Dampak Pencemaran Tanah bagi Kesehatan, Ekonomi dan Ekosistem

Dampak Pencemaran Tanah

Oleh: Sully Kusuma Wardani 
Mahasiswa Program Studi Teknik Lingkungan Instittut Teknologi Sumatera

Tanah merupakan bagian penting dalam menunjang kehidupan makhluk hidup di muka bumi. Seperti kita ketahui rantai makanan bermula dari tumbuhan. Manusia, hewan hidup dari tumbuhan.

Kita semua tahu Indonesia adalah negara yang sangat kaya akan sumber daya alamnya. Salah satu kekayaan tersebut, Indonesia memiliki tanah yang sangat subur karena berada di kawasan yang umurnya masih muda. Sehingga, di dalamnya banyak terdapat gunung-gunung berapi yang mampu mengembalikan permukaan muda kembali yang kaya akan unsur hara.

Namun, seiring berjalannya waktu, kesuburan yang dimiliki oleh tanah Indonesia banyak yang digunakan sesuai aturan yang berlaku tanpa memperhatikan dampak jangka panjang yang dihasilkan dari pengolahan tanah tersebut. Dengan demikian tanah di Indonesia menjadi tercemar oleh tangan manusia.

Bacaan Lainnya

Baca juga: Pencemaran Tanah: Penanganan dan Bahayanya

Menurut Peraturan Pemerintah RI No. 150 tahun 2000 tentang Pengendalian kerusakan tanah untuk produksi bio massa: “Tanah adalah salah satu komponen lahan berupa lapisan teratas kerak bumi yang terdiri dari bahan mineral dan bahan organik serta mempunyai sifat fisik, kimia, biologi, dan mempunyai kemampuan menunjang kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.

Dalam PP No. 150 tahubn 2000 di sebutkan bahwa “Kerusakan tanah untuk produksi biomassa adalah berubahnya sifat dasar tanah yang melampaui kriteria baku kerusakan tanah”. Ketika suatu zat berbahaya atau beracun telah mencemari permukaan tanah, maka dapat menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah.

Pencemaran yang masuk ke dalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat beracun di tanah tersebut dapat berdampak langsung kepada manusia ketika bersentuhan atau dapat mencemari air tanah dan udara di atasnya.

Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia masuk dan merubah lingkungan tanah alami. Hal ini biasanya terjadi karena kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial; penggunaan pestisida; masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan, kecelakaan kendaraaan pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah; air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri yang langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat (illegal dumping).

Baca juga: Soil Contamination (Pencemaran Tanah)

Zat-zat limbah yang masuk ke tanah di serap oleh tanaman. Limbah industri yang merusak tanah biasanya adalah pupuk yang berlebihan dan penggunaan herbisida serta pestisida. Zat pencemar yang menetap pada tumbuhan itu, terus berpindah melalui jalur rantai makanan dan jaring-jaring makanan.

Sumber pencemar tanah, yang mempunyai hubungan dengan pencemaran udara dan pencemaran air, maka sumber pencemar udara dan sumber pencemar air merupakan sumber pencemar tanah. Sebagai contoh gas-gas oksida karbon, oksida nitrogen, oksida belerang yang menjadi bahan pencemar udara yang larut dalam air hujan dan turun ke tanah dapat menyebabkan terjadinya hujan asam sehingga menimbulkan terjadinya pencemaran pada tanah.

Air permukaan tanah yang mengandung bahan pencemar misalnya tercemari zat radioaktif, logam berat dalam limbah industri, sampah rumah tangga, limbah rumah sakit, sisa-sisa pupuk dan pestisida dari daerah pertanian, limbah deterjen, akhirnya juga dapat menyebabkan terjadinya pencemaran pada tanah daerah tempat air permukaan ataupun tanah daerah yang dilalui air permukaan tanah yang tercemar tersebut.

Baca juga: Penanggulangan Pencemaran Tanah oleh Pestisida dengan Menggunakan Teknik Bioremediasi In-Situ

Maka sumber bahan pencemar tanah dapat dikelompokkan juga menjadi sumber pencemar yang berasal dari, sampah rumah tangga, sampah pasar, sampah rumah sakit, gunung berapi yang meletus, kendaraan bermotor dan limbah industri.

Komponen-Komponen Bahan Pencemaran Tanah

Berikut ini penjelasan dari komponen-komponen bahan pencemaran tanah :

1. Limbah Domestik

Limbah domestik dapat berasal dari daerah: pemukiman penduduk; perdagang-an/pasar/tempat usaha hotel dan lain-lain; kelembagaan misalnya kantor-kantor pemerintahan dan swasta; dan wisata, dapat berupa limbah padat dan cair.

http://1.bp.blogspot.com/-q58K4HF2XI0/UZd7hv8xgOI/AAAAAAAAAGk/qcIhayszYSg/s1600/sampah-ancol1.jpg
Gambar 1.1 Limbah domestik dari pemukiman
(sumber : Liputan6.com)

2. Limbah Industri

Banyak industri membuang limbahnya secara sembarangan kealiran sungai maupun langsung dibuang ke tanah, semakin banyak industri membuang limbahnya sembarangan maka pencemaran tanah dan air akan semakin meningkat. Biasanya limbah yang dihasilkan oleh industry yaitu limbah padat dan limbah cair.

Gambar 1.2 Limbah yang disebabkan oleh detergen
(sumber : Liputan6.com)

3. Limbah Pertanian

Limbah pertanian dapat beruba sisa-sisa pupuk yang digunakan untuk menyuburkan tanah atau tanaman, misalnya pupuk urea dan pestisida untuk pemberantas hama tanaman, penggunaan pupuk yang terus menerus dalam pertanian akan merusak struktur tanah, yang menyebabkan kesuburan menjadi berkurang dan tidak dapat ditanami jenis tanaman tertentu karena unsur hara semakin berkurang.

Penggunaan pestisida bukan hanya mematikan hama tanaman tetapi juga mikroorganisme yang berguna dalam tanah, jenis limbah petanian yang harus diwaspadai yaitu pestisida, herbisida dan DDT.

https://hanifweb.files.wordpress.com/2013/05/tanah-tercemar.jpg
Gambar 1.3 Limbah Pertanian yang merusak tanah
(sumber : republika.co.id)

Limbah yang telah mencemari lingkungan akan membawa dampak yang merugikan manusia baik secara langsung maupun tidak langsung. Kerugian secara langsung, apabila pecemaran tersebut secara langsung dan cepat dapat dirasakan akibatnya oleh manusia.

Kerugian secara tidak langsung, apabila pencemaran tersebut mengakibatkan lingkungan menjadi rusak sehingga daya dukung lingkungan terhadap kelangsungan hidup manusia menjadi menurun. Kondisinya dapat lebih parah lagi apabila daya dukung lingkungan sudah tidak mampu lagi menopang kebutuhan manusia, sehingga malapetaka bagi kehidupan manusia tidak terhindar.

Baca juga: Pencemaran Tanah Akibat Limbah Industri

Sebagai contoh adalah kesuburan tanah sangat menurun sehingga mengganggu sektor pertanian yang berakibat menurunnya produksi pangan dan juga sumber air minum yang sehat sudah sulit didapatkan sehingga masyarakat kekurangan air untuk kebutuhan hidup sehari-hari (Sunu, 2001).

Penyebab Pencemaran Tanah

Dampak pencemaran tanah sangat berbahaya bagi kesehatan manusia, tetapi yang menyebabkan pencemaran tanah sendiri yaitu dari aktivitas manusia seperti :

Aktivitas Pertambangan

Sektor pertambangan sangat berkontribusi ke dalam dampak pencemaran tanah terhadap lingkungan, aktivitas pertambangan seperti peleburan dan produksi mineral-mineral dalam tanah dapat menghasilkan senyawa yang beracun karena dapat mengkontaminasi tanah menjadi tercemar.

Kebocoran Pipa Pembuangan

Pembuatan pipa pembuangan berfungsi agar sisa-sisa dari industri tidak menimbulkan masalah bagi lingkungan, tetapi sekarang banyak industri yang seakan tidak mau tahu bila pipa pembuangannya bocor sehingga limbha yang dihasilkan keluar dan meresap kedalam tanah yang mengakibatkan pencemaran pada tanah.

Tumpahnya Senyawa Kimia

Tumpahnya senyawa kimia menjadi salah satu penyebab pencemaran tanah, baik tidak disengaja maupun disengaja oleh pihak industri.

Tempat Pembuangan Sampah

Seiring bertambahnya populasi, bertambah pula sampah disetiap perumahan yang menghasilkan sampah setiap harinya. Jumlah tempat pembuangan sampah semakin penuh dan sampah semakin bertambah banyak, jika sampah pada tempat pembuangan sampah semakin banyak maka akan menimbulkan pencemaran tanah karena saat hujan air dari sampah akan menyerap ke tanah yang berakibat tanah disekitar tempat pembuangn sampah menjadi tercemar.

Dampak Pencemaran Tanah

Semua hal yang telah mengalami pencemaran pasti ujungnya akan menimbulkan berbagai dampak yang negatif, tidak terkecuali tanah. Jika udara dan air yang tercemar akan menimbulkan berbagai macam dampak negatif, maka tanah pun juga demikian. Ada berbagai macam dampak negatif dari adanya pencemaran tanah ini. Beberapa macam dampak pencemaran tanah antara lain sebagai berikut:

Dampak Pada Kesehatan

Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan tergantung pada tipe polutan, jalur masuk ke dalam tubuh dan kerentanan populasi yang terkena. Kromium, berbagai macam pestisida dan herbisida merupakan bahan karsinogenik untuk semua populasi. Timbal sangat berbahaya pada anak-anak, karena dapat menyebabkan kerusakan otak, serta kerusakan ginjal pada seluruh populasi.

Paparan kronis (terus-menerus) terhadap benzena pada konsentrasi tertentu dapat meningkatkan kemungkinan terkena leukemia. Merkuri (air raksa) dan siklodiena dikenal dapat menyebabkan kerusakan ginjal, beberapa bahkan tidak dapat diobati. PCB dan siklodiena terkait pada keracunan hati. Organofosfat dan karmabat dapat menyebabkan gangguan pada saraf otot. Berbagai pelarut yang mengandung klorin merangsang perubahan pada hati dan ginjal serta penurunan sistem saraf pusat. Terdapat beberapa macam dampak kesehatan yang tampak seperti sakit kepala, pusing, letih, iritasi mata dan ruam kulit untuk paparan bahan kimia yang disebut di atas. Pada intinya, penggunaan yang berlebihan pada pencemaran tanah dapat menyebabkan kematian.

Dampak Pada Ekosistem

Pencemaran tanah juga dapat memberikan dampak terhadap ekosistem. Perubahan kimiawi tanah yang radikal dapat timbul dari adanya bahan kimia beracun/berbahaya bahkan pada dosis yang rendah sekalipun. Perubahan ini dapat menyebabkan perubahan metabolisme dari mikroorganisme endemik dan antropoda yang hidup di lingkungan tanah tersebut.

Baca juga: Permasalahan Air Tanah di Daerah Urban Studi Kasus Air Tanah Jakarta

Akibatnya bahkan dapat memusnahkan beberapa spesies primer dari rantai makanan, yang dapat memberi akibat yang besar terhadap predator atau tingkatan lain dari rantai makanan tersebut. Bahkan jika efek kimia pada bentuk kehidupan terbawah tersebut rendah, bagian bawah piramida makanan dapat menelan bahan kimia asing yang lama-kelamaan akan  terkonsentrasi pada makhluk-makhluk penghuni piramida atas.

Banyak dari efek-efek ini terlihat pada saat ini, seperti konsentrasi DDT pada burung menyebabkan rapuhnya cangkang telur, meningkatnya tingkat Kematian anakan dan kemungkinan hilangnya spesies tersebut. Dampak pada pertanian terutama perubahan metabolisme tanaman yang pada akhirnya dapat menyebabkan penurunan hasil pertanian. Hal ini dapat menyebabkan dampak lanjutan pada konservasi tanaman di mana tanaman tidak mampu menahan lapisan tanah dari erosi. Beberapa bahan pencemar ini memiliki waktu paruh yang panjang dan pada kasus lain bahan-bahan kimia derivatif akan terbentuk dari bahan pencemar tanah utama.

Dampak Pada Ekonomi

Manusia merupakan salah satu mahluk yang membutuhkan energi untuk bekerja, yaitu berupa makanan. Makanan yang kita konsumsi berasal dari hewan dan tumbuhan, pada tumbuhan lahan makanan yang kita sebut ladang, seperti padi, perkebunan teh, perkebunan sayur-mayur, dan perkebunan buah-buahan merupakan komponen-komponen dalam fungsi metabolisme tubuh manusia.

Tetapi, apa jadinya jika ladang yang kita tanam mengandung zat berbahaya yang diakibatkan oleh penggunaan pestisida berlebihan, hal ini akan menyebabkan menurunnya tingkat panen bagi para petani, terlebih lagi, hasil panen yang kurang steril tidak akan laku dipasaran dan akan mengakibatkan kenaikan harga yang drastis sekaligus kelangkaan bahan baku. Jika sudah seperti itu, perekonomian Indonesia akan menjadi tidak stabil yaitu banyaknya korban kelaparan akibat harga pangan yang tinggi.

Dampak Pada Sosial

Membuang sampah secara sembarangan merupakan salah satu hal yang dilarang oleh pihak berwenang tetapi tidak dapat dipungkiri jika saat ini masih banyak orang yang membuang sampah tidak pada tempatnya yang menyebabkan timbulnya pemberontakan antar warga karena lingkungan jalanan atau sekitar tempat tinggalnya telah dicemari oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Sungguh ironi, jika ikatan silaturahmi antar warga lepas hanya karena masalah sampah yang seharusnya kita tanggung dan cegah bersama demi terciptanya lingkungan yang bersih dan sehat.

Dampak Bagi Kesuburan Tanah

Dampak bagi kesuburan tanah jika sudah tercemar pastinya menurunkan kesuburan pada tanah itu sendiri, seperti jika tanah memiliki suatu keungggulan yang tanahnya subur dan tanaman menjadi baik, namun ketika tanah sudah tersemar dengan berbagai zat yang merugikan dari kimia atau non kimia, yang dapat menurunkan kesuburan tanah tersebut. Tanah akan menjadi tidak subur karena zat- zat polutan sudah merusak jaringan kesuburan tanah tersebut. Akibatnya, banyak tanaman yang tidak akan bisa tumbuh dengan baik.

Dampak Pada Udara

Pencemaran tanah juga akan berdampak pada pencemaran udara. Hal ini karena zat- zat yang mencemari tanah tersebut (misalnya sampah) dalam jangka waktu yang lama akan membuat udara yang ada di sekitarnya menjadi tidak sehat. Akibatnya udara tersebut menjadi tidak nyaman untuk dihirup. Selain itu, apabila yang membuat pencemaran pada tanah adalah sampah, maka ketika akan terjadi proses dekomposisi maka akan menimbulkan bau yang begitu mneyengat, dan inilah yang disebut dengan pencemaran udara.

Dampak Pada Keindahan atau Estetika

Hal yang pasti terjadi selanjutnya akibat adanya pencemaran tanah adalah rusaknya nilai keindahan atau estetika lingkungan. Keindahan lingkungan tidak hanya terdapat pada apa yang kita lihat saja, namun juga apa yang kita dengar dan apa pula yang kita rasa.

Pencemaran tanah akan banyak sekali merusak nilai- nilai keindahan tersebut. Tidak hanya itu saja, dan yang paling penting pencemaran tanah ini akan menyebabkan kondisi lingkungan yang kita tempati menjadi tidak nyaman sama sekali. Terlebih apabila pencemarah tanah tersebut disebabkan oleh sampah. Sampah- sampah akan membuat berbagai macam kerugian bagi makhluk hidup. Selain tidak sedap dipandang mata, sampah juga akan menyebabkan bau yang sangat menyengat. Ini sungguh tidak nyaman digunakan sebagai tempat bermukim.

Itulah beberapa dampak dari pencemaran tanah yang kita rasakan bila kita tidak menjaga tanah serta lingkungan yang ada disekitar kita, oleh karena itu dengan kita menjaga kelestarian lingkungan tanah, air, udara kita sudah menjaga bumi dari kepunahan.

Penanggulangan Pencemaran Tanah

Penaggulangan pencemaran tanah dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti :

Remediasi

Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang tercemar. Ada dua jenis remediasi tanah, yaitu in situ (atau on-site) dan ex-situ (atau off-site). Pembersihan on-site adalah pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih murah dan lebih mudah, terdiri dari pembersihan venting (injeksi).

Pembersihan off-site meliputi penggalian tanah yang tercemar dan kemudian dibawa ke daerah yang aman. Setelah itu di daerah aman, tanah tersebut dibersihkan dari zat pencemar. Caranya yaitu, tanah tersebut disimpan di bak/tanki yang kedap, kemudian zat pembersih dipompakan ke bak/tangki tersebut. Selanjutnya zat pencemar dipompakan keluar dari bak yang kemudian diolah dengan instalasi pengolah air limbah. Pembersihan off-site ini jauh lebih mahal dan rumit.

Bioremediasi

Bioremediasi adalah proses pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri). Sehingga, bioremediasi bertujuan untuk memecah atau mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun (karbon dioksida dan air). Jadi, bioremediasi terbagi menjadi dua yaitu :

  1. In situ adalah pengolahan tanah terkontaminasi di tempat, dengan konversi biologi atau konversi kimia, pemisahan kontaminan dan isolasi kontaminan agar tidak mendifusi sumber daya lingkungan lainnya (misalnya, air tanah).
  2. Ex situ adalah tanah tercemar digali dan dipindahkan ke dalam penampungan yang lebih terkontrol. Lalu diberi perlakuan khusus dengan memakai mikroba. Jadi, bioremediasi ex-situ bisa lebih cepat dan mudah dikontrol. Dibanding in-situ, ex situ mampu meremediasi jenis kontaminan dan jenis tanah yang lebih beragam.

Hal yang perlu diketahui dalam melakukan remediasi, yaitu:

  1. Jenis pencemar (organik atau anorganik)
  2. Terdegradasi atau tidak, berbahaya atau tidak
  3. Berapa banyak zat pencemar yang telah mencemari lingkungan tersebut
  4. Perbandingan karbon (C), nitrogen (N), dan fosfat (P)
  5. Jenis tanah,
  6. Kondisi tanah (basah, kering)
  7. Telah berapa lama zat pencemar terendapkan di lokasi tersebut
  8. Kondisi pencemaran (sangat penting untuk dibersihkan segera atau bisa ditunda)

Bioremediasi adalah proses penguraian limbah organik atau anorganik polutan. Yang termasuk polutan-polutan antara lain:
– Logam-logam berat,
– petrolum hidrokarbon, dan 
– senyawa-senyawa organik terhalogenasi seperti pestisida, herbisida, dan lain-lain.

Tujuan bioremediasi adalah untuk memecah atau mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun (karbon dioksida dan air). Kelebihan teknologi ini adalah :

  1. Relatif lebih ramah lingkungan
  2. Biaya penanganan yang relative lebih murah
  3. Bersifat fleksibel

Saat bioremediasi terjadi, enzim-enzim yang diproduksi oleh mikroorganisme memodifikasi polutan beracun dengan mengubah struktur kimia polutan tersebut, yang disebut dengan biotransformasi.

Pada banyak kasus, biotransformasi berujung pada biodegradasi, dimana polutan beracun terdegradasi, strukturnya menjadi tidak kompleks, dan akhirnya menjadi metabolit yang tidak berbahaya dan tidak beracun. Pendekatan umum untuk meningkatkan kecepatan biotransformasi/biodegradasi adalah dengan cara :

  1. Seeding : untuk mengoptimalkan populasi aktivitas mikroba indigenous (bioremediasi intrinsik) dan penambahan mikroorganisme exogenous (bioagumentasi)
  2. Feeding : untuk memodifikasi lingkungan dengan penmbahan nutrisi biostimulasi dan aerasi (bioventing).

Pencegahan Dari Pencemaran Tanah

Pada umumnya pencegahan pencemaran tanah digunakan untuk mencegah atau mengurangi bahan pencemar sebagai berikut:

  1. Sampah organik yang dapat membusuk/diuraikan oleh mikroorganisme antara lain dapat dilakukan dengan mengukur sampah-sampah dalam tanah secara tertutup dan terbuka, kemudian dapat diolah sebagai kompos/pupuk. Untuk mengurangi terciumnya bau busuk dari gas-gas yang timbul pada proses pembusukan, maka penguburan sampah dilakukan secara berlapis-lapis dengan tanah.
  2. Sampah senyawa organik atau senyawa anorganik yang tidak dapat dimusnahkan oleh mikroorganisme dapat dilakukan dengan cara membakar sampah-sampah yang dapat terbakar seperti plastik dan serat baik secara individual maupun dikumpulkan pada suatu tempat yang jauh dari pemukiman, sehingga tidak mencemari udara daerah pemukiman. Sampah yang tidak dapat dibakar dapat digiling/dipotong-potong menjadi partikel-partikel kecil, kemudian dikubur.
  3. Pengolahan terhadap limbah industri yang mengandung logam berat yang akan mencemari tanah, sebelum dibuang ke sungai atau ke tempat pembuangan agar dilakukan proses pemurnian.
  4. Sampah zat radioaktif sebelum dibuang, disimpan dahulu pada sumur-­sumur atau tangki dalam jangka waktu yang cukup lama sampai tidak berbahaya, baru dibuang ke tempat yang jauh dari pemukiman, misal pulau karang, yang tidak berpenghuni atau ke dasar lautan yang sangat dalam.
  5. Penggunaan pupuk, pestisida tidak digunakan secara sembarangan namun sesuai dengan aturan dan tidak sampai berlebihan.
  6. Usahakan membuang dan memakai detergen berupa senyawa organik yang dapat dimusnahkan/diuraikan oleh mikroorganisme.

Referensi :

Anonym.2017.pengertian pencemaran tanah. http://kakakpintar.com/pengertian-pencemaran-tanah-penyebab-dampak-dan-cara-mengatasi/
Setiawan.2017.cara pencegahan dan penanggulangan tanah. https://ilmulingkungan.com/cara-pencegahan-dan-penanggulangan-pencemaran-tanah/
Sari,yulia.2015. pencemaran tanah. https://dosenbiologi.com/lingkungan/pencemaran-tanah”.
Zakky,2018. pencemaran tanah, pengertian, dampak dan contohnya.
https://www.zonareferensi.com/pencemaran-tanah/
Rosmeinasari,wulan. 2016. Analisis dampak lingkungan pencemaran tanah. Universitas Kristen Maranatha. Bandung. https://www.academia.edu/24474199/Pencemaran_Tanah
Fikri,andi. 2017. Makalah hukum lingkungan. Universitas Tadulako. https://www.academia.edu/36382048/Makalah_Pencemaran_Tanah
Adhiaha. 2015. Penyebab pencemaran tanah. https://www.scribd.com/doc/55449229/Penyebab-Pencemaran-Tanah
Fatma,desy.2016.dampak pencemaran tanah. https://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/tanah/dampak-pencemaran-tanah
Anonym. 2017. Pengertian pencemaran tanah,penyebab, akibat dan solusi.
https://lingkunganhidup.co/pengertian-pencemaran-tanah-penyebab-akibat-solusi/
https://bulelengkab.go.id/detail/artikel/apa-dampak-pencemaran-tanah-terhadap-kesehatan-93

Pos terkait