Pengaruh Aromaterapi Jahe (Zingiber Officinale) terhadap Mual Muntah Pasca Kemoterapi

Aromaterapi Jahe (Zingiber Officinale)
Jahe (Sumber: Media Sosial dari freepik.com)

Jahe atau biasa dikenal juga dengan nama latin zinggiber officinale adalah tanaman yang berasal dari Asia Tenggara, khususnya Indonesia.

Tanaman jahe sudah digunakan selama ribuan tahun sebagai rempah-rempah, obat tradisional, maupun sebagai bahan dalam industri kosmetik. Jahe juga memiliki sejarah panjang sebagai salah satu rempah-rempah yang paling penting dan diakui oleh dunia khasiatnya.

Diperkirakan bahwa jahe merupakan tanaman yang telah digunakan sejak zaman kuno, mungkin lebih dari 4000 tahun yang lalu. Asal usulnya kemungkinan besar berasal dari wilayah yang sekarang dikenal sebagai India atau China. Jahe kemudian menyebar ke berbagai bagian Asia dan kemudian ke seluruh dunia melalui perdagangan dan ekspedisi laut.

Bacaan Lainnya

Sejak saat itu, jahe sendiri telah menjadi bagian integral dari banyak masakan tradisional di seluruh dunia yang di mana memiliki banyak kegunaan dalam pengobatan tradisional karena mengandung banyak manfaat bagi kesehatan.

Jahe sendiri juga dapat dibuat dalam bentuk minuman seperti teh jahe dan minuman jahe, serta dalam berbagai produk makanan dan minuman komersial lainnya.

Kanker adalah suatu kondisi yang ditandai dengan proliferasi sel abnormal yang dapat berkembang dan kemudian menjadi tidak terkendali. Dengan memberikan manajemen dan pengobatan yang memadai, kondisi pasien kanker dapat ditingkatkan.

Kanker dapat diobati dengan beberapa cara, salah satunya seperti pembedahan, terapi radiasi, dan kemoterapi (Adhisty dkk, 2021). Kemoterapi adalah suatu bentuk pengobatan yang menggunakan suatu bahan kimia untuk memperlambat pertumbuhan dan penyebaran sel kanker dan akhirnya menghancurkannya.

Dengan prevalensi antara 54% dan 96%, muntah dan mual adalah salah satu efek samping yang parah sehingga menjadi kekhawatiran utama bagi pasien kanker yang menerima kemoterapi. Mual dan muntah merupakan suatu efek samping yang paling sangat banyak dialami oleh penderita kanker yang melakukan kemoterapi (Dewi et al 2021).

Efek kemoterapi ialah efek yang tidak menyenangkan dan menjengkelkan sehingga biasanya digambarkan sebagai mual dan muntah. Lebih dari 60% orang yang melakukan kemoterapi menyatakan muntah dan mual sebagai efek samping. Mual dan muntah terjadi akibat dari adanya stimulus yang dapat mengaktifkan chemoreseptor trigger zone (CTZ) di Medulla, yang di mana CTZ berperan sebagai chemosensor.

Baca juga: Pemanfaatan Daun Sirsak (Annona Muricata L) sebagai Pengobatan Diabetes Melitus

Seiring dengan perkembangan zaman, pada saat ini telah banyak peneliti yang melakukan penelitian tentang adanya terapi komplementer. Terapi komplementer yang sudah terbukti efektif, aman serta sangat mudah digunakan ialah aromaterapi.

Aromaterapi sendiri ialah tindakan terapeutik dengan menggunakan minyak essensial yang bermanfaat untuk mengubah suasana hati menjadi lebih baik, mengurangi gejala psikologis seperti stres serta memberikan relaksasi dan kenyamanan yang dapat mengurangi mual dan muntah pada pasien kanker.

Aromaterapi sangat cocok untuk perawatan karena setiap minyak essensial memiliki efek farmakologis yang bersifat sebagai antibakteri, antivirus, diuretik penenang, serta merangsang adrenal.

Jahe juga memiliki komponen minyak atsiri, jahe yang memberikan bau harum yaitu zingibern dan zingiberol di mana kandungan tersebut akan memberikan sebuah efek relaksasi serta memberikan manfaat yang luar biasa dan ditambahkan penggunaannya sebagai aromaterapi.

Sehingga dapat memberikan perubahan yang positif bagi pasien kanker saat ini banyak terdapat beberapa macam proses pengolahan bahan aromatik dengan waktu pengolahan lebih singkat, dan memerlukan suhu yang lebih rendah sehingga lebih efisien.

Proses pengolahan tersebut digunakan untuk suatu jenis atau karakteristik tumbuhan tertentu, seperti turbo distillation yang di mana digunakan untuk menyuling minyak atsiri dari suatu bahan mentah yang bersifat keras seperti akar, biji, serta kulit kayu.

Hydro-diffusion digunakan untuk mengekstraksi bahan aromatic berbentuk daun. Vacuum distillation digunakan untuk penyulingan secara kering menggunakan selubung panas, sementara fractioning, continous destillation, dan molecular distillation, ketiganya merupakan alat penyulingan minyak atsiri dengan prinsip pengulangan untuk mendapatkan minyak esensial.

Fractioning merupakan metode merebus berulang dengan menggunakan titik panas yang berbeda, continuous distillation menggunakan metode penguapan berulang, serta molecular distillation menggunakan proses rectifying dengan distilasi 2-3 kali (Primadiati, 2021).

Molekul essensial oil dari aromaterapi jahe dapat menghambat produksi serotonin yang di mana akan menurunkan kontraksi otot perut sehingga keluhan akan mual dan muntah dapat berkurang.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh pemberian aromaterapi jahe di rumah sakit mayoritas dengan kategori baik sebanyak 76,6%, dan responden yang menjalani kemoterapi di rumah sakit mengalami penurunan mual dan muntah sekitar 76,6%.

Selain itu, pemberian aromaterapi jahe dengan menggunakan sebuah inhaler stick juga dapat menurunkan skor mual dan muntah pada pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa menggunakan aromaterapi jahe memiliki potensi untuk membantu mengurangi keluhan mual dan muntah pada pasien yang menjalani kemoterapi. Aromaterapi jahe dapat dijadikan sebagai terapi komplementer yang mudah dan aman untuk diterapkan pada pasien kanker yang mengalami efek samping mual muntah akibat kemoterapi.  

 

Penulis: Adzkia Sabila
Mahasiswa S1 Farmasi, Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Padang

Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi  

 

Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0811-2564-888
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.