Pentingnya Menjaga Mental Health pada Remaja

Mental Health pada Remaja
Ilustrasi Mental Health pada Remaja (Sumber: Media Sosial dari freepik.com)

Masa remaja merupakan masa formatif di mana terjadi banyak perubahan fisik, emosional, dan sosial, sehingga membuat anak lebih rentan terhadap masalah kesehatan mental seperti sikap terhadap kemiskinan, pelecehan, dan kekerasan. Masa remaja adalah masa di mana suasana hati berubah dengan sangat cepat.

Perubahan suasana hati yang ekstrem pada remaja ini sering kali disebabkan oleh pekerjaan rumah, tugas sekolah, dan stres dalam kehidupan sehari-hari. Namun, ini belum tentu merupakan masalah psikologis.

Pada tahap remaja ini, anak-anak sangat sensitif terhadap komentar dan pendapat orang lain, karena mereka sering salah mengartikannya sebagai bentuk pujian atau bentuk kritik terhadap diri mereka sendiri.

Di Indonesia, permasalahan  remaja diwujudkan dalam tiga cara penting, yaitu:

Bacaan Lainnya

1. Permasalahan sosial, yang terlihat berupa perilaku asusila, kriminalitas, dan pergaulan bebas.

2. Permasalahan budaya, dalam hal ini antara lain akibat yang ditimbulkan. Masuknya pengaruh budaya luar  ke Indonesia.

3. Masalah moral, masalah ini meliputi sikap dan perilaku remaja yang tidak saling menghormati, atau mereka yang lebih tua dan tidak saling menghargai mencoba menyakiti diri sendiri melalui penggunaan narkoba, stres, depresi, dan bahkan bunuh diri.

Oleh karena itu, menjaga kesehatan psikologis dan mental serta melindungi remaja dari pengalaman buruk dan faktor lain yang dapat mempengaruhi kemampuan mereka untuk tumbuh dewasa sangat penting untuk kesejahteraan fisik dan mental remaja di masa dewasanya.

Dari Federasi Kesehatan Mental Dunia, pengertian mental health merupakan suatu keadaan yang memungkinkan terjadinya perkembangan yang optimal baik itu fisik, intelektual & emosional.

Masalah mental health & emosional yang ditangani menggunakan baik akan menaruh pengaruh negatif dalam proses perkembangan remaja pada masa depan, terutama dalam proses pembentukan karakter & mengakibatkan terjadinya gangguan dalam perkembangan mental emosional remaja.

Mental health perlu dirawat & dijaga menggunakan sebaik mungkin agar terjadi gangguan dalam mental.Jika mental telah terganggu maka akan kehidupan sebagai optimal dan nyaman, misalnya misalnya gampang lelah, bosan, & bahkan stres.

Gangguan mental health yang tak jarang terjadi dalam remaja waktu ini sanggup berpengaruh dalam keadaan perasaan, pikiran dan juga suasana hati seorang. Selain daripada itu, gangguan mental juga kerap mensugesti fungsi pada kehidupan sehari-hari seseorang individu dan kemampuan tadi bisa berupa pada berinteraksi menggunakan sesama.

Faktor lainnya yang sanggup mengganggu mental health remaja antara lain mencakup pendidikan atau pekerjaan yang baik, interaksi pertemanan dan kekeluargaan yang baik, seorang yang termasuk pada kaum minoritas, mengalami syarat fisik yang nir sempurna, mengalami atau korban kekerasan pada keluarga, dan mempunyai interaksi menggunakan orang yang berketergantungan menggunakan obat terlarang atau penderita penyakit mental lainnya (Weiss B, Dang M, Trung L, Mizuki R, et al, 2014).

Oleh karena permasalahan tersebut, remaja masih sangat membutuhkan perhatian, dukungan, dan perhatian dari orang-orang disekitarnya, seperti orang tua, saudara, guru, dan orang-orang yang sering berinteraksi dengan lingkungannya sehari-hari.

Penguatan agama dan penanaman nilai-nilai keagamaan juga diperlukan untuk mencegah generasi muda terkena masalah kesehatan jiwa yang umum terjadi saat ini. Orang tua dan guru berperan penting dalam pengembangan kesehatan moral dan mental yang baik.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kemampuan mengelola stres dalam hidup merupakan salah satu tanda orang sehat mental. Masalah  emosional pada masa remaja dapat menimbulkan kesulitan  karena fungsi emosi merupakan bagian penting dari kesehatan mental.

Regulasi emosi memainkan peran penting  dalam kesehatan mental, dan faktor-faktor yang berkontribusi terhadap buruknya kesehatan mental termasuk kesulitan dalam memahami, berkomunikasi, dan mengatur emosi.

Contoh pendekatan kesehatan mental yang baik pada remaja adalah bahwa beberapa teman dekat yang seumuran,  berperilaku dan berkepribadian baik dapat mempengaruhi kesehatan mental seorang remaja.

Berdasarkan penelitian Vina Putri Patandung dkk. (2022), menemukan meningkatkan pemahaman tentang kesehatan mental pada remaja dan memberikan manfaat praktis untuk mencegah stres berat dan menangani masalah kesehatan mental di penjara.

Kegiatan ini membangun hubungan yang saling menguntungkan antara sivitas akademika universitas dengan remaja LPKA Kelas II Tomohon. Program PKM ini merupakan sumbangsih tim PKM untuk  memajukan kesehatan dan pembinaan generasi muda sebagai perwujudan Tridharma di perguruan tinggi.

Berdasarkan penelitian Fetty Rahmawaty, dkk (2022), diperoleh output penelitian literature review dalam ketiga jurnal dihasilkan output dalam jurnal 1 menerangkan bahwa pola asuh otoriter dan permisif yang diterapkan sang orang tua mensugesti kesehatan mental remaja, dalam jurnal dua menunjukkan bahwa rasa syukur mensugesti kesehatan mental remaja, dan dalam jurnal ketiga menerangkan bahwa jenis kelamin mensugesti kesehatan mental dalam remaja.

Faktor yang mensugesti kesehatan mental dalam remaja mencakup pola asuh yang diterapkan sang orang tua, rasa syukur, dan jenis kelamin Berdasarkan penelitian Layla Takhfa Lubis dkk. (2019), hasil artikel ini berdasarkan hasil penelitian.

Anak-anak dan remaja yang memahami dan menjalankan shalat Islami akan lebih mampu mengatasi permasalahan hidup, bersyukur, dan produktif, Beradaptasi dengan lingkungan dan menjaga hubungan dengan lingkungan dan Tuhan.

Ibadah keagamaan seperti dzikir, pembacaan Al-Qur’an, dan khususnya shalat dipandang sebagai sarana untuk mencapai kesehatan jasmani dan rohani yang optimal pada generasi muda, sehingga mampu mengembangkan potensi dirinya sebagai generasi penerus bangsa dan mendorong kemajuan sesuatu yang harus dilakukan. Mencapai keunggulan di Indonesia.

Masalah kesehatan mental dan emosional pada remaja yang tidak menerima nutrisi dan perawatan yang tepat dapat berdampak negatif pada perkembangan masa depan mereka. Hal ini terutama mempengaruhi perkembangan kepribadian dan bahkan dapat menyebabkan terganggunya perkembangan mental dan emosional kaum muda.

Oleh karena itu, penting untuk menjaga dan memelihara kesehatan mental agar tidak mengalami gangguan-gangguan seperti kelelahan, kebosanan, atau bahkan stres yang dapat mengakibatkan kehidupan tidak optimal dan tidak menyenangkan.

Pengetahuan yang memadai tentang agama dan lingkungan sosial, serta kemampuan menggunakan teknologi media sosial secara tepat, juga dapat memengaruhi dan menjaga kesehatan mental remaja. Dalam hal ini, orang tua memegang peranan penting dalam menanamkan nilai-nilai agama serta mengembangkan dan menjaga  kesehatan mental anak dengan memberikan perhatian dan bimbingan yang memadai.

Menurut pakar kesehatan Merriam-Webster, kesehatan mental adalah kemampuan seseorang untuk memanfaatkan kemampuan kognitif dan emosionalnya, untuk berfungsi dalam masyarakat, dan untuk memenuhi kebutuhan dan keadaan psikologis kehidupan sehari-hari.

Kesehatan mental adalah keberadaan dan pemeliharaan keadaan mental yang sehat. Namun pada kenyataannya, terlihat jelas bahwa banyak ahli kesehatan mental yang lebih menekankan pada gangguan mental dibandingkan menjaga kesehatan.

Kurangi stres dalam kehidupan normal, bekerja secara produktif, dan berkontribusi terhadap lingkungan. Oleh karena itu, kesehatan mental meliputi aspek fisik, psikis, dan sosial.

Kesehatan mental yang baik adalah keadaan pikiran yang damai dan tenang, memungkinkan Anda menikmati kehidupan sehari-hari dan menghormati orang-orang di sekitar Anda.

Di era digital yang berkembang pesat ini, anak-anak semakin terpapar pada berbagai interaksi intensif dengan teknologi dan informasi. Perkembangan teknologi membawa dampak besar dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dampaknya terhadap kesehatan mental anak. Dengan meningkatnya akses terhadap perangkat elektronik, internet, dan media sosial, anak-anak menghadapi tantangan baru dalam mengelola kesehatan mentalnya.

Saat ini, anak-anak tumbuh dalam lingkungan di mana mereka berada di bawah tekanan, tuntutan akademis yang tinggi, dan terpapar pada berbagai konten digital yang mungkin tidak  sesuai dengan tingkat kedewasaan mereka. Oleh karena itu, penting untuk memahami bagaimana penggunaan teknologi mempengaruhi kesehatan mental anak-anak dan bagaimana kita dapat  menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan mental yang sehat.

Mengingat masa kanak-kanak dan remaja merupakan masa kritis dalam perkembangan kepribadian dan kesejahteraan mental, maka pentingnya kesehatan mental anak tidak dapat diabaikan.

Dalam konteks ini, artikel ini membahas dampak media sosial, kecanduan layar, dan bagaimana orang tua serta pemangku kepentingan lainnya dapat berperan aktif dalam menjaga keseimbangan antar teknologi. Jelaskan beberapa masalah kesehatan mental yang dihadapi anak-anak. dan kesehatan mental anak.

Melalui pemahaman mendalam mengenai informasi-informasi ini, kita bisa bersama-sama mencari solusi yang efektif buat melindungi kesehatan mental anak-anak pada tengah pesatnya kemajuan teknologi digital.

Dengan demikian, kita bisa membangun lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak-anak secara holistik, sekaligus mempersiapkan mereka menghadapi tantangan masa depan menggunakan kesehatan mental yang kuat.

Kesehatan mental anak merupakan aspek yang tak dapat diabaikan, mengingat bahwa masa kanak-kanak dan remaja adalah periode krusial dalam pembentukan kepribadian dan kesejahteraan emosional mereka.

Dalam konteks ini, artikel ini akan membahas berbagai tantangan kesehatan mental yang dihadapi oleh anak-anak di era digital, termasuk pengaruh media sosial, kecanduan layar, serta peran orang tua dan pemangku kepentingan lainnya dalam menjaga keseimbangan antara teknologi dan kesehatan mental anak.

Dengan memahami secara mendalam isu-isu ini, kita dapat berkolaborasi untuk menemukan solusi efektif dalam melindungi kesehatan mental anak-anak di tengah arus pesat kemajuan teknologi digital.

Hal ini memungkinkan kita untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak-anak secara menyeluruh, sekaligus mempersiapkan mereka menghadapi tantangan di masa depan dengan mental yang kokoh.

Era digital adalah periode di mana teknologi informasi dan komunikasi, khususnya yang berbasis digital, telah memberikan dampak yang mendalam pada berbagai aspek kehidupan manusia. Ini mencakup cara kita bekerja, berinteraksi, mengakses informasi, dan menjalani rutinitas sehari-hari.

Ciri khas dari era ini adalah kemajuan teknologi yang ditunjukkan melalui penggunaan komputer, internet, perangkat mobile, dan aplikasi digital.

Dalam konteks kesehatan mental anak di era digital saat ini, terdapat berbagai dampak dan tantangan yang dihadapi akibat paparan anak terhadap teknologi digital. Hal ini meliputi interaksi dengan media sosial, video game, serta perangkat elektronik lainnya.

Beberapa permasalahan yang muncul mencakup dampak negatif terhadap kesehatan mental anak, seperti kecanduan media sosial, tekanan yang disebabkan oleh interaksi online, risiko cyberbullying, serta perubahan pola tidur akibat penggunaan perangkat elektronik menjelang waktu tidur.

Penelitian tentang kesehatan mental anak-anak di era digital terus berupaya memahami dampak penggunaan teknologi digital terhadap kesejahteraan mental mereka.

Para peneliti juga berfokus pada pengembangan strategi intervensi dan dukungan yang dapat membantu mengatasi risiko dan permasalahan kesehatan mental yang mungkin timbul. Berbagai kajian mengenai topik ini dapat ditemukan dalam sejumlah jurnal ilmiah yang mengangkat isu-isu penting terkait.

Seiring berjalannya waktu dan kemajuan teknologi digital, kesehatan mental anak-anak semakin terlihat rentan terhadap berbagai dampak yang kompleks. Penelitian ini mengungkapkan beberapa temuan kunci yang sangat penting untuk membangun pemahaman yang lebih mendalam tentang situasi ini.

Melalui pendekatan yang mendalam dan rinci, kita dapat mengidentifikasi tantangan dan peluang yang muncul di era digital ini. Pola penggunaan teknologi, khususnya di media sosial, membawa tantangan baru, termasuk tekanan sosial dan kecanduan layar.

Kehadiran stres sosial di dunia maya dapat menimbulkan kecemasan bagi anak-anak, sementara kecanduan layar berpotensi mengganggu kualitas tidur serta kesehatan mental secara keseluruhan. Namun, dengan langkah-langkah yang tepat, diharapkan anak-anak dapat memaksimalkan manfaat teknologi di era digital tanpa mengorbankan kesehatan mental mereka.

 

Penulis: Amelia
Mahasiswa S1 Keperawatan, Universitas Binawan

Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi

 

Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses