KKN MBKM UPNVJT 2023: Pembuatan KOMCAS (Komposter Celup Anaerob Otomatis) sebagai Solusi Limbah Sayuran dan Buah-buahan

Alat KOMCAS
Pembuatan KOMCAS (Komposter Celup Anaerob Otomatis) sebagai Solusi Limbah Sayuran dan Buah-buahan.

Program KKN MBKM Bina Desa 2023 Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur bekerja sama dengan Pemerintah Desa Giripurno, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Program KKN MBKM Bina Desa Di Desa Giripurno dilaksanakan selama 3 bulan yaitu Maret, April, dan Mei.

KKN MBKM Bina Desa Giripurno dimulai pada tanggal 28 Februari 2023. Tim KKN MBKM Bina Desa Giripurno 2 memiliki anggota Aisy Aulia Amri, Muhammad Rafi Rasyfillah, Sidik Andi Al Rosid, dan Zahranisa Shorea dan dibimbing Bapak Ir. Mu’tasim Billah, M.T. dan Bapak Erwan Adi Saputro, S.T., M.T., Ph.D. selaku dosen pembimbing KKN MBKM Bina Desa Giripurno.

Dalam kegiatan KKN MBKM Bina Desa Giripurno, Kelompok 2 KKN Bina Desa memiliki beberapa program salah satunya yaitu pembuatan alat pupuk komposter anaerob. Latar belakang dari program tersebut adalah hasil kegiatan pertanian dan perkebunan di Desa Giripurno menghasilkan limbah sayuran dan buah-buahan.

Bacaan Lainnya
DONASI

Baca Juga: https://mahasiswaindonesia.id/mahasiswa-magang-upn-veteran-jawa-timur-mengajak-masyarakat-melek-investasi-bersama-pt-victory-international-futures-spazio/

Sayuran dan buah-buahan yang tidak memenuhi kualitas untuk dijual dan sayuran yang tidak terjual berubah menjadi limbah yang mencemari lingkungan.

Meskipun limbah sayuran dan buah-buahan dapat terdegradasi, volume limbah sayuran dan buah-buahan yang dihasilkan cukup besar sehingga dapat menimbulkan masalah lingkungan.

Untuk itu Kelompok 2 KKN Bina Desa Giripurno membuat sebuah alat komposter yang diberi nama KOMCAS (Komposter Celup Anaerob Otomatis) sebagai solusi permasalahan limbah sayur yang ada di Desa Giripurno.

Pupuk memiliki berbagai macam jenis. Salah satu jenis pupuk yaitu Pupuk Kompos. Pupuk Kompos terbuat dari hasil pembusukan bahan-bahan organik yang berasal dari sisa-sisa tanaman dan kotoran hewan.

Dalam proses pembuatannya pupuk kompos dibagi menjadi dua macam yaitu dengan oksigen (aerob) dan tanpa oksigen (anaerob).

Baca Juga: https://mahasiswaindonesia.id/masyarakat-desa-kapor-bangkalan-belajar-tentang-pengolahan-air-tanah-yang-mengandung-kapur-dengan-upn-veteran-jawa-timur/

Waktu dalam pembuatan kompos juga bervariasi tergantung prosesnya. Pembuatan kompos dengan oksigen (aerob) memerlukan waktu 40-50 hari, sedangkan pembuatan kompos tanpa oksigen (anaerob) memerlukan waktu 2-3 Minggu.

Di antara pupuk jenis lain pupuk kompos memiliki kelebihan yaitu mudah tersedia, unsur haranya yang sudah terurai mudah diserap oleh tanaman, dan membantu revitalisasi tanah.

Gambar Alat KOMCAS.

Pembuatan Pupuk Kompos secara anaerob merupakan inovasi yang baru di Desa Giripurno yaitu pembuatan kompos dilakukan secara anaerob dan adanya penambahan M21, ragi tape, dan tetes tebu. Selain itu limbah sayuran dan buah-buahan ditampung di tempat komposter bag yang telah diberi lubang.

Sebagai langkah awal pembuatan kompos secara anaerob untuk mengaktivasi M21 tetes tebu diencerkan dengan air. Tetes tebu merupakan sumber karbon dan nitrogen bagi pertumbuhan mikroba dan ragi dalam proses fermentasi.

Setelah dilakukan penambahan M21, lama waktu aktivasi M21 memerlukan waktu selama 4-5 hari. Kemudian dilakukan penambahan ragi tape yang berfungsi untuk membantu mempercepat proses fermentasi.

Limbah sayuran dan buah-buahan dicacah terlebih dahulu untuk mempercepat proses pembusukan. Limbah sayuran dan buah-buahan yang telah dicacah dimasukkan kedalam komposter bag yang telah di lubangi.

Baca Juga: https://mahasiswaindonesia.id/mengulas-kegiatan-magang-mbkm-batch-4-mahasiswa-ilmu-komunikasi-upn-veteran-jawa-timur-di-kantor-lembaga-amil-zakat-nasional-lembaga-ukhuwah-islamiyah-kantor-pusat/

Kemudian limbah sayuran dimasukkan kedalam alat komposter anaerob dan waktu pengomposan antara 2-3 Minggu. Produk yang dihasilkan dari komposter anaerob adalah berupa kompos padat dan cair.

Mekanisme dari alat komposter anaerob adalah kompos celup, dimana limbah sayuran dan buah-buahan dimasukkan kedalam komposter bag yang telah diberi lubang.

Jika kompos sudah jadi maka akan memudahkan untuk memisahkan antara pupuk kompos padat dan cair hasil pengomposan. Dengan adanya KOMCAS diharapkan dapat membantu masyarakat Desa Giripurno memecahkan masalah limbah sayuran yang ada di Desa Giripurno.

Penulis: Tim KKN MBKM Bina Desa Giripurno 2
Mahasiswa Jurusan Teknik Kimia UPN “Veteran” Jawa Timur

Editor: Ika Ayuni Lestari     

Bahasa: Rahmat Al Kafi

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI