Edukasi Kreatif di Desa Giriroto, KKN Kelompok 44 UNS 2023 Kenalkan Pelatihan Tie Dye Batik Jumputan

KKN UNS
Dokumentasi Hasil Pelatihan Tie Dye Batik Jumputan Teknik Shibori bersama Siswa-Siswi SD Negeri 03 Giriroto (Sumber: Dokumentasi Penulis)

Desa Giriroto, suatu lokasi yang kaya akan adat istiadat dan kebudayaan, sekarang menjadi saksi dari langkah inovatif yang diambil oleh mahasiswa KKN (Kuliah Kerja Nyata) Kelompok 44 Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta.

Ketua Kelompok 44, Fadil Pratama mengatakan bahwa dalam usaha untuk menjaga dan meningkatkan pelestarian budaya Indonesia, para mahasiswa ini mengadakan pelatihan kreatif bagi warga setempat.

Program kerja ini merupakan salah satu dari 9 program kerja yang telah disusun oleh kelompok 44. Dalam program ini, mereka memperkenalkan pelatihan Tie Dye Batik Jumputan Teknik Shibori kepada siswa-siswi SD Negeri 03 Giriroto.

Bacaan Lainnya
DONASI

Pelaksanaan program kerja ini dirasa penting karena anak-anak perlu mengenal apa arti seni. Seni merupakan manifestasi dari setiap perasaan manusia yang dituangkan dalam sebuah karya, salah satunya dengan membatik.

Membatik adalah perpaduan antara teknik dan seni pada kain sehingga menghasilkan karya yang indah. Jenis-jenis membatik sendiri sangat banyak, salah satunya batik jumputan teknik shibori.

Batik jumputan teknik shibori merupakan cara membatik yang dicelupkan pada pewarna batik setelah diikat tali dengan sempurna tanpa malam.

Batik jumputan ini akan menghasilkan gradasi warna yang tentunya menarik. Menurut dosen pembimbing lapangan, Prof. Ari Handono Ramelan, hal ini merupakan salah satu upaya untuk pengenalan dan pelestarian budaya.

Pada dasarnya, pelatihan ini tidak hanya berfokus pada aspek kreativitas saja tetapi juga memberikan motivasi untuk melestarikan nilai-nilai budaya yang semakin tergerus oleh pengaruh globalisasi.

Globalisasi berkembang tiada henti dengan berbagai teknologi yang telah tercipta. Banyak masyarakat terutama siswa-siswi sudah mengenal gadget tanpa mempertimbangkan rasa lebih untuk mempertahankan dan mengembangkan kekayaan budaya tradisional yang ada.

Oleh karena itu, lewat pelatihan ini siswa-siswi dapat meningkatkan wawasan dan keterampilan kreativitas mereka sehingga dapat diwariskan kepada generasi berikutnya.

“Kami mengapresiasi usaha para mahasiswa dalam mengenalkan teknik pelatihan Tie Dye Batik Jumputan Teknik Shibori kepada siswa-siswi di Desa Giriroto.

Langkah ini telah memberikan dimensi baru dalam lingkungan pendidikan terutama bidang kesenian. Kegiatan ini dapat membuat siswa-siswi untuk merasakan kekayaan budaya tradisional dan mengembangkan keterampilan kreatif yang berharga.”, ujar Kepala SD Negeri 03 Giriroto, Ibu Jalimah.

Gambar 1. Proses pewarnaan pada pelatihan Tie Dye Batik Jumputan Teknik Shibori

Salah satu aspek menarik dari teknik Tie Dye Batik Jumputan adalah potensinya yang bisa menjadi langkah awal dalam memulai Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Desa Giriroto.

Dengan menerapkan teknik ini, akan terbuka peluang untuk menciptakan produk bernilai tinggi dengan sentuhan yang unik.

Selain bisa meningkatkan kualitas pendidikan siswa-siswi SD Negeri 03 Giriroto, potensi ini juga dapat memperluas cakupan pasar, membangkitkan perekonomian lokal, dan membantu masyarakat mencapai kemandirian finansial.

Jadi tidak hanya dalam lingkup pelatihan, semangat yang diperlihatkan oleh siswa-siswi tersebut terhadap teknik Tie Dye Batik Jumputan patut mendapat perhatian.

Terdapat harapan besar bahwa mereka akan menerapkan keterampilan yang dipelajari di rumah. Di samping itu, para orang tua juga menunjukkan minat dalam mengembangkan potensi ini lebih lanjut, dengan rencana menjadikan Tie Dye Batik Jumputan sebagai peluang bisnis yang menjanjikan.

Langkah inovatif yang diambil oleh para mahasiswa ini memberikan inspirasi bagi Desa Giriroto dan sekitarnya untuk mengembangkan pendekatan pendidikan yang kreatif, yang menggabungkan antara pelestarian budaya, pengembangan keterampilan, dan peluang ekonomi lokal.

Melalui kerja sama antara dunia akademis, masyarakat, dan pemerintah desa, inisiatif ini memiliki potensi untuk menjadi dasar yang kuat dalam mewujudkan perubahan positif dan berkelanjutan di masa depan.

 

Penulis:

  1. Fadil Pratama
  2. Uci Khoyrotun Nafsintomi
  3. Yesinta Mariana Rahmawati
  4. Sofia Annisa
  5. Ario Andika Baskoro
  6. Ayu Widya Wardani
  7. Fani Fadila Herin Saputri
  8. Muhammad Fauzan
  9. Miskha Alemina

Mahasiswa dan Mahasiswi Universitas Sebelas Maret

 

Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI