Pentingnya Literasi Digital dalam Dunia Pendidikan

Literasi Digital
Ilustrasi: istockphoto

Latar Belakang

Maraknya penggunaan media dan teknologi digital saat ini membuat segala informasi termasuk dalam dunia pendidikan harus bersifat mudah diakses. Karenanya literasi digital dalam dunia pendidikan perlu dikembangkan dan diterapkan dalam semua elemen.

Di era saat ini, perkembangan teknologi semakin pesat, hal tersebut telah memberikan banyak kemajuan dan kemudahan bagi kehidupan manusia. Segala kegiatan dapat dengan mudah dilakukan hanya memanfaatkan komputer dan internet. Melalui hal tersebut segala jenis informasi dapat tersebar luas secara mudah.

Persebaran teknologi informasi yang semakin mudah juga tidak semuanya berisi tentang hal positif, namun juga terdapat hal negatif, seperti penyebaran informasi tentang berita hoaks, radikalisme, penipuan, dan lain sebagainnya.

Bacaan Lainnya
DONASI

Dengan adanya hal tersebut kita sebagai pengguna teknologi perlu adanya cara untuk memahami dan menyaring informasi tersebut, salah satunya yaitu dengan meningkatkan literasi digital.

Perkembangan zaman menciptakan berbagai model pekerjaan. Hampir semua pekerjaan mengharuskan orang untuk bekerja dengan teknologi digital. Hingga saat inipun telah banyak perusahaan lebih memilih merekrut pekerja dengan keterampilan digital.

Sebagai bekal hidup, belajar, dan bekerja dalam masyarakat digital, seorang siswa perlu mengembangkan keterampilan digital yang diinginkan oleh pasar, serta kepercayaan diri dan kemampuan yang lebih dalam yang akan memungkinkan mereka untuk maju dalam karier dan beradaptasi dengan teknologi yang muncul.

Diketahui bahwa siswa mengharapkan perguruan tinggi atau universitas mereka dapat memberikan keterampilan tersebut di samping gelar atau pelatihan kejuruan mereka.

Pembahasan

1. Apa itu literasi digital

Literasi digital diartikan sebagai keterampilan yang dibutuhkan untuk hidup, belajar, dan bekerja dalam masyarakat di mana komunikasi dan akses ke informasi semakin meningkat melalui teknologi digital seperti platform internet, media sosial, dan perangkat seluler.

Komunikasi merupakan aspek kunci dari literasi digital. Saat berkomunikasi di lingkungan virtual, kemampuan untuk mengekspresikan ide-ide Anda dengan jelas, mengajukan pertanyaan yang relevan, menjaga rasa hormat, dan membangun kepercayaan sama pentingnya dengan saat berkomunikasi secara langsung.

Literasi adalah penguasaan keterampilan sederhana dan praktis yang membawa pengayaan mendalam dan transformasi kemampuan berpikir manusia. Keterampilan tersebut dibutuhkan karena ilmu pengetahuan dan teknologi terus berkembang dari waktu ke waktu. Bahkan, perkembangannya sangat pesat.

Tak hanya itu, inovasi teknologi juga mengubah cara pembelajaran di masyarakat. Maka dari itu, diperlukan keterampilan yang berorientasi teknologi.

Seorang siswa saat ini juga memerlukan keterampilan praktis dalam menggunakan teknologi untuk mengakses, mengelola, memanipulasi, dan membuat informasi dengan cara yang etis dan berkelanjutan. Hal ini adalah proses pembelajaran berkelanjutan karena dunia digital merupakan dunia yang memiliki pertumbuhan sangat cepat.

Dengan memperdalam ilmu literasi digital akan memberikan efek positif dalam jangka waktu yang sangat lama ke depannya.

Literasi digital sangat penting untuk saat ini, begitupun nantinya ketika seseorang memasuki dunia profesional. Di tempat kerja, kita dituntut untuk berinteraksi dengan orang-orang di lingkungan digital, menggunakan informasi dengan cara yang tepat.

Sebagai pengguna media digital, seorang siswa harus mempertahankan identitas dan kesejahteraan digital karena lanskap digital terus berubah dengan cepat.

Memiliki kemampuan dalam literasi digital dinilai mampu membantu beberapa aspek seperti:

  1. Mendukung proses diskusi mengenai kemampuan yang dibutuhkan oleh organisasi digital;
  2. Merencanakan atau menindaklanjuti pengembangan pendidikan;
  3. Merencanakan atau meninjau kurikulum dengan penyesuain tuntutan bidang subjek;
  4. Menyusun dan menandai peluang pengembangan;
  5. Merancang lencana digital dan memberikannya kepada siswa yang melakukan kegiatan pengembangan tertentu atau menunjukkan praktik tertentu;
  6. Untuk memetakan keahlian digital di berbagai peran siswa dalam tim, departemen, atau organisasi secara; keseluruhan, mengidentifikasi kesenjangan dan mengenali di mana keahlian digital menambah nilai guna.

2. Elemen kemampuan digital

  • CT Profiency
    Elemen ini menjelaskan mengenai kemampuan penggunaan perangkat berbasis IT termasuk aplikasi dan perangkat lunak lainnya untuk efektivitas dalam menyelesaikan tugas-tugas. Peserta didik diharapkan mampu menyeleksi berbagai jenis perangkat IT dan software untuk berbagai jenis tugas sesuai manfaat dan keuntungannya.
  • Information, data, and media literacies
    Elemen ini mengharapkan kapasitas untuk menafsirkan informasi digital dalam tujuan akademik dan profesional. Pendekatan kritis untuk mengevaluasi informasi dalam hal asal, relevansi, nilai, dan kredibilitasnya. Siswa juga diharapkan mampu memahami tentang aturan hak cipta dan alternatif terbuka.
  • Digital creation, problem solving, and innovation
    Literasi digital digunakan sebagai alat untuk meningkatkan kapasitas peserta didik dalam menghasilkan suatu karya digital. Karya yang diciptakan tersebut setidaknya mampu menjawab permasalahan dan pertanyaan yang beredar luas pada kalangan masyarakat. Sehingga terciptalah sebuah inovasi yang terwujud dalam konsep digital.
  • Digital communication, collaboration, and participation
    Melalui literasi digital, kapasitas melakukan komunikasi digital seperti forum berbasis teks, audio, desain digital, hingga online video menjadi lebih mudah. Komunikasi yang baik melalui media digital tersebut dapat menciptakan suatu kolaborasi dan tim untuk satu tujuan yang sama.
  • Digital learning and development
    Media digital menjadi suatu alat yang sangat mengesankan untuk membantu proses pendidikan. Melalui literasi digital yang baik, kapasitas peserta didik untuk mengidentifikasi dan menggunakan sumber pembelajaran melalui media digital menjadi lebih mudah. Peserta didik mampu menggunakan aplikasi pembelajaran yang bersifat individu ataupun kelompok, merencanakan pembelajaran, merekam proses pembelajaran, dan lain-lain.
  • Digital identity and wellbeing
    Elemen terakhir dari sebuah kemampuan digital yaitu adanya kemampuan dalam mengembangkan dan membangun proyek yang positif untuk membangun suatu reputasi digital. Umumnya banyak pengguna media digital saat ini menyebutnya dengan “personal branding”. Melalui elemen ini, diharapkan akan munculnya kapasitas dalam menjaga kesehatan, keselamatan, hubungan, hingga keseimbangan hidup melalui pengetahuan digital.

3. Prinsip Literasi Digital

  • Masyarakat mampu memahami informasi yang tersaji di internet sebagai media komunikasi, baik secara implisit maupun eksplisit.
  • Terjadi saling ketergantungan dan saling melengkapi terhadap informasi yang tersaji.
  • Terdapat peran sosial di dalam pemahaman tersebut.
  • Kurasi atau kemampuan masyarakat untuk mengakses, memahami, dan menyimpan informasi untuk diolah sebagai pesan positif.

4. Manfaat Literasi Digital

Setelah mengetahui literasi digital adalah kecakapan dalam menggunakan teknologi dan media sosial, berikut manfaat yang bisa didapat jika memiliki literasi digital.

  • Belajar menjadi lebih cepat sehingga dapat menghemat waktu;
  • Menambah wawasan pengetahuan seseorang dengan kegiatan mencari dan memahami suatu informasi;
  • Meningkatkan kemampuan seseorang untuk lebih berpikir kritis serta memahami informasi sehingga tidak mudah termakan dengan informasi palsu serta dapat membuat keputusan yang lebih baik dan aman;
  • Menambah penguasaan dan penggunaan kosa kata baru bagi seseorang ketika membaca suatu informasi;
  • Meningkatkan kemampuan verbal seseorang;
  • Meningkatkan daya focus serta konsentrasi seseorang;
  • Meningkatkan kemampuan seseorang dalam membaca, merangkai kalimat, dan menulis suatu informasi.

5. Contoh Penerapan Literasi Digital

Penerapan literasi digital dalam kehidupan sehari-hari sejatinya sangat banyak. Berikut contohnya:

A. Pengamanan perangkat digital

Literasi digital dapat digunakan untuk meningkatkan pengamanan perangkat digital yang berisi berbagai jenis dokumen pribadi.

Tujuannya agar data yang tersimpan di dalamnya tidak disalahgunakan orang lain dan terhindar dari ancaman cybercrime seperti Phising, Syware, dan Malware.

Contoh penerapan literasi digital untuk pengamanan perangkat digital adalah dengan mengubah kata sandi pada perangkat digital secara rutin. Begitu juga dengan mengaktifkan fitur fingerprint authentication dan face authentication.

Sementara pada perangkat lunak, pengamanan dapat dilakukan dengan pemanfaatan fitur Find My Device, back up data, anti-virus, enkripsi full disk, sampai shredder.

B. Pengamanan identitas digital

Pengamanan identitas digital perlu dilakukan karena data pribadi yang ada di dalam platform media digital itu bisa saja dicuri dan disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

Data pribadi tersebut terdiri dari nama akun, foto profil pengguna, deskripsi pengguna, identitas lain yang tercantum dalam akun, PIN/ password/ kata sandi, two factor authentication, OTP, dan identitas lainnya.

Bentuk pengamanan identitas digital dapat dilakukan dengan menerapkan pembatasan akses, memastikan data terenkripsi, penggunaan OTP, dan two factor authentication atau fitur pengamanan dua opsi.

C. Mewaspadai penipuan digital

Dengan literasi digital, pengguna suatu platform dapat mewaspadai penipuan digital, seperti di bidang perdagangan, keuangan, dan lainnya.

Salah satu bentuk penipuan yang sering terjadi adalah scam dengan memanfaatkan empati dan kelengahan pengguna. Begitu juga dengan phising dengan menggunakan informasi pengguna internet banking dan lainnya.

6. Keamanan digital bagi anak

Selain untuk diri sendiri, literasi digital juga dapat meningkatkan pemahaman terhadap keamanan digital bagi anak. Tujuannya agar anak tidak terpapar informasi negatif, cyberbullying, pelecehan seksual, pornografi, sampai kecanduan media sosial yang berlebih. Berikut caranya:

  • Dampingi anak saat mengakses internet sehingga tidak mengakses sendirian;
  • Berikan pengertian yang baik mengenai situs-situs yang boleh dibuka dan tidak;
  • Jangan biarkan anak mengakses gadget di kamar karena lebih sulit mencegahnya ketika terjerumus dalam cybercrime;
  • Hapus history di gadget, sehingga mereka tidak membuka informasi yang tidak sesuai dengan umur mereka;
  • Buat profil safety mode sesuai usia.

Penutup

Kesimpulan

Dapat disimpulkan bahwa fokus era digital tidak hanya pada fasilitas pembelajaran, akses internet, dan sumber daya online, tetapi juga pada kesiapan guru untuk melek dalam literasi digital menjadi hal yang paling penting dalam rangka menghadapi pengajaran digital.

Siswa yang melek digital tahu bagaimana, mengapa, dan kapan menggunakannya alat digital. Mereka bisa melihat peluang untuk memanfaatkan teknologi digital, menuangkan ide kreatif, menelaah informasi dan berfikir kritis.

Saran

Tanpa adanya kesadaran mengenai pentingnya literasi digital, masyarakat Indonesia akan mudah jatuh pada hal-hal buruk seperti hoaks, pornografi, dan lain sebagainya yang masuk bersamaan dengan arus informasi yang tak terkendali.

Kesadaran akan literasi digital akan membawa bangsa Indonesia ke arah yang lebih baik, dimana masyarakat Indonesia memiliki kemampuan untuk memilah konten mana saja yang baik untuk mengembangkan diri dan mana yang buruk untuk dihindari.

Dengan demikian, sebagai masyarakat Indonesia, mari kita meningkatkan serta menerapkan literasi digital dalam kehidupan kita.

Penulis:

Maroli Putra
Mahasiswa Program Studi Magister Manajemen Fakultas Sosial Sains Universitas Pembangunan Panca Budi Medan

Editor: Ika Ayuni Lestari

Bahasa: Rahmat Al Kafi

Ikuti berita terbaru di Google News

Daftar Pustaka

https://www.cnnindonesia.com/edukasi/20230830110039-561-992266/pengertian-literasi-digital-prinsip-manfaat-dan-contoh-penerapannya.

https://map.fisip.undip.ac.id/literasi-digital-dan-urgensinya-pada-dunia-pendidikan/

https://gurudikdas.kemdikbud.go.id/news/Prinsip-Penguatan-Literasi-di-Sekolah- dasar

file:///C:/Users/Takengon/Downloads/editorsnpasca,+15.+Semnas+pasca+2019+Yentri+Anggeraini_386-389.pdf

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI