Pentingnya Menumbuhkan Budaya Literasi Anak di Tengah Kemajuan Teknologi

budaya literasi anak
Anak membaca buku (foto: posterbelajareksklusif.com)

Pengertian literasi tidak hanya sekadar membaca atau menulis, namun juga mencakup bagaimana seseorang dapat berkomunikasi dalam kehidupan bermasyarakat. Literasi dapat juga diartikan sebagai praktik dan hubungan sosial yang berkaitan dengan pengetahuan bahasa serta budaya.

Mengapa kegiatan literasi harus dimulai sejak anak usia dini? Karena di masa tersebut anak-anak berada dalam masa terpenting bagi pembentukan pengetahuan dan perilaku, di mana keluarga memegang peranan penting mengingat anak tidak harus masuk sekolah terlebih dahulu untuk mendapatkan pendidikan terkait literasi.

Anak-anak cenderung memiliki daya ingat yang kuat sehingga mudah untuk membangun kebiasaan baru yang sering dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, memanfaatkan fase tersebut, penting bagi keluarga untuk mulai menerapkan budaya literasi sejak dini terlebih di tengah arus globalisasi seperti saat ini.

Baca juga: Mahasiswa FIKOM Universitas Ciputra Surabaya bersama SMM Kenalkan Literasi melalui Panggung Cerita

Bacaan Lainnya

Globalisasi sendiri dapat diartikan sebagai proses tatanan sosial global. Di era sekarang ini dunia seolah tidak lagi mengenal batas wilayah, semua aspek kehidupan manusia mengalami kemajuan, tak terkecuali dalam bidang teknologi.

Kemajuan teknologi pada masa ini jauh berkembang pesat, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa tidak asing lagi dengan istilah digitalisasi. Digitalisasi merupakan proses perubahan interaksi manusia yang masuk ke ranah digital. Semua serba digital.

Terkait dengan kegiatan literasi, di era globalisasi dan digital, banyak sekali media, platform, maupun aplikasi yang bermunculan yang dapat dijadikan sebagai sarana kegiatan literasi dan seharusnya dapat dimanfaatkan masyarakat luas untuk meningkatkan budaya literasi pada anak.

Namun, pada kenyataannya kemajuan teknologi tak selalu membawa dampak yang baik, terutama bagi anak-anak. Selain kurangnya sosialisasi atau arahan dari orang tua maupun orang-orang di sekitarnya, sebagian besar dari mereka belum mampu memanfaatkan kemajuan teknologi dengan baik dan tepat.

 Sebagai contoh, masih banyak ditemukan penyimpangan yang dilakukan oleh anak-anak yang disebabkan oleh kecerobohan dalam mengakses internet seperti menonton atau membaca hal-hal yang kurang pantas untuk diakses pada usia mereka.

Atau, tanpa sadar mendapatkan bacaan dan video melalui iklan yang sering membuat mereka penasaran kemudian mengaksesnya tanpa mengetahui ke mana arah iklan tersebut.

Baca juga: Pengaruh Literasi Keuangan pada Orang Tua terhadap Manajemen Keuangan Anak Remaja

Seringkali kita jumpai di sekitar anak-anak lebih tertarik untuk duduk berjam-jam menonton video youtube atau bermain game online ketimbang sibuk dengan kegiatan literasi seperti membaca atau menulis yang sebenarnya menjadi dasar dalam perkembangan keterampilan psikomotorik anak.

Mengetahui fakta tersebut, bahwa tingkat literasi di Indonesia yang masih cukup rendah jika dibandingkan dengan negara-negara lain, sudah seharusnya kasus di atas menjadi perhatian khusus mengingat masa anak-anak akan berlalu begitu saja tanpa sadar jika semua perhatian hanya terfokus pada kemajuan teknologi tanpa mempertimbangkan pudarnya tingkat literasi sebagai salah satu aktivitas motorik anak.

Jika peran keluarga saja masih kurang dalam memaksimalkan tingkat budaya literasi pada anak, maka selanjutnya masyarakat luaslah entah dalam bentuk organisasi atau komunitas dan tokoh publik yang memegang peranan penting untuk dapat mendorong anak-anak serta remaja untuk ikut dalam gerakan literasi.

Baca juga: Berkomitmen Membangun Budaya Literasi, SDN Cidugaleun Mengadakan Webinar Literasi

Mengembangkan budaya literasi memang menjadi tantangan tersendiri di tengah kemajuan teknologi masih terus berkembang. Karena itu, bukan hanya di lingkungan keluarga, tetapi juga untuk seluruh masyarakat Indonesia sudah seharusnya dapat memanfaatkan kemajuan teknologi yang ada saat ini sebagai solusi untuk meningkatkan budaya literasi khususnya di kalangan anak-anak semaksimal mungkin guna terciptanya bangsa yang berkualitas sehingga mampu mencetak banyak generasi unggul di Indonesia.

Penulis: Fidela Syahda Iqtafa
Mahasiswa Prodi D3 Manajemen Bisnis Universitas Sebelas Maret Surakarta

Pos terkait