Anemia adalah suatu kondisi tubuh dimana kadar Hemoglobin (Hb) dalam darah lebih rendah dari normal.
Hemoglobin adalah salah satu komponen dalam sel darah merah / eritrosit yang berfungsi untuk mengikat oksigen dan menghantarkannya ke seluruh sel jaringan tubuh. Oksigen diperlukan oleh jaringan tubuh untuk melakukan fungsinya.
Saat ini yang menderita penyakit anemia lebih banyak di kalangan remaja perempuan karena masa pubertas sangat berisiko mengalami anemia gizi besi, hal ini disebabkan banyaknya zat besi yang hilang selama menstruasi. Status gizi merupakan salah satu faktor penyebab kejadian anemia pada remaja putri.
Baca juga: Mengenal Anemia dalam Kehamilan
Apa Saja Gejala Anemia pada Remaja Perempuan?
Sebagian orang yang mengalami anemia tidak memperlihatkan gejala atau tanda apa pun. Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan remaja putri dapat mengalami gejala anemia seperti di bawah ini :
- Merasa mudah marah.
- Merasa lemah atau lelah lebih sering dari biasanya.
- Sakit kepala
- Sulit berkonsentrasi atau berpikir.
Kondisi bisa semakin parah apabila tidak kunjung ditangani. Jika semakin memburuk, gejala kurang darah yang muncul bisa lebih berat, seperti :
- Ada warna putih pada bagian dalam kelopak mata bawah.
- Kuku jari kaki dan tangan rapuh.
- Punya keinginan makan yang disebut sebagai pica, yaitu seperti makan es batu atau tanah.
- Merasa pusing saat berdiri.
- Warna kulit pucat.
- Sesak napas
- Pusing disertai sakit kepala.
- Mengalami sindrom kaki gelisah.
Baca juga: Penyebab dan Cara Mengatasi Anemia pada Remaja
Apa Saja faktor-faktor Anemia?
Faktor-faktor ini akan meningkatkan risiko Anda mengalami penyakit anemia :
- Pola makan kurang vitamin atau kadar nutrisi tertentu, seperti zat besi atau vitamin B-12.
- Gangguan usus, seperti penyakit Celiac dan penyakit Crohn.
- Menstruasi
- Kehamilan
- Punya penyakit kronis, seperti kanker, ginjal atau gagal hati.
- Riwayat keluarga
- Faktor-faktor lain,
Anemia penyakit yang cukup serius walaupun dapat dicegah tetapi ada beberapa kondisi anemia yang memang tidak dapat dicegah. Banyak larangan dari segi makanan maupun minuman seperti tidak boleh mengonsumsi Teh manis dan Roti. Harus banyak mengonsumsi yang memiliki zat gizi seperti daging merah, Buah Bit, susu, dll.
Etss… untuk kalangan remaja perempuan tidak usah takut untuk melakukan diet walaupun penyakit anemia ini cukup serius, kita tetap bisa melakuan diet lohh…
Gimana sih caranya?
Diet yang kita jalanin bukan diet yang ekstrim jadi tidak akan merugikan,
Gini loh caranya,
Mengonsumsi berbagai vitamin dan nutrisi, seperti :
- Konsumsi zat besi.: Daun Bayam, Jagung, Aprikot,dll
- Konsumsi folat: Kacang-kacangan, brokoli, pisang,dll
- Konsumsi vitamin B-12: Daging Sapi, Susu, Yogurt,dll
- Konsumsi vitamin C : Stroberi, jeruk, kentang, dll
Dengan mengonsumsi berbagai vitamin dan nutrisi diatas kita bisa diet tanpa harus takut membuat drop.
Selain cara diatas kita bisa melakukan cara lain juga loh… seperti berolahraga setiap pagi maupun sore hari. Tidak hanya diet nya saja yang kita dapat tetapi kita juga dapat sehat nya.
Maka dari itu para kalangan remaja perempuan tidak usah khawatir lagi tentang penampilan maupun kesehatan krena kita bisa tetap menjaga penampilan sekaligus menjaga kesehatan.
Etss… tapi harus di inget juga remaja perempuan diharapkan dapat memperbaiki pola gizi sebagai pengganti zat besi sehingga dapat mencegah kejadian anemia lebih dini dan bagi institusi pendidikan diharapkan dapat melakukan kerjasama dengan pihak puskesmas setempat atau tenaga kesehatan untuk dilakukan bimbingan atau penyuluhan mengenai pemenuhan nutrisi pada remaja perempuan dalam upaya pencegahan anemia.
Penulis: Angelina Dwi Safitri
Mahasiswa Prodi Keperawatan 2021 Universitas Binawan
Dosen Pengampu: Apriyani Riyanti, S.Pd, M.Pd.
Referensi:
Hubungan Status Gizi dengan kejadian Anemia pada Remaja Putri. Jurnal STIKes Kuningan
https://e journal.Stikku.ac.id.
