Bulan Oktober erat kaitannya dengan hari Sumpah Pemuda, yang mengingatkan kita bahwa peran pemuda di Indonesia ini sangat krusial. Hal ini dimanfaatkan oleh Satlantas Polrestabes Semarang untuk meningkatkan peran pemuda dalam ketaatan berlalu lintas. Kegiatan Milantang (Millenial Anti Tilang) diadakan di tiga sekolah di Kota Semarang demi menurunkan angka pelanggaran yang akan berdampak pada penurunan angka kecelakaan. Antara lain di SMAN 9 Semarang (18/10), SMAN 5 Semarang (21/10) dan SMAN 1 Semarang (25/10).
Rangkaian kegiatan ini ditujukan untuk membentuk millenial yang taat pada peraturan berlalu lintas. Dipilihnya kaum millenial dikarenakan pelanggar peraturan lalu lintas terbesar di Kota Semarang ialah kaum pelajar dan mahasiswa yang menempati sekitar 34,69% sampai bulan Agustus 2019 ini.
Kegiatan Milantang ini meliputi kegiatan sosialisasi taat berlalu lintas dan simulasi safety riding. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dasar berlalu lintas dan menurunkan angka pelanggaran di kalangan siswa-siswi SMA di Kota Semarang ini, terlebih yang sudah diizinkan mengendarai kendaraan bermotor untuk pergi ke sekolah. Kegiatan sosialisasi dan simulasi ini dipimpin oleh Iptu Rina dari Satlantas Polrestabes Kota Semarang. Selain itu, pada Senin, 21 Oktober 2019, di SMA N 5 Semarang upacara bendera dilakukan dengan dipimpin langsung oleh Kanit Dikiyasa, AKP Himawan. Amanat upacarapun menyinggung sedikit mengenai pentingnya ketaatan dalam berlalu lintas terutama bagi kalangan siswa SMA ini.
Kegiatan Milantang 2019 ini mendapatkan sambutan baik dari para siswa dan tak lupa juga guru-guru dari sekolah yang didatangi. Pada simulasi safety riding sendiri tidak hanya siswa yang menjajal menggunakan motor yang sudah disediakan, namun juga guru yang ada tidak mau kalah untuk ikut serta dalam kegiatan ini.
Harapannya dari kegiatan Milantang 2019 ini, budaya akan ketaatan dalam keselamatan berlalu lintas akan semakin meningkat di kalangan kaum millenial, yang nantinya akan berdampak untuk menurunkan angka kecelakaan di Kota Semarang, karena kecelakaan dimulai dari adanya pelanggaran dalam berlalu lintas.
Mauren