dan II. Oleh karena itu penguasaan ketiga keterampilan ini merupakan prasyarat untuk kenaikan kelas.
  3. Penilaian dilakukan dengan mengacu pada indikator masing-masing Kompetensi Dasar dan Hasil Belajar Mata Pelajaran.Pengujian berlangsung terus menerus dan selama proses belajar mengajar terjadi, misalnya ketika siswa bercerita pada kegiatan pertama, membaca pada kegiatan inti dan menyanyi pada kegiatan terakhir.
  4. Hasil pekerjaan/pekerjaan siswa dapat dijadikan masukan bagi guru dalam mengambil keputusan siswa, misalnya: Penggunaan tanda baca, ejaan kata, serta angka.

Alat penilaian dapat berbentuk testing dan nontesting. Tes meliputi: tertulis, lisan atau akta, buku harian kemajuan siswa dan portofolio.

Pada kegiatan pembelajaran pada penilaian awal derajat yang lebih banyak digunakan adalah melalui penugasan dan portofolio. Guru menilai anak berdasarkan pengamatan sebelumnya dicatat dalam buku panduan.

Sedangkan tes tertulis digunakan untuk menilai keterampilan menulis siswa, terutama untuk mengetahui tentang penggunaan karakter membaca, kata-kata atau angka. Berikut contoh penilaian yang dapat dilakukan oleh guru:

A. Kewarganegaraan dan Pengetahuan Sosial : Tes Lisan
1. Menyebutkan peristiwa/kegiatan yang dialami
2. Mengemukakan peristiwa/kegiatan yang berkesan
3. Mengekspresikan perasaan waktu memberi kesan.  
B. Bahasa Indonesia : Perbuatan
1. Kelancaran membaca
2. Melafalkan kata
3. Melagukan/intonasi
4. Cara bertanya jawab Tugas
5. Melengkapi kalimat  
C. Ilmu Pengetahuan Alam : Perbuatan
1. Mendemonstrasikan cara menggosok gigi

: Lisan
1. Menyebutkan cara memelihara gigi
2. Menjelaskan manfaat menggosok gigi  

Oleh karena itu, penilaian dalam hal ini tidak lagi diintegrasikan melalui tema melainkan sudah dibagi berdasarkan Kompetensi Dasar, Hasil Belajar, dan Indikator Mata Pelajaran.

Evaluasi yang digunakan dalam pembelajaran tematik mengevaluasi ketercapaian Kompetensi Dasar dan Indikator pada setiap topik yang tercakup dalam tema tersebut, sehingga nilai akhir pada raport dikembalikan pada kompetensi mata pelajaran yang terdapat pada kelas satu dan dua SD, yaitu: Bahasa Indonesia, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam, Pendidikan Kewarganegaraan, Ilmu Pengetahuan Sosial, Seni Budaya dan Keterampilan.

 

Penulis:

  1. Khurotul Aini (226910722)
  2. Sasi Oktaviona (226910790)
  3. Selfia Febrianti (226910745)
  4. Rizky Aisnania (226910701)
  5. Israma Afta (226910773)

Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar ( PGSD), Universitas Islam Riau
Dosen Pengampu: Dea Mustika, S.Pd., M.Pd

 

Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI