Efektivitas Ekstrak Daun Sambiloto (Andrographis Paniculata) terhadap Penurunan Kadar Gula Darah pada Penderita Diabetes

Daun Sambiloto (Andrographis Paniculata)
Daun Sambiloto (Sumber: Media Sosial dari freepik.com)

Dari berbagai jenis variasi tanaman mulai dari perbedaan pada genus tanaman, spesies tanaman, famili tanaman dan lain-lainnya. Ternyata ada loh tanaman yang memiliki khasiat dalam penurunan kadar gula darah pada pasien diabetes salah satunya yaitu daun sambiloto.

Daun sambiloto adalah bagian dari tanaman yang memiliki nama ilmiah Andrographis paniculata, yang di mana tanaman obat ini berasal dari daerah tropis dan subtropis di Asia, seperti India, Sri lanka dan China.  

Selain digunakan untuk menurunkan kadar gula darah, Sambiloto juga merupakan tanaman yang menyimpan segudang manfaat untuk kesehatan seperti meredakan flu, menurunkan demam, dan meringankan gejala radang sendi.

Bacaan Lainnya

Dikutip dari (Yanti dan Mitika, 2017) Tanaman sambiloto (Andrographis paniculata) merupakan tanaman yang sering digunakan dalam pengobatan tradisional, dengan kandungan utamanya adalah terpenoid dan andrographolide.

Kandungan lain dari sambiloto berupa tanin, saponin dan alkaloid yang juga memiliki khasiat-khasiat dalam pengobatan tradisional maupun modern. Sambiloto dapat digunakan sebagai obat modern bagi beberapa penyakit seperti flu, sinusitis, bronkitis, faringotonsilitis, infeksi saluran kemih dan diare akut (Dalimunthe, 2009).

Sambiloto ini juga digunakan sebagai obat tradisional seperti pengobatan disentri basiler, kolitus, batuk, dispepsia, demam, hepatitis, malaria, luka, tuberkulosis, gigitan ular berbisa, cacar air dan luka bakar.

Tumbuhan sambiloto memiliki ciri-ciri yaitu tinggi 40-90 cm, batang bercabang berbentuk persegi, berdaun tunggal lanset dengan letak hadap bersilang, bertangkai pendek, pangkal dan ujung meruncing, tepi rata, warna permukaan atas daun hijau tua dan bawah berwarna hijau muda, dengan panjang 2-8 cm dan lebar 2-3 cm.

Bunga dengan bentuk tabung kecil, tumbuh dari ujung batang dengan warna putih ungu. Buah berbentuk kapsul jorong, panjang 1,5 cm, lebar 0,5 cm. Biji coklat gepeng berukuran kecil. Sambiloto dapat diperbanyak dengan biji atau stek batang.

Berdasarkan Data World Health Organization (WHO) Daun sambiloto (Andrographis Paniculata) adalah tanaman obat yang telah digunakan selama berabad-abad dalam pengobatan tradisional di Asia. Daunnya yang pahit mengandung berbagai senyawa aktif, termasuk andrographolide, yang memiliki berbagai efek farmakologis. penggunaan sambiloto dalam bentuk kapsul, tablet, atau teh.

Berdasarkan data dari Federasi Diabetes Internasional (IDF) pada tahun 2021, diperkirakan 10,6% penduduk Indonesia berusia 20-79 tahun menderita diabetes. Ini berarti sekitar 19,47 juta orang di Indonesia hidup dengan diabetes.

Dengan demikian, daun sambiloto dinyatakan sebagai tanaman indonesia dari keluarga Acanthaceae, yang dapat memberikan efek pengobatan diabetes pada penderitanya dengan aturan dosis yang sesuai dan tidak melebihi pemakaian umum dari pengobatan herbal pada tanaman sambiloto.

Dosis yang umumnya adalah 500-1000 mg per hari untuk orang dewasa. Sambiloto umumnya aman, tetapi dapat menyebabkan efek samping ringan jika digunakan tidak sesuai literatur penggunaan dan aturan yang ditetapkan oleh para ahli kesehatan efek yang ditimbulkan ini dapat berupa sakit perut, mual, dan diare.

Namun terkadang pada wanita hamil dan menyusui harus berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan sambiloto yang ditakutkan terjadi efek samping yang berakibat fatal.

Baca juga: Mengenali Manfaat Rebusan Air Daun Binahong (Anredera Cordifolia L) sebagai Obat Diabetes Melitus

Dari berbagai sumber juga dijelaskan bahwa diabetes itu sendiri dinyatakan sebagai penyakit kencing manis merupakan suatu gangguan metabolik dimana ditandai dengan adanya peningkatan kadar gula darah. Hal ini disebabkan oleh kekurangan insulin, hormon yang diproduksi oleh pankreas untuk membantu sel tubuh mengambil glukosa dari darah.

Kadar gula darah yang tinggi dalam jangka panjang dapat merusak organ-organ tubuh seperti jantung, saraf, ginjal, dan mata. Diabetes dapat dilakukan dengan pengobatan yang tepat, termasuk perubahan gaya hidup, obat-obatan, dan edukasi tentang penyakit.

Banyak orang memutuskan untuk mencari obat alternatif untuk penyakit diabetes, salah satu tumbuhan yang sering dijadikan sebagai obat alternatif untuk diabetes yaitu daun sambiloto, tanaman ini memiliki beberapa kandungan yang bersifat antidiabetes.

Pada penyakit diabetes ini terbagi menjadi 2 tipe yang harus kita ketahui, yaitu:

1. Diabetes tipe 1

Diabetes tipe 1 adalah penyakit autoimun di mana sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel penghasil insulin di pankreas. Insulin adalah hormon yang membantu memindahkan gula (glukosa) dari aliran darah ke sel-sel untuk digunakan sebagai energi.  

Tanpa insulin yang cukup, gula menumpuk di aliran darah, yang dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Diabetes tipe 1 biasanya menyerang anak-anak dan remaja, tetapi juga dapat terjadi pada orang dewasa. Tidak ada obat untuk diabetes tipe 1, tetapi dapat dikelola dengan suntikan insulin, obat-obatan, diet, dan olahraga.

2. Diabetes tipe 2

Diabetes tipe 2 adalah jenis diabetes yang paling umum. Ini terjadi ketika tubuh tidak menghasilkan cukup insulin atau tidak menggunakan insulin dengan benar. 

Faktor risiko diabetes tipe 2 meliputi riwayat keluarga diabetes, kelebihan berat badan atau obesitas, kurang aktivitas fisik, dan usia lanjut. Diabetes tipe 2 sering kali dapat dikontrol dengan diet, olahraga, dan obat-obatan.  Dalam beberapa kasus, suntikan insulin mungkin juga diperlukan.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa daun sambiloto (Andrographis paniculata) megandung senyawa utamanya adalah terpenoid dan andrographolide yang dapat memberikan manfaat kesehatan sebagai pengobatan diabetes tetapi perlu dikonsumsi dengan hati-hati dan sesuai dengan anjuran.

 

Penulis: Defina Purnama
Mahasiswa S1 Farmasi, Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Padang

Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi  

 

Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0811-2564-888
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.