Perjuangan Hidup Lusi Ayudaningsih dalam Menggapai Mimpi

Kisah
Lusi Ayudaningsih

Seorang perempuan yang dilahirkan di kampung halaman yang dikenal dengan tempat yang memiliki keindahan alam mempesona, sejuk, dan tentunya belum padat penduduk. Di mana lagi kalau bukan Cianjur Selatan.

Ia bernama lengkap Lusi Ayudaningsih, lahir pada tanggal 24 Juli 2002, dengan alamat lengkap Jalan Cilember, Kampung Cikampek RT 005 / RW 004 Dusun Sukasari, Kecamatan Kadupandak, Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat. 

Lusi Ayudaningsih merupakan seorang perempuan yang memiliki perjuangan hidup begitu luar biasa, banyak sekali halangan dan rintangannya dalam meraih apa yang ia mimpikan, akan tetapi hebatnya ia tidak pernah menyerah dalam hal apapun itu. 

Bacaan Lainnya

Baca Juga: Kisah Inspiratif Perjalanan Zahra sang Penulis

Dimulai dari ia menempuh pendidikan Sekolah Dasar di SDN Warga Mulya (2008-2013), dia sudah diajarkan mandiri karena ia jauh dari orang tuanya, orang tuanya pergi keluar negeri untuk bekerja, sementara ia hanya tinggal bersama kakaknya.  

Akan tetapi meskipun demikian, ia bisa berprestasi dan ia juga selalu ikut kegiatan-kegiatan seperti PORSENI sehingga ia pernah menjuarai beberapa lomba nyanyi, seperti lomba kawih, pupuh, dan solo. Selanjutnya dulu ia mendapatkan juara bulu tangkis waktu kelas 5 SD.

Ia ikut kegiatan pramuka dan mulai berperan aktif dalam organisasi, ia juga ikut terlibat dalam beberapa kegiatan dan membangun sosialisasi dari sana.

Selanjutnya ia masuk Sekolah Menengah Pertama (SMP) di SMPN 2 Kadupandak (2014-2017), di SMP dia juga mulai ikut kegiatan lagi seperti Pramuka, Paskibra, dan ia aktif di organisasi. Ia mulai menggali lagi potensi yang ia punya.

Kebetulan di SMP itu tidak ada wadah untuk ia mengembangkan potensi yang ia punya seperti kawih dan nyanyi-nyanyi yang lain. Jadi, ia mulai menggali lagi potensi-potensi baru yang kira-kira ada dalam dirinya, yaitu dalam bidang ceramah, dakwah, juga pidato.

Ternyata orang-orang percaya bahwa ia memiliki potensi juga di sana. Jadi meskipun ia belum mengikuti lomba, ia tetap mengasah sedikit demi sedikit potensi yang ia gali tersebut dengan cara ia selalu mengikuti ceramah di pembiasaan-pembiasaan sekolahnya saja.

Mulai dari kelas 1 sampai 3 SMP, alhamdulillah di kelasnya ia juga selalu masuk peringkat 1. Karena ia mudah bersosialisasi juga suka dengan organisasi, sehingga ia terpilih menjadi ketua OSIS.

Lusi Ayudaningsih melanjutkan pendidikannya kembali ke Sekolah Menengah Atas (SMA) yaitu ke SMA Cimenteng (2017-2020), di SMA ia sangat excited sekali untuk benar-benar ambisius melanjutkan mimpinya.

Ia aktif di berbagai organisasi juga mendapatkan peringkat di kelas, lanjut lagi ikut kegiatan-kegiatan dan tentunya itu menorehkan hasil karena dari SMP ia sudah terbiasa berpidato dan juga berpuisi.

Baca Juga: Kisah Inspiratif Ajim sang Pujangga Pejuang Literasi

Adapun lomba-lomba yang berhasil ia ikuti pada saat SMA adalah: berhasil mendapatkan Juara Harapan 1 Tingkat Nasional Lomba Puisi, Lomba Dakwah Juara 1 Tingkat Nasional, dan Lomba Dakwah Juara 1 Tingkat Kabupaten di kegiatan MGMPAI.

Selanjutnya Lusi benar-benar semangat untuk melanjutkan pendidikan lagi ke jenjang yang lebih tinggi. Pada saat itu dia dikasih rekomendasi oleh kepala sekolah untuk lanjut pendidikan ke jenjang S1 dengan kemampuan yang ia miliki yaitu di ilmu komunikasi.

Ia dikasih rekomendasi dua universitas untuk masuk beasiswa mandiri dan beasiswa bidikmisi, namun karena ada satu, ia memutuskan untuk melanjutkan pendidikan di universitas yang lebih dekat dengan rumahnya supaya bisa pulang pergi.

Pada saat itu ia melanjutkan pendidikan dengan beasiswa, banyak sekali lika-likunya ketika mau daftar akun beasiswanya, sehingga terhambatlah hingga waktu itu diputuskan ia tidak bisa mendapatkan beasiswa di universitas itu dan harus daftar lagi di tahun berikutnya.

Dari sana ia hanya mengharapkan keajaiban dari Allah untuk keberhasilan kedepannya dan mungkin ini benar-benar salah satu mukjizat dari Allah, kurang dari satu minggu ia dinyatakan tidak akan bisa lolos S1 di universitas itu melalui jalur beasiswa ternyata di sana ada orang yang memang kompeten dalam bidang IT dan akun beasiswa ia ternyata bisa diakses sehingga data pribadi yang tadi sulit dimuat itu bisa muncul di akun beasiswanya.

Sehingga pada akhirnya ia dinyatakan lolos beasiswa di universitas tersebut dengan fakultas dan prodi yang sesuai dengan basic-nya yaitu ilmu komunikasi, tepatnya di Universitas Putra Indonesia (UNPI) Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) Program Studi (Prodi) Ilmu Komunikasi (Ilkom) tahun 2020 sampai sekarang.

Dalam melanjutkan perjuangannya, ia sendiri tidak pernah menyangka sebelumnya bahwa ia bisa menjadi seorang mahasiswa yang aktif ikut organisasi di internal maupun eksternal. Awal masuk ia mengikuti lomba kultum tingkat nasional. Karena ia excited orangnya dan usahanya membuahkan hasil juga, ia mendapatkan Juara 1 Tingkat Nasional. 

Ia juga mengikuti kegiatan pidato di Aceh secara online, ia mendapatkan kejuaraan tapi hanya masuk 10 besar karena memang masa pesertanya hampir 500 orang. Ia juga ikut organisasi di KPUM dan ikut juga beberapa kegiatan di yayasan kampus yang menaungi di kehumasan, ia ikut di UNPI TV yaitu instansi yang menaungi ia sekarang ini.

Baca Juga: Kisah Inspiratif Hanni sang Penggerak Literasi

Basic sebagai penyiar hingga bisa mengantarkannya juga kepada pencapaian-pencapaian terbaru yang ia  dapatkan di tahun 2023 yaitu sebagai Moderat Milenial Agent (MMA) Provinsi Jawa Barat tahun 2023. 

Adapun penghargaan dan kesuksesan yang sudah ia dapatkan selama ini, ia bisa mendapatkan kejuaraan-kejuaraan tingkat nasional seperti juara puisi, juara pidato, dan juara dakwah.

Selanjutnya pada tahun 2023 penghargaan tertinggi yang ia dapatkan adalah menjadi Brand Ambassador Kementerian Agama Republik Indonesia yaitu sebagai Moderat Milenial Agent (MMA) Provinsi Jawa Barat tahun 2023, ia juga terpilih sebagai kreator U-Report dan Unicef Indonesia tahun 2023 di provinsi Jawa Barat Kabupaten Cianjur. 

Selanjutnya di tahun 2021 ia terpilih sebagai the most outstanding student Tular Nalar Indonesia di Magelang.

Lusi Ayudaningsih mempunyai cita-cita yang ingin ia gapai saat ini adalah menjadi seorang konten kreator. 

Adapun yang diinginkan dari cita-citanya sekarang yaitu bagaimana ia bisa bermanfaat bagi banyak orang, karena dengan menjadi seorang konten kreator ia bisa menyebarluaskan informasi-informasi yang bermanfaat, bisa sharing terkait ilmu-ilmu yang bermanfaat hingga banyak orang yang membaca, banyak orang yang menerima informasi dari konten-konten yang ia buat.

Konten-kontennya berupa edukasi, pendidikan, keagamaan terkhusus basic ia yaitu di penyiar. Jadi ia  juga bisa menggapainya dan bisa belajar dari sekarang. Ia juga sebagai penggiat literasi digital, di kegiatan tersebut ia diajarkan bagaimana menjadi konten kreator yang baik, bagimana menjadi seorang konten kreator yang bisa memberikan value kepada penerima-penerima kontennya.

Di Kemenag Republik Indonesia ia juga sebagai penyiar, salah satunya menyebarkan syiarnya melalui  media sosial ataupun media digital. Jadi dari sana sedikit demi sedikit ia bisa belajar dan terus belajar hingga ia bisa menggapai impian tersebut.

Di balik kesuksesan Lusi Ayudaningsih, terdapat sosok yang menginspirasi kehidupannya, tak lain dan tak bukan yaitu kedua orangtuanya, orang tua tercinta surga dalam kehidupannya. Tanpa mereka ia tidak akan pernah berada di titik ini, dengan mereka ia didukung penuh dalam kegiatan, diberikan semangat dan doa yang betul-betul penuh.

Baca Juga: Kisah Inspiratif: Lutpi Sarjana Pendobrak Kata, sang Hoarder Peraih Cita

Tanpa mereka, rasanya ia tidak akan pernah berada di titik ini, rasanya ia tidak akan pernah bisa mencapai dan bisa bertahan di perjuangan yang sangat luar biasa ini. Mereka yang menjadi motivasinya, motivasi paling besar yang menginspirasinya. Karena mereka tidak bisa mengenyam pendidikan yang lebih tinggi.

Jadi dengan adanya ia dalam keluarga mereka serta dengan hadirnya ia sebagai anak mereka berarti ia harus bisa lebih berprestasi, lebih melanjutkan lagi pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Jadi, meskipun orang tuanya hanyalah sebagai seorang petani, tapi dengan bangga ia memperkenalkan mereka karena mereka bisa mengantarkannya kepada titik yang sangat luar biasa tersebut.

Penulis bersama Lusi Ayudaningsih.

Selanjutnya ia berpesan dan memberikan motivasi kepada kita semua yang masih belajar ataupun yang masih berjuang dalam menempuh pendidikan.

“Kita harus tetap semangat, jangan pernah menyerah, tetap berdoa, tetap berjuang. Jangan pernah putus asa, jangan pernah patah di tengah perjalanan. Saat ini jika teman-teman semua sedang berjuang, namun banyak yang mematahkan, banyak halangan, banyak rintangan, jangan sampai teman-teman berhenti.

Lanjutkan saja karena teman-teman semua harus ingat ketika kita memulai berarti kita sudah siap menanggung segala bentuk risikonya. Jangan pernah berpikir dari mana kita berasal, tapi apa yang bisa kita tumpahkan, apa yang bisa kita sumbangsihkan kepada orang-orang yang kita sayangi, orang-orang yang kita kasihi. Intinya jangan pedulikan dari mana kita berasal.

Baca Juga: Kisah Inspiratif Richo, Mahasiswa Asal PPNS Boyong 18 Kejuaraan Lomba Karya Ilmiah Esai 2022

Ketika kita mampu untuk berjuang, mampu untuk berprestasi, mampu untuk mengejar mimpi gas terus tanpa ada batasan. Jangan pernah menyerah karena orang yang sulit dikalahkan adalah orang yang tidak pernah menyerah.

Lebih baik hidup satu tahun sebagai serigala, daripada hidup seribu tahun sebagai domba. Lebih baik hidup satu tahun sebagai pemenang, daripada hidup seribu tahun sebagai pecundang. Kalau ia bisa, maka ia pastikan juga teman-teman semuanya pasti bisa.

Ingat kita adalah harapan orang tua, ingat masih banyak orang-orang yang kita sayangi, kita bahagiakan dan masih ada banyak orang yang harus kita perlihatkan pembuktian atas ketidakpercayaan mereka dengan pilihan yang sudah kita tentukan saat ini, semangat.”

Penulis: Dede Susilawati (8820121001)
Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Suryakancana

Editor: Ika Ayuni Lestari     

Bahasa: Rahmat Al Kafi

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0811-2564-888
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.