Kampus mengajar merupakan salah satu program dari Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM). Program kampus mengajar sendiri sudah ada sejak tahun 2021. Sekarang pun sudah memasuki angkatan yang ke-3.
Kemendikbudristek meluncurkan salah satu program ini dengan tujuan agar siswa bisa terbantu di dalam meningkatkan literasi & numerasi dan dapat membantu guru dalam meningkatkan adaptasi teknologi dan administrasi sekolah.
Program kampus mengajar ini sangat memberikan sebuah solusi bagi sekolah yang ada di Indonesia terutama di Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang sedang terdampak pandemi.
Baca Juga: KKN Kampus Mengajar UAD Adakan Sosialisasi Platform Quizizz pada Pendidik SMPN 1 Carenang
Di program kampus mengajar ini memperdayakan mahasiswa dari berbagai universitas di Indonesia untuk membantu siswa dan guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran di tengah Pandemi Covid-19.
Dalam membantu sekolah sasaran tentu saja tidak hanya sendiri akan tetapi juga ada rekannya. Seperti di SD Bopkri Gunung Ijo untuk satu kelompoknya sendiri itu ada lima orang.
Yang mana kelima mahasiswa tersebut dari 3 universitas yang ada di Yogyakarta yaitu dari Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa (UST), dan Universitas Ahmad Dahlan (UAD).
Untuk program kampus mengajar sendiri kami ditekankan untuk membantu dalam empat bidang yaitu literasi, numerasi, adaptasi teknologi, dan administrasi. Dalam menjalankan tugas tentu tidak hanya individu saja akan tetapi juga kelompok.
Salah satunya mahasiswa bernama Ella Sinta Marlina yang berasal dari Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Universitas Ahmad Dahlan yang ikut serta dalam menghidupkan kembali perpustakaan di SD Bopkri Gunung Ijo yang sudah tidak dipakai kurang lebih sembilan bulan.
Baca Juga: Literasi Bahasa Indonesia pada Peningkatan Minat Baca Siswa SMA
Hal ini bisa terjadi dikarenakan, “Belum adanya pengelola perpustakaan kak,” ucap Bu Umi sebagai kepala sekolah. “Kalau pun ingin diperbaiki, kami dari pihak guru belum ada yang mau dan paham mengenai perpustakaan kak,” ucap Bu Yuliana sebagai guru pamong.
Dari awal penugasan di SD Bopkri Gunung Ijo, Ella sudah membantu mencicil bersih-bersih perpustakaan guna memperoleh bantuan. Walaupun pembersihan baru mencapai kurang lebih 40%, alhasil SD Bopkri Gunung Ijo sudah mendapatkan bantuan uang untuk meronovasi lingkungan sekolah.
Renovasi yang dilakukan sekolah kurang lebih setengah bulan. Setelah selesai, kemudian Ella dan keempat temannya melanjutkan membersihkan, memilah buku, menginput buku perpustakaan, dan lain sebagainya. Kegiatan ini dilakukan hampir setiap hari setelah selesai mengajar.
Tujuannya dengan “menghidupkan kembali” yaitu agar bisa sama dengan sekolah-sekolah yang lainnya, siswa dapat menambah wawasan dengan selalu membiasakan membaca buku siswa, dan dapat belajar dengan suasana yang berbeda. Kegiatan ini tentu diberi dukungan baik oleh pihak sekolah.
Walaupun perpustakaan belum selesai sepenuhnya akan tetapi keberhasilan dari kegiatan ini yaitu sekolah berhasil merenovasi sekolah terutama di dalam perpustakaan sendiri dan guru sudah terbantu dalam menangangi perpustakaan.
Penulis: Ella Sinta Marlina (1900009046)
Kelompok I.A.2
Mahasiswa Jurusan PPKn UAD
Editor: Ika Ayuni Lestari
Redaktur Bahasa: Rahmat Al Kafi