Mengenali Penyakit Jantung Koroner dan 10 Cara Mencegahnya yang Wajib Diwaspadai

Kesehatan
Penyakit Jantung Koroner

A. Mengenali Penyakit Jantung Koroner

Penyakit jantung koroner disebut juga dengan penyakit jantung iskemik atau penyakit arteri koroner, kondisi yang menggambarkan saat suplai darah jantung tersumbat atau terganggu, umumnya karena penumpukan zat lemak di arteri koroner.

Beberapa gejala utama yang dialami oleh seseorang dengan penyakit jantung koroner, yaitu:

  • Nyeri dada;
  • Tertekan di daerah dada;
  • Rasa berat di dada;
  • Rasa mual atau nyeri ulu hati;
  • Keringat dingin;
  • Rasa terbakar.

Baca Juga: Penyakit Jantung pada Pekerja Shift

Bacaan Lainnya
DONASI

B. Cara Mencegah Penyakit Jantung Koroner

1. Menjaga Pola Makan Sehat

Adapun manfaat pola makan sehat lainnya, yaitu:

  • Menurunkan berat badan;
  • Meningkatkan kesehatan usus;
  • Meningkatkan memori;
  • Menjaga kadar gula darah;
  • Menurunkan risiko kanker;
  • Menjaga kesehatan secara menyeluruh;
  • Mencegah penyakit jantung koroner.

Sebaliknya, pola makan yang kurang baik justru akan menimbulkan sejumlah masalah kesehatan, seperti gangguan pencernaan, berat badan tidak ideal, hingga meningkatkan risiko berbagai penyakit.

Cara Mengatur Pola Makan Sehat

– Mengonsumsi Makanan yang Beragam

Tips pola makan sehat, bergizi, dan seimbang yang pertama adalah mengonsumsi beragam jenis makanan.

Seperti Anda ketahui, tak ada satu jenis makanan yang mengandung seluruh zat gizi secara sekaligus. Sementara dalam menjalankan fungsinya, tubuh memerlukan berbagai macam nutrisi.

Nah, untuk menyokong fungsi tubuh secara optimal, maka Anda perlu memenuhi segala kebutuhan nutrisi tersebut dengan mengonsumsi beragam makanan, terutama yang mengandungan makronutrien dan mikronutrien.

Baca Juga: Waspada! Inilah Penyebab Penyakit Jantung Koroner

– Konsumsi Makanan Tinggi Serat dan Protein

Cara mengatur pola makan sehat berikutnya ialah dengan mengonsumsi makanan tinggi serat dan protein. Seperti disebutkan di atas, Anda disarankan mengonsumsi jenis makanan dengan kandungan makronutrien.

Makronutrien sendiri meliputi karbohidrat, lemak, serat, dan protein. Keduanya berfungsi membuat kenyang lebih lama, menjaga kesehatan usus, mencegah diabetes, dan menurunkan risiko sejumlah penyakit.

– Perbanyak Konsumsi Buah dan Sayuran

Anda juga disarankan memperbanyak konsumsi buah dan sayuran sebagai tips pola makan sehat bergizi dan seimbang lainnya. Tak dapat dipungkiri, kedua bahan pangan ini merupakan sumber serat, vitamin, dan juga mineral terbaik yang dapat memenuhi asupan nutrisi bagi tubuh.

Buah dan sayuran bahkan kaya akan antioksidan yang membantu mencegah risiko berbagai penyakit. Yang perlu diperhatikan dalam penyajian buah dan sayur adalah lebih baik jika dimakan dalam keadaan segar dan tanpa dihaluskan.

– Tidak Melewatkan Sarapan

Membiasakan sarapan pagi merupakan salah satu cara mengatur pola makan sehat. Kebiasaan ini memberikan energi kepada tubuh agar mampu beraktivitas dengan baik.

Jarang diketahui, sarapan ternyata juga memegang peran penting dalam menjaga kesehatan secara menyeluruh, termasuk menurunkan risiko diabetes tipe 2.

– Hindari Makan Berlebihan

Tips pola makan sehat selanjutnya adalah menghindari kebiasaan makan berlebih. Walaupun menu makan yang Anda konsumsi merupakan makanan sehat, namun tetap saja harus dalam porsi cukup dan tak berlebihan.

Pasalnya, makan berlebihan memiliki dampak negatif terhadap tubuh, mulai dari membuat berat badan tidak terkontrol, mengganggu kinerja pencernaan, hingga meningkatkan risiko gangguan kesehatan serius lainnya.

Anda disarankan menyesuaikan porsi dengan aktivitas dan kebutuhan kalori harian untuk mencegah obesitas.

Baca Juga: Ketahui 4 Jenis Penyakit Autoimun Yang Perlu diwaspadai!

– Makan dengan Pola Teratur dan Tepat Waktu

Pola makan sehat tidak hanya berdasar pada makan makanan yang Anda konsumsi saja, tetapi juga terkait kebiasaan jam makan sehari-hari.

Sebab, laju metabolisme akan berbeda-beda pada setiap waktunya. Saat Anda beristirahat di malam hari misalnya, sistem metabolisme tubuh menjadi lebih lambat sehingga Anda disarankan beberapa jam sebelum waktu istirahat.

Jam makan yang dianjurkan adalah 30 menit setelah bangun tidur. Lalu, 4 hingga 5 jam kemudian makan siang. Sementara, makan malam usahakan maksimal 2 jam sebelum tidur.

Membiasakan pola makan yang teratur dan tepat waktu diketahui sangat baik bagi kesehatan tubuh, bahkan hingga mampu mengontrol kolesterol dan mengurangi risiko obesitas.

– Minum Air Putih yang Cukup

Terakhir yang tak kalah penting dari lainnya adalah minum air putih dalam jumlah cukup. Selain berbagai nutrisi dari makanan, air merupakan salah satu kebutuhan utama lainnya yang harus Anda perhatikan.

Anda disarankan minum air putih minimal 2 liter atau 8 gelas dalam sehari untuk menjaga kebutuhan cairan tubuh tetap terpenuhi.

Hal ini bukan hanya sekedar mencegah dehidrasi, melainkan membantu tubuh melarutkan zat-zat tertentu, mengatur suhu tubuh, hingga sebagai media pembuang racun dan sisa-sisa metabolisme.

2. Berhenti Merokok

Rokok adalah faktor risiko utama penyakit jantung koroner. Kandungan nikotin dan karbon monoksida di dalam asap rokok dapat memacu jantung bekerja lebih cepat sehingga membebani kerja jantung. Kedua senyawa tersebut juga meningkatkan risiko terjadinya penggumpalan darah.

Di samping itu, senyawa lain pada rokok juga dapat merusak dinding pembuluh jantung dan menyebabkan penyempitan. Oleh sebab itu penting sekali berhenti merokok untuk mencegah penyakit jantung koroner.

Rokok adalah faktor risiko utama penyakit jantung koroner. Kandungan nikotin dan karbon monoksida di dalam asap rokok dapat memacu jantung bekerja lebih cepat sehingga membebani kerja jantung. Kedua senyawa tersebut juga meningkatkan risiko terjadinya penggumpalan darah.

Di samping itu, senyawa lain pada rokok juga dapat merusak dinding pembuluh jantung dan menyebabkan penyempitan. Oleh sebab itu penting sekali berhenti merokok untuk mencegah penyakit jantung koroner.

Baca Juga: Mengenal Anemia Sel Sabit, Penyakit Sel Darah Merah

3. Hindari Stres

Saat seseorang mengalami stres, tubuhnya akan mengeluarkan hormon kortisol yang menyebabkan pembuluh darah menjadi kaku.

Apalagi, jika Anda termasuk orang yang mengatasi stres dengan cara yang tidak sehat seperti makan berlebihan, minum, atau merokok.

Temukan cara alternatif untuk mengelola stres seperti aktivitas fisik, latihan relaksasi, atau meditasi, dan berlibur untuk menjaga jantung tetap sehat. Namun tentunya harus memperhatikan juga beberapa hal agar liburan tersebut dapat benar-benar memberi manfaat untuk untuk kesehatan jantung.

4. Tidur yang Cukup dan Berkualitas

Tidur yang berkualitas adalah tidur yang memang sesuai dengan kebutuhan manusia baik dari segi waktu maupun durasinya. Misal jika malam hari, durasi yang bagus adalah 8 jam sedangkan kalau siang hari tidak perlu terlalu panjang cukup 30 menit sampai 1 jam saja.

Nah, pola tidur semacam ini harus dilaksanakan secara rutin dan berkelanjutan serta sebisa mungkin tidak melakukan aktivitas begadang. Pasalnya, aktivitas inilah yang justru membuat tidur akan terganggu dengan risiko banyak penyakit yang akan menyerang badan.

Usahakan jangan begadang agar terhindar dari penyakit jantung dan kurang tidur yang cukup karena penting sekali bagi kita untuk tidur yang cukup dan berkualitas agar kesehatan kita terjaga karena kesehatan itu mahal harganya.

Baca Juga: Pengertian, Penyebab, Gejala, Diagnosis, Komplikasi, Pantangan, Mengapa Terjadi pada Wanita, Makanan yang Membantu Penyakit Tiroid

5. Kontrol Tekanan Darah

Pemeriksaan tekanan darah atau cek tensi merupakan prosedur untuk mengukur seberapa kuatnya tekanan darah di arteri saat jantung dipompa. Prosedur ini umumnya dilakukan dengan sphygmomanometer atau tensimeter baik yang pompa (manual) atau mesin otomatis.

Selain itu, pemeriksaan tekanan darah dapat dilakukan sebagai bagian dari pemeriksaan kesehatan rutin atau sebagai skrining untuk tekanan darah tinggi (hipertensi).

Tujuan Pemeriksaan Tekanan Darah

Pemeriksaan tekanan darah bertujuan untuk membantu dokter untuk mendeteksi atau mendiagnosis masalah kesehatan sejak dini. Sebagai contoh, jika tekanan darah sudah berpotensi menjadi hipertensi, maka dokter dapat memberikan anjuran akan langkah untuk menjaga kestabilannya.

Contoh lainnya, jika seseorang memiliki tekanan darah yang rendah, maka dokter dapat menganjurkan dirinya untuk melakukan beberapa hal untuk meningkatkan tekanan darahnya.

6. Pertahankan Berat Badan Ideal

Suka atau tidak, faktanya berat badan sangat mempengaruhi kesehatan. Berat badan ideal akan memberikan beragam manfaat bagi tubuh, di antaranya:

  • Tubuh lebih bugar dan aktif;
  • Tidak mudah terserang penyakit;
  • Sirkulasi darah menjadi lebih sehat.

Baca Juga: Bahaya Penyakit Diabetes Mellitus

Sudah diketahui bahwa bertambahnya usia yang diikuti oleh kenaikan berat badan dapat meningkatkan risiko terserang penyakit kronis.

Selain itu, berat badan yang tidak dikontrol hingga mengalami kegemukan dan obesitas merupakan salah satu faktor risiko penyakit berbahaya seperti serangan jantung, stroke, diabetes, artritis, hipertensi, kanker, dan masih banyak lagi.

Oleh karenanya, memantau jarum timbangan tetap stabil di kisaran angka ideal akan mengurangi risiko terkena penyakit menakutkan di atas. Tidak hanya berdampak positif bagi orang sehat, berat badan ideal juga bermanfaat untuk meningkatkan kualitas hidup penderita penyakit kronis.

7. Olahraga secara Teratur

Berikut ini manfaat melakukan olahraga yaitu:

  • Mengurangi kadar kolesterol di dalam darah;
  • Membakar kalori di dalam tubuh;
  • Menyehatkan jantung;
  • Mencegah terjadinya obesitas;
  • Mengurangi stres;
  • Mengurangi risiko terkena diabetes melitus;
  • Menguatkan tulang, sendi, dan otot;
  • Lebih berenergi dan memiliki suasana hati lebih baik;
  • Tidur lebih berkualitas.

Berapa lama sih kita olahraga secara teratur? Minimal kita olahraga 30 menit atau 1 jam karena itu waktu yang cukup untuk olahraga. Contoh olahraganya yaitu: joging, lari, senam lantai, main basket, futsal, dan masih banyak lagi.

Baca Juga: Mengenal Lebih dalam Penyakit Hipertensi

8. Minum Obat yang Diresepkan

Manfaat obat adalah bahwa mereka dapat meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan Anda dengan bertindak sesuai fungsinya, misalnya mengobati penyakit, menyembuhkan infeksi, atau menghilangkan rasa sakit.

9. Kenali Gejala Penyakit Jantung Koroner

Gejala yang ditimbulkan oleh penyakit jantung koroner, meliputi:

  • Nyeri dada atau ketidaknyamanan pada dada yang menjalar ke leher, rahang, bahu, dan tangan sisi kiri, punggung, perut sisi kiri (sering dianggap mag);
  • Keringat dingin, mual, muntah, atau mudah lelah;
  • Irama denyut jantung yang tidak stabil (aritmia), bahkan bisa menyebabkan henti jantung (sudden cardiac arrest) yang bila tidak ditangani dengan cepat dapat menyebabkan kematian.

10. Rutin Medical Check Up

MCU dapat membantu menentukan status kesehatan secara keseluruhan. Ini juga dapat memberi kesempatan untuk berbicara dengan dokter tentang keluhan atau gejala yang sedang kamu rasakan.

Baca Juga: Pantau Keseimbangan dan Detak Jantung Saat Berolahraga Menggunakan Monitor Heart Rate

Adapun tujuan dari pemeriksaan ini adalah:

  • Memeriksa kemungkinan penyakit, sehingga bisa mendapat perawatan lebih awal;
  • Mengidentifikasi masalah apa pun yang mungkin menjadi masalah medis di masa depan;
  • Memperbarui imunisasi atau vaksinasi yang kamu perlukan;
  • Melacak setiap perubahan dalam kesehatan fisik;
  • Menentukan apakah tes lebih lanjut kamu butuhkan;
  • Sebagai pemeriksaan awal sebelum operasi atau prosedur pengobatan medis lain.

Medical check up juga merupakan cara yang baik untuk memeriksa kolesterol, tekanan darah, dan kadar gula darah. Kadar ketiganya sering kali tinggi tanpa kamu sadari, atau muncul gejala. Dengan pemeriksaan kesehatan secara rutin, kamu dapat mengobati kondisi ini sebelum menjadi parah.

Penulis: Martin
Mahasiswa Keperawatan Universitas Binawan

Dosen Pengampu: Apriyani Riyanti, S.Pd., M.Pd.

Editor: Ika Ayuni Lestari     

Bahasa: Rahmat Al Kafi

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI