Peran Teknologi Laboratorium Medik dalam Pemeriksaan Penyakit Infeksius

Peran Teknologi Laboratorium Medik
Ilustrasi Penyakit Infeksius (Sumber: Penulis)

Tau kah kamu perkembangan teknologi telah memberikan dampak besar pada laboratorium medik dalam deteksi, diagnosis, dan pemantauan penyakit infeksius.

Penyakit infeksius adalah kondisi kesehatan yang disebabkan oleh invasi atau infeksi oleh mikroorganisme seperti bakteri, virus, jamur, atau parasit.

Mikroorganisme ini dapat menyerang jaringan tubuh, menggandakan diri, dan menyebabkan respons imun yang dapat menghasilkan gejala klinis atau manifestasi penyakit.

Bacaan Lainnya
DONASI

Laboratorium medik tidak hanya berfungsi sebagai pusat pengujian, tetapi juga sebagai mesin inovasi yang terus menggali kecanggihan teknologi untuk meningkatkan deteksi, diagnosis, dan pemantauan penyakit infeksius.

Masyarakat menghendaki mutu hasil pengujian laboratorium terus ditingkatkan seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta perkembangan penyakit (Lathifah, 2018).

Teknologi Laboratorium Medis (TLM) adalah pelayanan laboratorium kesehatan untuk mengetahui keadaan tubuh seseorang terhadap kondisi suatu penyakit dengan cara melakukan analisis terhadap cairan dan jaringan tubuh manusia (Retnodwiyanti, 2023).

Laboratorium medik memainkan peran penting dalam diagnosis penyakit, pengembangan terapi, dan manajemen data kesehatan.

Molekuler Diagnostics: Transformasi Cara Diagnosis

Salah satu terobosan utama dalam laboratorium medik adalah penggunaan teknologi molekuler untuk diagnosis penyakit infeksius.

Metode Polymerase Chain Reaction (PCR) memungkinkan deteksi DNA atau RNA mikroorganisme penyebab penyakit dengan tingkat kepekaan tinggi.

Dengan teknik ini, laboratorium dapat mengidentifikasi patogen dengan cepat dan akurat, memungkinkan pengobatan yang lebih tepat waktu.

Penggunaan teknologi molekuler, seperti PCR, telah menjadi fokus utama dalam pengembangan diagnostik klinis di Indonesia, terutama dalam mendeteksi penyakit infeksius.

Metode ini memungkinkan laboratorium untuk melakukan analisis genetik mikroorganisme penyebab penyakit dengan tingkat kepekaan yang tinggi, sehingga memungkinkan identifikasi patogen secara cepat dan akurat (Dewantoro et al., 2021).

Selain itu, teknologi molekuler juga memainkan peran penting dalam meningkatkan efektivitas jaringan laboratorium One Health, di mana tes PCR (Polymerase Chain Reaction) memungkinkan amplifikasi dan deteksi materi genetik dari patogen penyebab penyakit dengan cepat dan sangat sensitif (onehealthlab, 2023).

Dengan demikian, teknologi molekuler telah membawa transformasi signifikan dalam cara diagnosis penyakit infeksius dilakukan, memungkinkan pelayanan yang lebih akurat dan efisien dalam laboratorium medik.

Next-Generation Sequencing (NGS): Melacak Variabilitas Genetik

Next-Generation Sequencing (NGS) telah membawa revolusi dalam analisis genomik mikroorganisme penyebab infeksi.

Kemampuannya untuk mengidentifikasi dan memetakan genom dengan cepat membuatnya ideal untuk pemahaman lebih mendalam tentang variabilitas genetik patogen.

Informasi ini tidak hanya membantu dalam diagnosis, tetapi juga dalam pemahaman evolusi dan resistensi terhadap obat, membimbing pengembangan terapi yang lebih efektif (Behjati & Tarpey, 2013).

NGS adalah teknologi sekuensing DNA dan RNA yang memungkinkan deteksi varian/mutasi dengan tingkat kepekaan tinggi. NGS mampu sekuensing ratusan hingga ribuan gen atau seluruh genom dalam waktu singkat.

Teknologi ini telah memungkinkan identifikasi patogen secara cepat dan akurat, serta memberikan peluang baru dalam pengembangan terapi yang disesuaikan secara personal (Qin, 2019).

Dengan demikian, NGS telah membawa transformasi signifikan dalam cara diagnosis penyakit infeksius dilakukan, memungkinkan pelayanan yang lebih akurat dan efisien dalam laboratorium medik.

Immunodiagnostik

Teknologi immunodiagnostik menggunakan antibodi dan antigen untuk mendeteksi keberadaan patogen atau respons kekebalan tubuh terhadap infeksi.

Tes serologi, seperti ELISA (Enzyme-Linked Immunosorbent Assay), memberikan informasi penting tentang infeksi masa lalu atau keberadaan antibodi spesifik.

Pemanfaatan teknologi ini membantu mengonfirmasi diagnosis dan memahami keberlanjutan kekebalan individu (Fadli, 2023).

Immunodiagnostik telah menjadi bagian integral dari upaya pemeriksaan penyakit infeksius, terutama dalam mendeteksi respons kekebalan tubuh terhadap patogen.

Teknologi ini memainkan peran penting dalam memastikan keakuratan diagnosis dan pemahaman yang lebih mendalam tentang respons kekebalan tubuh terhadap infeksi (onehealthlab, 2023).

Dengan demikian, teknologi immunodiagnostik telah membawa kontribusi yang signifikan dalam pemeriksaan penyakit infeksius, memungkinkan identifikasi patogen dan pemahaman yang lebih baik tentang respons kekebalan tubuh.

Sistem Informasi Laboratorium (LIS)

Sistem Informasi Laboratorium (LIS) merupakan bagian integral dari laboratorium medik modern. LIS membantu mengelola dan mengintegrasikan data pemeriksaan, memastikan keakuratan hasil, dan memudahkan pertukaran informasi dengan penyedia layanan kesehatan.

Integrasi LIS dengan sistem lain mempercepat proses diagnosa dan memastikan pemantauan penyakit infeksius yang efektif (kemkes, 2023). Beberapa manfaat dari penggunaan LIS dalam laboratorium medik meliputi:

  1. Layanan yang cepat, tepat, dan akurat
  2. Hasil pemeriksaan lebih cepat dan akurat
  3. Keamanan pasien terjamin
  4. Meningkatkan performa laboratorium
  5. Tingkat Efisiensi
  6. Meminimalisir kesalahan human error

Laboratorium medik yang menggunakan LIS dapat mengalami peningkatan mutu hasil pengujian, memastikan keakuratan diagnosis, dan memudahkan pemantauan penyakit infeksius yang efektif (Lathifah, 2018).

Dalam beberapa kasus, penggunaan LIS telah membantu mengatasi masalah seperti ketidakpastian data pasien dan kesalahan dalam pencarian data pasien, serta memudahkan proses pengujian yang lebih akurat.

Selain itu, LIS juga memungkinkan laboratorium untuk lebih efisien dalam mengelola dan mengintegrasikan data pemeriksaan, sehingga memastikan pemantauan penyakit infeksius yang optimal (SIMRS ICHA, 2023).

Robotika Laboratorium

Otomatisasi dengan bantuan robotika telah mengubah cara laboratorium beroperasi. Peralatan otomatis dapat melakukan pemeriksaan secara lebih cepat dan konsisten daripada tangan manusia.

Hal ini tidak hanya meningkatkan efisiensi laboratorium, tetapi juga mengurangi risiko kesalahan manusia, kunci untuk hasil yang lebih andal.

Robotika laboratorium telah menjadi bagian integral dari laboratorium medik modern, memungkinkan laboratorium untuk melakukan pemeriksaan dengan lebih cepat dan akurat.

Selain itu, robotika laboratorium juga memungkinkan laboratorium untuk melakukan pemeriksaan dalam jumlah yang lebih besar, sehingga mempercepat proses diagnosa dan memastikan pemantauan penyakit infeksius yang efektif.

Dengan demikian, penggunaan robotika laboratorium telah membawa kontribusi yang signifikan dalam pemeriksaan penyakit infeksius, memungkinkan identifikasi patogen dan pemantauan penyakit infeksius yang lebih efektif.

Telemedicine dan Konsultasi Jarak Jauh

Teknologi juga memungkinkan pemeriksaan infeksius melalui telemedicine. Konsultasi jarak jauh memungkinkan dokter untuk berkomunikasi dengan laboratorium tanpa harus berada di lokasi fisik. Ini meningkatkan aksesibilitas pelayanan kesehatan, terutama di daerah yang sulit dijangkau (dr. Winner NG, 2020).

Telemedicine adalah layanan kesehatan berbasis teknologi yang memungkinkan para penggunanya berkonsultasi dengan dokter tanpa bertatap muka atau secara jarak jauh dalam rangka memberikan konsultasi diagnostik dan tata laksana perawatan pasien (balaibaturaja.litbang.kemkes, 2021).

Konsultasi jarak jauh memungkinkan dokter untuk memantau pasien dari jarak jauh, mempercepat proses diagnosa, dan memastikan pemantauan penyakit infeksius yang efektif (Dr Khoirul Fahrizal Rokim, 2023).

Selain itu, teknologi telemedicine juga memungkinkan pasien untuk mengakses layanan kesehatan tanpa harus datang ke rumah sakit, menghemat waktu dan biaya.

Dalam beberapa kasus, teknologi telemedicine telah membantu mengatasi masalah seperti ketidakpastian data pasien dan kesulitan akses ke layanan kesehatan di daerah terpencil.

Pemantauan Real-Time

Sistem pemantauan real-time memungkinkan laboratorium untuk mendeteksi peningkatan kasus infeksius dengan cepat. Ini penting untuk merespons wabah atau penyebaran penyakit dengan lebih efektif.

Dengan teknologi ini, langkah-langkah pencegahan dapat diimplementasikan lebih awal, mengurangi dampak kesehatan masyarakat.

Sistem pemantauan real-time juga memungkinkan laboratorium untuk memantau tren penyakit infeksius dan memprediksi kemungkinan penyebaran di masa depan.

Selain itu, teknologi LIS juga memungkinkan laboratorium untuk melakukan pelacakan dan pemantauan kasus infeksius secara lebih efektif.

Dalam hal ini, teknologi telemedicine juga dapat membantu dalam memantau pasien dari jarak jauh dan mempercepat proses diagnosa.

Dengan demikian, penggunaan teknologi dalam laboratorium medik telah membawa kontribusi yang signifikan dalam pemeriksaan penyakit infeksius, memungkinkan identifikasi patogen dan pemantauan penyakit infeksius yang lebih efektif.

Integrasi Internet of Things (IoT): Meningkatkan Keterhubungan Perangkat

Integrasi Internet of Things (IoT) menjadi faktor penting dalam mengoptimalkan operasional laboratorium medik. Perangkat medis yang terhubung melalui jaringan memungkinkan monitoring real-time, pemantauan kondisi peralatan, dan pembaruan otomatis.

Dengan demikian, laboratorium dapat menjaga keandalan peralatan dan mencegah kemungkinan kegagalan yang dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan.

Analisis Big Data

Sistem pemantauan real-time memungkinkan laboratorium untuk mendeteksi peningkatan kasus infeksius dengan cepat. Ini penting untuk merespons wabah atau penyebaran penyakit dengan lebih efektif.

Dengan teknologi ini, langkah-langkah pencegahan dapat diimplementasikan lebih awal, mengurangi dampak kesehatan masyarakat.

Teknologi laboratorium medik terus berkembang dan mengintegrasikan analisis big data dalam pemeriksaan.

Dengan menganalisis data dalam jumlah besar, laboratorium dapat mengidentifikasi pola, tren, dan hubungan yang mungkin sulit ditemukan secara manual.

Hal ini tidak hanya meningkatkan akurasi diagnosis, tetapi juga mendukung riset dan pengembangan solusi baru untuk mengatasi penyakit infeksius.

Beberapa manfaat analisis big data dalam laboratorium medik meliputi:

  1. Meningkatkan keakuratan diagnosis dengan mengidentifikasi pola dan tren dalam data pemeriksaan.
  2. Memprediksi wabah epidemi dan penyebaran penyakit infeksius.
  3. Mengoptimalkan pengobatan dan perawatan pasien dengan memahami keberlanjutan kekebalan individu.
  4. Meningkatkan efisiensi operasi dan pengelolaan data kesehatan.
  5. Mengurangi biaya pengobatan dan perawatan kesehatan dengan memprediksi risiko penyakit dan mengoptimalkan pengobatan.

Dalam konteks laboratorium medik, analisis big data memainkan peran penting dalam pemantauan penyakit infeksius dan membantu mengatasi penyakit dengan lebih efektif.

Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence)

Teknologi kecerdasan buatan telah menjadi sekutu penting dalam interpretasi hasil pemeriksaan. Algoritma machine learning dapat memproses data dengan cepat dan memberikan interpretasi yang lebih mendalam.

Dengan kemampuan untuk memahami pola kompleks, kecerdasan buatan dapat memberikan saran yang lebih tepat kepada profesional medis dalam menentukan diagnosis dan rencana pengobatan.

Penulis: Andini
Mahasiswa Teknologi Laboratorium Medis, Universitas Binawan

Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi

Referensi

balaibaturaja.litbang.kemkes. (2021). Aplikasi Telemedicine Berpotensi Merevolusi Pelayanan Kesehatan di Indonesia.

Behjati, S., & Tarpey, P. S. (2013). What is next generation sequencing? Archives of Disease in Childhood: Education and Practice Edition, 98(6), 236–238. https://doi.org/10.1136/archdischild-2013-304340

Dewantoro, A., Anggundari, W. C., Nuraeni, U., Prasetya, B., & Yopi, Y. (2021). Metode Deteksi Molekuler Berbasis Genomik Dan Diagnostik Akurasinya Dalam Pengembangan Diagnostik Klinik Di Indonesia. Pertemuan Dan Presentasi Ilmiah Standardisasi, 2020, 207–216. https://doi.org/10.31153/ppis.2020.92

Winner NG. (2020). Mengenal Telemedicine, Solusi Konsultasi Dokter Jarak Jauh.

Dr Khoirul Fahrizal Rokim. (2023). Apa Itu Telemedicine, Telekonsultasi, atau Konsultasi Online Kesehatan.

Fadli,  dr. R. (2023). Tes PCR. Https://Www.Halodoc.Com/.

kemkes. (2023). Menerapkan Laboratory Information System (LIS) Integrated Technology.

Lathifah, A. (2018). Poltekkes Kemenkes Yogyakarta | 9. Jurnal Kesehatan, 2, 1–8. http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/1134/4/4. Chapter 2.pdf

onehealthlab. (2023). Peran Teknologi Diagnostik Canggih dalam Meningkatkan Efektivitas Jaringan Laboratorium One Health. Https://Onehealthlab.Net/.

Qin, D. (2019). Next-generation sequencing and its clinical application. Cancer Biology and Medicine, 16(1), 4LS%LS����

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI