Pembukaan Kembali TikTok Shop Memberikan Sinyal Kuat dalam Menarik Konsumennya Kembali, Mengapa Demikian?

aplikasi TikTok
Ilustrasi: istockphoto

Dengan dibukanya kembali TikTok Shop pada 12 Desember 2023, terdapat sinyal kuat untuk menarik pelanggan kembali ke platform tersebut (Ninditya, 2023). Kebangkitan TikTok Shop ini menimbulkan pertanyaan tentang mengapa konsumen tertarik kembali ke sana. Penetapan kembali fitur ini menunjukkan potensi perubahan perilaku dan preferensi konsumen.

Menurut Azizah et al., (2021) TikTok Shop adalah platform e-commerce yang diluncurkan oleh TikTok, sebuah aplikasi media sosial populer. Ini diperkenalkan sebagai cara untuk memberikan pengalaman berbelanja yang lancar bagi pengguna TikTok, memungkinkan mereka membeli produk langsung dari dalam aplikasi.

Konsep toko TikTok berasal dari meningkatnya popularitas perdagangan sosial, di mana platform media sosial mengintegrasikan fungsi belanja untuk memenuhi preferensi penggunanya (Sugito et al., 2022).

Dengan TikTok Shop, pengguna dapat menelusuri berbagai macam produk, termasuk fashion, kecantikan, dan perlengkapan rumah tangga, serta melakukan pembelian hanya dengan beberapa ketukan di perangkat seluler mereka di mana hal tersebut sangat dibutuhkan oleh generasi Z (Octavilia, 2023).

Bacaan Lainnya

Integrasi kemampuan belanja dalam TikTok ini sejalan dengan misi aplikasi untuk menyediakan konten yang menyenangkan dan menarik bagi penggunanya, yang pada akhirnya meningkatkan pengalaman pengguna dan mendorong retensi pengguna.

Selain itu, TikTok Shop juga memberikan peluang bagi merek dan pembuat konten untuk memonetisasi kehadiran mereka di platform dengan menampilkan dan menjual produk mereka langsung ke audiens TikTok

Dalam laporan yang berjudul “The Social Commerce Landscape in Indonesia” yang dikeluarkan oleh Populix, diketahui bahwa 52% masyarakat Indonesia sudah tahu tentang tren berbelanja melalui media sosial.

Hasil survei ini juga menunjukkan bahwa 65% responden menyebutkan bahwa social commerce adalah cara berbelanja dengan memanfaatkan media sosial. (Yusra, 2022) hal ini dibuktikan dengan gambar di bawah ini:

Sumber: Populix.co (foto laporan The Social Commerce Landscape in Indonesia).

Dari gambar di atas, memberikan informasi bahwa sebanyak 86% masyarakat Indonesia berbelanja melalui platform media sosial. Di mana hasil tersebut TikTok Shop menduduki peringkat pertama dengan (46%) sebagai platform yang paling sering digunakan, yang diikuti oleh WhatsApp (21%), Facebook Shop (10%), dan Instagram Shop (10%).

Dengan kategori produk yang paling banyak dibeli oleh masyarakat melalui platform media sosial adalah sebesar (61%) pada pakaian, (43%) produk kecantikan, dan makanan dan minuman sebanyak (38%).

Alasan Penutupan TikTok Shop

Pada tanggal 4 Oktober 2023 secara resmi TikTok Shop ditutup hal ini disebabkan oleh bebrapa faktor yaitu: TikTok ditutup karena izin usaha yang berlaku di Indonesia di mana TikTok hanya mengantongi izin sebagai aplikasi penyelenggara elektronik dari kementrian komunikasi dan informatika saja, selain itu adanya dugaan bahwa Tiktok Shop merugikan UMKM yang berjualan secara offline, Tiktok Shop juga diduga merusak ekosistem penjualan pada UMKM lokal khususnya secara offline dan adanya regulasi yang diminta oleh Presiden RI. Hal ini dibuktikan dengan total pendapatan dari Tiktok Shop dari tahun 2017-2022:

Sumber: rootdigital.co (https://rootdigital.co.uk/blog/tiktok-shop-statistics/).

Dari gambar di atas, menunjukan pendapatan yang selalu meningkat dari tahun ke tahun, kemudian mengutip artikel dari  Laras, (2023) bahwa pendapatan TikTok Shop perbulan pada tahun 2023 mencapai 1,33 Triliun.

Kenaikan tersebut didorong oleh beberapa faktor seperti yang dijelaskan Honeybill, (2023) yaitu 71,2% pembeli TikTok yang mengatakan mereka melakukan transaksi pembelian ketika menemukan sesuatu yang menarik di feed atau stories mereka, 58% mengaku TikTok sebagai sumber inspirasi belanjanya, 18% pemasar saat ini menggunakan TikTok untuk tujuan pemasaran.

Dari permasalahan tersebut mengakibatkan sepi nya pembeli yang membeli suatu produk secara offline di mana pasar yang paling berdampak yaitu pada Pasar Tanah Abang yang merupakan pengunjung pasar terbesar dan tertua di Jakarta.

Pasar tersebut hampir mati karena sebagiannya masih menjual produk dengan sistem offline, akibatnya para penjual mengeluhkan tidak ada omzet pemasukan karena sepinya pembeli sampai mereka menutup toko mereka karena tidak bisa bayar sewa.

Dari situlah muncul demo yang dilakukan oleh para penjual Pasar Tanah Abang yang menyuarakan haknya kepada pemerintah.

TikTok Shop Memberikan Sinyal Kuat kepada Para Konsumen dan Produsen Lainnya

Akibat ditutupnya TikTok Shop para penjual yang berjualan dengan sistem online khususnya mereka yang mempromosikan jualannya lewat live TikTok merasakan kesedihan dan penurunan pendapatan juga walaupun sebenarnya bisa saja berpindah ke online shop lainnya akan tetapi tak seramai live di TikTok Shop.

Dikutip dari laman BBC News Indonesia bahwa TikTok berencana berinvestasi dalam jangka panjang di platform e-commerce terbesar di Indonesia yaitu Tokopedia, sebesar lebih dari US$1,5 Miliar atau sebesar Rp23,4 Triliun.

Stephanie Susilo Direktur Eksekutif e-commerce dari TikTok Indonesia menjelaskan alasan mengapa TikTok Shop memilih untuk bergabung atau melakukan merger dengan platform Tokopedia, di mana alasannya adalah melihat dari visi dan misi antara TikTok Shop dan Tokopedia mempunyai kesamaan yaitu untuk memajukan UMKM dan  bisnis lokal, dikutip dari laman suara.com pada Selasa (12/12/2023).

Usaha tersebut digunakan sebagai sinyal yang dikeluarkan oleh TikTok untuk memberikan isyarat dengan harapan agar pasar atau pihak eksternal akan melakukan perubahan penilaian atas perusahaan TikTok.

Berkat sinyal tersebut, mengandung kekuatan informasi di mana dapat merubah penilaian dari pihak eksternal perusahaan yaitu pemerintah yang sempat melarang transaksi belanja online di platfrom media sosial pada 4 Oktober 2023 kemarin.

Hasil dari kesepakatan tersebut, TikTok akan menguasai saham Tokopedia yaitu lebih dari 75% dan menyatukan bisnis TikTok Shop dengan pasar lokal.

GoTo dan TikTok telah menyatakan komitmennya untuk mempromosikan produk lokal Indonesia di platform mereka dan mendukung usaha kecil dan menengah dalam mengembangkan strategi produksi dan penjualan. Kampanye ini telah dimulai pada 12 Desember 2023 lalu, bertepatan dengan Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas).

Berkait dibukanya TikTok Shop tepat pada Harbolnas banyak dari penjual yang memanfaatkan kembali kesempatan tersebut dengan cara live di TikTok Shop dengan memberikan diskon besar besaran dan gratis ongkir, dan para pembeli yang biasa belanja di TikTok Shop pun antusias dalam menyambutnya dan berbelanja kembali di platform tersebut.

Hal ini yang mengakibatkan TikTok Shop memberikan sinyal kuat kepada para pembeli atau konsumen agar kembali berbelanja di laman TikTok Shop tersebut.

Penulis: Sainah
Mahasiswa Akuntansi Syariah Sekolah Tinggi Ekonomi Islam SEBI

Editor: Ika Ayuni Lestari

Bahasa: Rahmat Al Kafi

Ikuti berita terbaru di Google News

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses