Abstrak
Media sosial memiliki dampak signifikan terhadap perilaku sosial remaja di era modern, dengan efek positif dan negatif yang saling melengkapi. Di sisi positif, media sosial memperluas jaringan sosial remaja di Indonesia, meningkatkan kemampuan komunikasi, dan memberikan platform untuk mengekspresikan kreativitas.
Selain itu, media sosial juga memfasilitasi akses cepat terhadap informasi dan komunitas yang sesuai dengan minat mereka. Namun, penggunaan yang berlebihan dapat menyebabkan masalah serius seperti bullying, kecanduan, dan isolasi sosial.
Pola penggunaan media sosial yang tidak terkontrol dapat mengakibatkan gangguan emosional dan sosial, sedangkan remaja yang menggunakan media sosial secara bijak cenderung meraih manfaat positif. Oleh karena itu, penting untuk memperkuat literasi digital, memberikan bimbingan dari keluarga, dan melibatkan institusi pendidikan dalam mendukung penggunaan media sosial yang sehat.
Lingkungan sosial, termasuk tekanan dari teman sebaya, juga memainkan peran penting dalam membentuk perilaku remaja di dunia maya. Pendekatan komprehensif yang melibatkan keluarga, sekolah, dan komunitas sangat diperlukan untuk membantu remaja membangun hubungan yang sehat dan bertanggung jawab di era digital.
Kata Kunci: media sosial, remaja, perilaku sosial, literasi digital, bimbingan, bullying.
Abstract
Social media has a significant impact on teenagers’ social behavior in the modern era, with complementary positive and negative effects. On the positive side, social media expands teens’ social networks padang sibusuk , improves communication skills, and provides a platform for expressing creativity.
Apart from that, social media also facilitates quick access to information and communities that suit their interests. However, excessive use can lead to serious problems such as cyberbullying, addiction, and social isolation.
Uncontrolled patterns of social media use can result in emotional and social disorders, while teenagers who use social media wisely tend to achieve positive benefits. Therefore, it is important to strengthen digital literacy, provide guidance from families, and involve educational institutions in supporting healthy social media use.
The social environment, including peer pressure, also plays an important role in shaping teenagers’ behavior in cyberspace. A comprehensive approach involving family, school and community is needed to help teenagers build healthy and responsible relationships in the digital era.
Keywords: social media, teenagers, social behavior, digital literacy, guidance, bullying.
Baca Juga:Â Penggunaan Sosial Media yang Mempengaruhi Para Remaja dan Perkembangan Bisnis
Pendahuluan
Perkembangan teknologi informasi membawa perubahan dalam masyarakat. Munculnya media sosial telah membawa perubahan pada perilaku manusia, budaya,etika dan norma-norma yang ada. Indonesia, dengan jumlah penduduk yang besar dan budaya suku, ras, dan agama yang beragam,mempunyai potensi perubahan sosial yang besar.
Berbagai latar belakang dan usia yang berbeda, hampir seluruh masyarakat Indonesia memiliki dan menggunakan jejaring sosial sebagai sarana untuk mengumpulkan dan menyampaikan informasi kepada masyarakat. Media sosial adalah media online di mana pengguna dapat dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan membuat konten, termasuk blog, jejaring sosial, wiki, forum, dan dunia virtual.
Blog, jejaring sosial, dan wiki adalah bentuk media sosial yang paling umum digunakan diseluruh dunia. Pada Laporan We Are Social menunjukkan jumlah pengguna aktif jejaring sosial di indonesia mencapai 167 juta pada Januari 2023. Jumlah ini setara dengan 60,4% populasi rakyat Indonesia.
Namun jumlah pengguna aktif media sosial pada Januari 2023 mengalami penurunan sebesar 12,57% dibandingkan tahun sebelumnya sebanyak 191 juta. Penurunan ini merupakan yang pertama terjadi dalam satu dekade terakhir. Durasi ini merupakan yang tertinggi kesepuluh di dunia.
Selain itu, jumlah pengguna Internet di Indonesia pada Januari 2023 berjumlah 212,9 juta orang. Berbeda dengan jejaring sosial, jumlah pengguna Internet pada awal tahun ini masih lebih tinggi 3,85% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Dari jumlah tersebut, 98,3% pengguna Internet di Indonesia menggunakan telepon seluler. Selain itu, rata-rata orang Indonesia menggunakan Internet 7 jam 42 menit sehari.
Bagi masyarakat Indonesia, jejaring sosial seakan sudah menjadi kenyataan sudah jadi candu, tiada sehari pun tanpa membuka media sosial, bahkan hampir 24 jam mereka tidak dapat dipisahkan dari ponsel pintar. Jejaring sosial adalah yang paling banyak digunakan oleh orang-orang masyarakat Indonesia meliputi: Facebook, LINE, WhatsApp, Twitter, Youtube, Messenger, TikTok, dan lain sebagainya.
Masing-masing jejaring sosial tersebut memiliki keunggulan tersendiri untuk menarik pengguna media masyarakat yang mereka miliki. Jejaring sosial membawa banyak manfaat memungkinkan masyarakat betah berselancar di internet dalam jangka waktu lama.
Jaringan sosial mengundang siapa pun yang tertarik untuk berpartisipasi dengan memberikan umpan balik secara publik serta memberi komentar dan bagikan informasi yang diperoleh dengan cepat. Perubahan hubungan sosial atau perubahan keseimbangan hubungan sosial dan segala bentuk perubahan pranata sosial suatu masyarakat, yang mempengaruhi sistem sosial, termasuk nilai, sikap, dan pola perilaku antar kelompok dalam masyarakat.
Perubahan sosial yang positif seperti kemudahan pengumpulan dan transmisi informasi, memperoleh manfaat ekonomi dan sosial. Sementara itu, perubahan sosial cenderung bersifat negatif, seperti munculnya kelompok-kelompok sosial yang mengatas namakan agama, suku, dan perilaku tertentu yang terkadang menyimpang dari norma yang ada.
Rumusan Masalah
- Faktor apa saja yang mempengaruhi dampak media sosial terhadap perilaku remaja?
- Apa peran keluarga dalam mengelola dampak media kepada sosial remaja?
- Strategi apa yang dapat dilakukan untuk meminimalkan dampak negatif media sosial remaja?
Tujuan
- Menganalisis pengaruh media sosial terhadap perilaku sosial remaja.
- Mengkaji hubungan antara penggunaan media sosial dengan perubahan perilaku remaja.
- Mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi dampak media sosial terhadap perilaku sosial remaja.
Baca Juga:Â Maraknya Feminisme Radikal di Sosial Media
Pembahasan
Pengertian Remaja
Remaja berasal dari kata lain adolensence yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolensence mempunyai arti yang lebih luas lagi yang mencakup kematangan mental, emosional sosial dan fisik (Hurlock, 1992).
Tahap Perkembangan Remaja
Batasan usia remaja yang umum digunakan oleh para ahli adalah 12 antara 21 tahun. Rentang waktu usia remaja ini biasanya dibedakan atas tiga, yaitu
12-15 tahun = masa remaja awal,
15-18 tahun = masa remaja pertengahan,
18-21 tahun = masa remaja akhir.
Masa remaja adalah peralihan dari masa anak dengan dewasa yang mengalami perkembangan semua aspek/fungsi untuk memasuki masa dewasa.
Ciri-ciri Remaja
- Pertumbuhan fisik
- Perkembangan seksual
- Cara berfikir
- Emosi yang meluap-luap
- Mulai tertarik pada lawan jenis
- Menarik perhatian lingkungan
- Terikat dengan kelompok
Media Sosial
Menurut (Putri et al., 2016) dalam jurnalnya, media sosial adalah sebuah media online dimana penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagai, dan menciptakan isi meliputi blog, social network atau jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual ini mungkin merupakan bentuk sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia.
Andreas Kaplan dan Michael Haenlein mendefinisikan media sosial sebagai sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang membangun di atas dasar ideologi dan teknologi Web 2.0, dan yang memungkinkan penciptaan dan pertukaran konten yang dibuat.
Sementara jejaring sosial merupakan situs dimana setiap orang bisa membuat web page pribadi, kemudian terhubung dengan teman-teman untuk berbagi informasi dan berkomunikasi. Jejaring sosial tersebar antara lain Facebook, Myspace, dan Twitter.
Jika media tradisional menggunakan media cetak dan media sosial menggunakan internet. Media sosial mengajak siapa saja yang tertarik untuk berpartisipasi dengan memberikontribusi dan feedback secaa terbuka, memberi komentar, serta membagi informasi dalam waktu yang cepat dan tak terbatas.
Macam-Macam Media Sosial
Teknologi media sosial sekarang ini memiliki berbagai bentuk seperti misalnya majalah digital, forum internet, weblog, blog sosial, wiki, jejaring sosial, podcast, foto atau gambar, video, rating dan bookmark sosial. Masing-masing memiliki kelebihannya senidiri seperti bloggin, berbagai gambar atau foto, video blogging, wall-posting, berbagi musik atau lagu, chatting, bahkan VoIP atau Voice over IP dan sebagainya.
Jenis Media Sosial
Berikut ini klasifikasi macam-macam jejaring sosial berdasarkan fungsi dan kegunaannya:
- Konten kabolarasi (Wikipedia)
- Blog dan microblog (Twitter)
- Konten video (Youtube)
- Situs jejaringan sosial (Facebook)
- Game dunia maya (Minecraft)
- Situs dunia sosial virtual (Second Life)
Baca Juga:Â Dari Offline ke Online: Dampak Media Sosial terhadap Perubahan Pola Omongan Anak
Pengaruh Media Sosial
Berikut ini adalah dampak positif dan negatif dalam menggunakan media sosial:
Dampak PositifÂ
Media sosial memiliki banyak manfaat positif dalam berbagai aspek kehidupan. Dari segi komunikasi, media sosial memudahkan kita untuk tetap berhubungan dengan keluarga dan teman, meskipun terpisah jarak, serta mendukung terbentuknya komunitas berbasis minat yang sama.
Sebagai sumber informasi, media sosial menyediakan akses cepat ke berita terbaru dan berbagai konten edukatif, seperti kursus online dan tutorial. Dalam dunia bisnis, media sosial berfungsi sebagai alat yang ampuh untuk mempromosikan produk, memperluas jaringan profesional, dan menemukan peluang kerja melalui platform seperti LinkedIn atau Instagram.
Selain itu, media sosial juga menjadi wadah bagi individu untuk mengekspresikan kreativitas mereka melalui karya seni, musik, dan konten lainnya, sambil mendapatkan inspirasi dan motivasi dari berbagai sumber. Media sosial juga memainkan peran penting dalam meningkatkan kesadaran akan isu-isu sosial dan lingkungan, serta memfasilitasi kampanye dan penggalangan dana untuk tujuan kemanusiaan.
Di sisi hiburan, media sosial menawarkan berbagai konten yang bisa membantu mengurangi stres dan menjadi hiburan dari aktivitas sehari-hari. Jika digunakan dengan bijak, media sosial dapat memberikan manfaat besar dalam kehidupan pribadi, akademis, dan profesional.
Dampak Negatif
Media sosial juga membawa dampak negatif yang dapat memengaruhi berbagai aspek kehidupan. Salah satu masalah utamanya adalah kecanduan, di mana seseorang menghabiskan terlalu banyak waktu di media sosial sehingga mengurangi produktivitas.
Selain itu, media sosial sering menimbulkan tekanan sosial karena banyak orang membandingkan dirinya dengan kehidupan orang lain yang tampak sempurna di dunia maya, yang dapat meningkatkan risiko gangguan mental seperti kecemasan, depresi, dan menurunnya rasa percaya diri.
Dalam kehidupan sosial, penggunaan media sosial yang berlebihan dapat mengurangi interaksi langsung, sehingga melemahkan kemampuan komunikasi di dunia nyata. Penyebaran hoaks atau informasi palsu juga menjadi dampak negatif yang signifikan, karena dapat menyesatkan opini publik dan menimbulkan keresahan.
Selain itu, media sosial sering menjadi sarana terjadinya bullying, di mana seseorang bisa menjadi korban pelecehan atau intimidasi secara online. Di sisi privasi, media sosial meningkatkan risiko kebocoran data pribadi yang dapat dimanfaatkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Paparan konten negatif, seperti ujaran kebencian, kekerasan, atau pornografi, juga bisa berdampak buruk, terutama bagi anak-anak dan remaja. Oleh karena itu, penting bagi pengguna untuk menggunakan media sosial secara bijak agar dapat meminimalkan risiko dan dampak negatif tersebut.
Seharusnya ada peran dari sekolah dalam menangani masalah yang terjadi pada kalangan remaja agar dapat menggunakan media sosial dengan bijak. Serta ketempilan guru dalam berkomunikasi juga dapat membantu menjelaskan pada kalangan remaja bagaimana cara menggunakan media sosial aar tidak disalah gunakan oleh remaja.
Baca Juga:Â Keunikan Netizen Indonesia – Fenomena Media Sosial
Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat kami ambil dari hasil observasi ini yaitu sebagian besar remaja Indonesia merasa media sosial menjadi hal yang membuat candu.Selain itu, penggunaan media sosial dapat mempengaruhi persepsi terhadap diri sesorang. Remaja Indonesia juga menganggap baha penggunaan media sosial dapat mengganggu jam tidur dan psikis seseorang dan beberapa dampak buruk lainnya.
Dari hal tersebut kami berharap, pengguna media sosial dapat mengontrol penggunaan media sosial dengan baik dan tidak merugikan diri sendiri dan orang lain.
Penulis: Irsyad Isnain Fitra
Mahasiswa Jurusan Administrasi Publik, Universitas Andalas
Referensi
Maharani, T. S. (2021). Pengaruh Media Sosial Terhadap Diri Masyarakat.https://timesindonesia.co.id/amp/kopi-times/389153/pengaruh-media-sosial-terhadap-diri-masyarakat
Nurwati, N. (2016). Pengaruh Media Sosial Terhadap Perilaku Remaja. https://jurnal.unpad.ac.id/prosiding/article/view/13625
Rafiq, A. (2020). Dampak Media Sosial Terhadap Perubahan Sosial Suatu Masyarakat. https://ejournal.upnvj.ac.id/index.php/GlobalKomunika/article/view/1704
Editor: I. Khairunnisa
Bahasa: Rahmat Al Kafi
Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News