Kenali Manfaat Rendaman Jahe (Zingiber officinale ) Sebagai Anti Hipertensi

Jahe

Hipertensi adalah suatu keadaan dimana tekanan darah meningkat melebihi ambang batas normal yaitu 120/80 mmHg, yaitu tekanan darah sistolik meningkat diatas 140 mmHg dan tekanan darah diastolik diatas 90 mmHg pada dua kali pengukuran dengan selang waktu lima menit/keadaan tenang.                   ( Nadia. Elisabet Alva, 2020).

Hipertensi lebih sering menyerang lansia. Lansia adalah orang yang berumur diatas 60 tahun, orang lanjut usia akan mengalami proses penuaan. Penuaan merupakan suatu proses alami yang tidak bisa dihindari. Penuaan akan menyebabkan perubahan anatomi, fisiologis, dan biokimia dalam tubuh sehingga mempengaruhi fungsi dan kemampuan seluruh tubuh. Berkurangnya fungsi organ dan perubahan anatomi pada lansia meliputi perubahan sistem sensorik, khususnya sistem pendengaran, sistem penglihatan, dan sistem kulit. Perubahan pada sistem muskuloskeletal seperti jaringan ikat, tulang rawan, otot dan sendi. Perubahan sistem kardiovaskuler dan pernafasan, perubahan sistem pencernaan dan metabolisme, perubahan sistem saraf dan perubahan sistem reproduksi                             ( Nurrahmandani et al, 2016).

Baca juga : Hah Hipertensi? Yuk Cegah dengan Konsumsi Buah Mahkota Dewa

Dalam pengobatannya, banyak obat-obatan kimia dan herbal yang banyak digunakan untuk mengatasi hipertensi. Sebagai negara tropis, Indonesia merupakan tempat berkembang biaknya berbagai tanaman obat, salah satunya jahe. Jahe mengandung banyak senyawa yang memiliki manfaat bagi kesehatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah jahe memiliki manfaat kesehatan bagi penderita tekanan darah tinggi dengan menggunakan metode tinjauan literatur. Hasil studi literatur menunjukkan bahwa senyawa dalam jahe mempunyai khasiat menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi. Pasalnya, senyawa dalam jahe memiliki mekanisme yang mampu menghambat kerja enzim pengubah angiotensin (ACE).

Bacaan Lainnya

Metode apa yang efektif dalam penggunaan rendaman jahe ? 

Metode yang digunakan adalah studi kasus dengan pendekatan asuhan keperawatan pada pasien hipertensi dengan tekanan darah tinggi yang meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi, implementasi, dan evaluasi. Merendam kaki dengan air jahe merah hangat untuk subjek penelitian tipikal dengan kriteria inklusi :Subyek menderita hipertensi, tidak ada luka pada kaki, bersedia merendam kaki untuk berobat dengan air jahe merah panas dan menderita tekanan hipertensi. Kriteria eksklusi: Subjek tanpa hipertensi, dengan cedera kaki dan subyek tidak mau.

Alat pengumpul data menggunakan bentuk observasi, metode yang digunakan adalah wawancara, sphygmomanometer dan air jahe merah panas dengan perbandingan jahe:air 1:30 l dengan isi jahe l2 potong (berbentuk rimpang utuh), lalu tumbuk kasar dan rebus hingga mendidih. Kemudian diamkan beberapa menit dan gunakan pada suhu 39°-40°C. Rendam kaki dalam air jahe merah hangat selama kurang lebih 15 hingga 20 menit, periksa tekanan darah pasien sebelum dan sesudah perawatan.

Merendam kaki dalam air jahe hangat dilakukan sebanyak 6 kali dalam 2 minggu selama 15-20 menit sampai subjek merasa nyaman dengan observasi sebelum merendam kaki dalam air jahe hangat dan setelah merendam kaki dalam air jahe hangat. ( Sriyatna & Rahayu, 2022).

Hasil dari metode reendaman jahe : 

Berdasarkan hasil penelitian, subjek studi kasus adalah seorang wanita berusia 60 tahun yang didiagnosis risiko hipertensi serebral inefektif, hasil pengukuran tekanan darah 140/100 mmHg, HR 90x/menit. ,RR 20x/menit. Pada saat pengkajian, subjek mengatakan sering merasakan nyeri pada leher dan bahu hingga menjalar ke kepala. Subjek mengatakan dirinya baru mengetahui penyakit hipertensi dan belum pernah memeriksakan tekanan darahnya secara rutin. Subjek juga mengatakan dirinya sulit tidur dan sering merasakan nyeri leher dan bahu yang menjalar ke kepalanya. Subjek menyatakan memiliki riwayat vertigo 3 tahun yang lalu dan belum pernah melakukan pemeriksaan kesehatan di fasilitas kesehatan.

Rencana tindakan keperawatan dilaksanakan secara non farmakologi sebagai terapi tambahan dengan cara merendam kaki dalam air jahe merah hangat, memantau tanda dan gejala peningkatan hipertensi. Pelaksanaan topik studi kasus ini fokus pada pemberian terapi komplementer khususnya terapi merendam kaki dengan air jahe merah hangat yaitu suatu bentuk hidroterapi air hangat yang melebarkan pembuluh darah, meningkatkan sirkulasi darah, mengurangi ketegangan otot, mengurangi edema dan meningkatkan permeabilitas kapiler dengan merendam kaki dalam air hangat yang dikombinasikan dengan jahe merah hangat.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah melakukan terapi merendam kaki dengan air jahe merah hangat pada subjek penelitian hipertensi sebanyak enam kali, dapat menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolic dengan adanya penurunan tekanan darah pada subjek dengan rata-rata penurunan sistolik 10 mmHg dan rata-rata penurunan diastolik 10 mmHg ( Sriyatna & Rahayu, 2022).

Baca juga : Pengaruh Ekstrak Rimpang Jahe (Zingiber officinale) sebagai Anti Inflamasi Alami

Berdasarkan hasil penelitian pada subjek tekanan darah subjek yang mengonsumsi jahe merah hangat adalah 140 140/100 mmHg dan setelah merendam kaki dalam air jahe merah hangat, tekanan darah subjek turun menjadi 130/90 mmHg. Hasil evaluasi setelah merendam kaki dalam air jahe merah hangat menunjukkan adanya penurunan tekanan darah pada subjek dengan rata-rata penurunan sistolik sebesar 10 mmHg dan rata-rata penurunan diastolik sebesar 10 mmHg.

Jahe merupakan bahan pangan yang mengandung senyawa fenolik yang berperan sebagai antioksidan. Inti sari jahe yang dikenal dengan nama gingerol merupakan molekul radikal bebas yang ampuh dan mengandung antioksidan yang berguna dalam menetralkan efek radikal bebas pada tubuh. Salah satu manfaat jahe adalah menurunkan tekanan darah. Pasalnya, jahe merangsang pelepasan hormon adrenalin dan melebarkan pembuluh darah sehingga membantu aliran darah lebih cepat sekaligus memudahkan jantung dalam memompa darah.( Putri.Linta Meyla et al, 2022).

Baca juga : Pengaruh Pemberian Teh Hijau (Camellia Sinensis) terhadap Tekanan Darah pada Penderita Hipertensi

Merendam kaki dalam air jahe hangat mengurangi rasa sakit, membantu agar tidur nyenyak, membuka pori-pori, melebarkan pembuluh darah dan mengendurkan otot. Merendam kaki dalam air hangat akan membuat kaki rileks, mengurangi rasa sakit, dan meningkatkan mobilitas. Secara ilmiah, air panas mempunyai efek fisiologis pada tubuh. Air hangat akan menyebabkan pembuluh darah melebar, menurunkan kekentalan darah, menurunkan ketegangan otot dan meningkatkan permeabilitas. ( Muksin et al, 2023).

Jadi, dapat disimpulkan bahwa tanaman jahe tidak hanya di gunakan sebagai bumbu masakan tetapi juga dapat bermanfaat bagi pengobatan alternatif dalam menurunkan tekanan darah dengan cara merendam kaki dengan air rebusan jahe. Dikarenakan jahe merangsang pelepasan hormon adrenalin dan melebarkan pembuluh darah sehingga membantu aliran darah lebih cepat sekaligus memudahkan jantung dalam memompa darah.

 

Dhianisa Salsabila

Penulis :Dhianisa Salsabila
Mahasiswa S1 Farmasi Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Padang

 

Editor: Anita Said

Bahasa: Rahmat Al Kafi

 

Ikuti berita terbaru di Google News

 

 

 

 

 

 

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses