Manfaat Daun Rimbang (Solanum Torvum) sebagai Pengobatan Flu dan Batuk

Daun Rimbang
Daun Rimbang (Sumber: Penuli)

Flu dan batuk adalah dua kondisi medis yang umum terjadi pada saluran pernapasan manusia. Meskipun keduanya dapat memiliki gejala yang mirip, keduanya disebabkan oleh penyebab yang berbeda.

Flu (Influenza)

Flu disebabkan oleh virus influenza, gejala flu sering meliputi demam, menggigil, sakit kepala, nyeri otot, kelelahan, batuk kering, sakit tenggorokan, hidung tersumbat atau berair, dan seringkali terjadi secara tiba-tiba.

Flu dapat menyebabkan komplikasi serius, terutama pada orang dengan sistem kekebalan yang melemah, seperti anak-anak kecil, lansia, atau orang dengan kondisi kesehatan yang sudah ada sebelumnya.

Bacaan Lainnya
DONASI

Batuk

Batuk bisa disebabkan oleh berbagai kondisi, termasuk infeksi virus atau bakteri, alergi, asma, atau iritasi dari bahan kimia atau asap, gejala batuk bisa bervariasi, termasuk batuk kering yang terus-menerus, batuk dengan lendir, nyeri dada, sesak napas, atau suara “bersiul” saat bernapas, batuk bertujuan membersihkan saluran pernapasan dari lendir, kotoran, atau iritan, pengobatan batuk tergantung pada penyebabnya.

Misalnya, jika disebabkan oleh infeksi virus, mungkin perlu hanya istirahat dan cairan yang cukup. Namun, jika disebabkan oleh kondisi seperti asma atau alergi, perawatan lebih lanjut mungkin diperlukan.

Di Indonesia, pemakaian tanaman obat sebagai pengobatan tradisonal sudah dilakukan semenjak era nenek moyang. Pengenalan serta cara-cara pemakaian obat tradisional di Indonesia awal mula dikenalkan oleh J. Kloppenburg-Versteegh (1995) serta dilanjutkan oleh pakar-pakar lain serta Kementerian Kesehatan Republik Indonesia pada masa itu.

Bersamaan dengan pertumbuhan era serta teknologi, pemakaian obat tradisional semakin berkembang. Tidak hanya sebab khasiatnya yang tidak kalah apabila dibanding dengan obat sintesis, pengobatan tradisional juga tidak memunculkan ketergantungan dan biayanya yang relatif lebih murah dibanding dengan harga obat kimia.

Pemanfaatan tumbuhan sebagai obat tradisional masih selalu digunakan masyarakat di Indonesia terutama di daerah pedesaan yang masih kaya dengan keanekaragaman tumbuhannya.

Selain murah dan mudah didapat, obat tradisional yang berasal dari tumbuhan pun memiliki efek samping yang jauh lebih rendah dibandingkan obat-obatan kimia. Obat tradisional Indonesia masih sangat banyak yang belum diteliti, khususnya yang berasal dari tumbuhan.

Tumbuhan obat merupakan tumbuhan yang sering dikatakan masyarakat awam mempunyai efek dalam menghilangkan rasa sakit atau menyembuhkan penyakit, yang mana tumbuhan obat ini dapat dimanfaatkan pada bagian tertentu dari tanaman, misalnya bagian akar, batang, daun, dan buahnya.

Pada perkembangan tumbuhan obat saat ini sangat menjanjikan mengingat berbagai faktor pendukung seperti masyarakat sudah memulai melakukan penanaman tanaman obat di halaman atau perkarangan rumah.

Baca juga: Temukan Rahasia Tersembunyinya Teh Bunga Chamomile (Matricia chamomilla) sebagai Obat Insomnia Alami

Indonesia merupakan negara di wilayah Asia Tenggara yang memiliki diversitas flora yang tinggi. Tumbuhan tersebut digunakan oleh masyarakat sebagai sumber pangan dan pengobatan tradisional.

Sebagian kecil dari tumbuhan itu telah dibudidayakan karena memiliki nilai ekonomi yang tinggi dan merupakan sumber sayuran sehari-hari, diantaranya rimbang (Solanum torvum). Buah dari tanaman tersebut dapat dikonsumsi mentah.

Tanaman ini memiliki nama yang berbeda-beda pada setiap daerah, seperti rimbang (Sumatera Barat dan Melayu), takokak (Jawa Barat), dan terong cepoka (Jawa Tengah). Tanaman tersebut telah dimanfaatkan sebagai obat tradisional pada masyarakat terutama di  daerah Sumatera Barat.

Tanaman rimbang (Solanum torvum) dapat tumbuh subur di iklim sub tropis maupun tropis tersebar seluruh wilayah Indonesia, dan biasanya tanaman rimbang ini sering di konsumsi oleh masyarakat sebagai lalapan dan bisa juga dimasak seperti tumis.

Daun rimbang digunakan dalam berbagai bentuk pengobatan tradisional, termasuk untuk mengatasi flu dan batuk. Rimbang merupakan tanaman yang termasuk golongan perdu yang tumbuh tegak dengan tinggi tanaman sampai 3 meter. Kandungan kimia pada rimbang yaitu senyawa glukoalkaloid, solasonin, sterolin (sitosterol-D glukosida), protein, lemak, dan mineral.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Sirait pada tahun 2009, diketahui rimbang mengandung senyawa solasodin 0,84% yang terdapat pada bagian buah dan daun. Kemudian, buah mentahnya mengandung klorogenin, sisologenenon, torvogenin, vitamin A, neoklorogenin, dan panicolugenin, serta akarnya mengandung jurubin.

Asal usul penggunaan daun rimbang untuk pengobatan flu dan batuk dapat ditelusuri ke praktik pengobatan tradisional di mana tanaman tersebut tumbuh secara alami. Di berbagai budaya, tanaman-tanaman seperti daun rimbang sering digunakan karena diyakini memiliki sifat penyembuhan atau kemampuan untuk meredakan gejala penyakit tertentu.

Meskipun belum ada bukti ilmiah yang kuat yang secara khusus mendukung penggunaan daun rimbang untuk flu dan batuk, tanaman ini memiliki kandungan senyawa-senyawa aktifnya yang berpotensi memiliki efek terapeutik.

Beberapa penelitian praklinis telah menunjukkan bahwa ekstrak dari daun rimbang memiliki aktivitas antiinflamasi, antioksidan, dan antiviral yang dapat bermanfaat dalam pengobatan penyakit pernapasan, termasuk flu dan batuk.

Pada sebagian masyarakat mungkin belum banyak mengetahui manfaat daun rimbang ini, dan bagaimana cara pengolahan sederhana yang bisa dilakukan di rumah untuk pemafaatan daun rimbang (Solanum torvum) untuk pengobatan flu dan batuk.

Pada sebagian riset di bidang farmakologi, tanaman rimbang sudah banyak digunakan diberbagai negara seperti Tiongkok, Ayurveda, dan negara Asia lainnya sebagai pengobatan tradisional.

Pada bagian daunnya, bisa digunakan sebagai obat flu dan batuk dengan mengeringkan daun rimbang kemudian dibuat menjadi serbuk lalu dicampurkan dengan air panas. Bagian buahnya yang dikeringkan bisa digunakan sebagai obat pereda batuk, akarnya bisa digunakan untuk pengobatan asma serta penyakit liver (Yousaf et al., 2013).

Menurut Kusirisin (2009), tanaman rimbang memiliki senyawa flavonoid dan tanin yang termasuk kedalam golongan polifenol yang mempunyai komponen antimikrobial.

Riset lain juga menyebutkan bahwa tanaman rimbang mempunyai aktivitas antimikroba yang lumayan baik. Sivapriya et al. (2011) menunjukkan bahwa jumlah kandungan metabolit, seperti polifenol dan flavonoid pada ekstrak rimbang berkaitan erat dengan efektivitas penghambatan bakteri.

Dari terkait penjelasan di atas, penulis dapat menyimpulkan bahawa daun rimbang (Solanum torvum) dapat digunakan sebagai obat flu dan batuk.

Hal ini disebabkan karena adanya zat aktif yang terkandung memiliki efek terapeutik, aktivitas antiinflamasi, antioksidan, dan antiviral yang mana dari senyawa-senyawa tersebut dapat bermanfaat dalam pengobatan penyakit pernapasan, termasuk flu dan batuk.

 

Penulis: Dwi Desti Nariratih
Mahasiswa S1 Farmasi, Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Padang

Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi

 

Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI