Pengeroyokan Mahasiswa di UPN “Veteran” Jatim Bentuk Ketidaksanggupan Kampus Menciptakan Suasana Aman dan Nyaman

Pengeroyokan Mahasiswa di UPN “Veteran” Jatim
Pengeroyokan Mahasiswa di UPN “Veteran” Jatim.

Pada tanggal 28 Oktober 2023 di tengah acara Farewell Graduation yang dilakukan oleh mahasiswa Teknologi Pangan terjadi kericuhan antara mahasiswa Teknologi Pangan dan oknum mahasiswa Teknik Sipil.

Hal tersebut bermula dengan adanya penyerangan secara tiba-tiba oleh oknum mahasiswa Teknik Sipil kepada mahasiswa Teknologi Pangan. Pihak mahasiswa Teknologi Pangan telah berusaha memberikan respon pencegahan yang baik agar tidak terjadi kericuhan.

Banyaknya massa dari oknum mahasiswa Teknik Sipil melakukan provokasi dan juga penggunaan senjata tajam, alat berbahaya, serta minuman keras sebagai bentuk ancaman dan serangan kepada mahasiswa Teknologi Pangan yang membuat keadaan semakin panas dan sangat tidak kondusif.

Bacaan Lainnya
DONASI

Kejadian berawal dari arak-arakan wisudawan Teknik Sipil yang mulai melewati depan gedung FT 3 UPN “Veteran” Jawa Timur (lokasi Farewell mahasiswa Teknologi Pangan), terdapat oknum mahasiswa Teknik Sipil sebagai provokator kericuhan yang datang menghampiri barisan Farewell mahasiswa Teknologi Pangan untuk meminta kita agar diam dengan nada yang kurang baik.

Sdr. Handy selaku Ketua HIMATEPA sudah merespon dengan baik. Namun oknum dari Teknik Sipil tersebut kembali lagi ke barisan mahasiswa Teknologi Pangan dan mengulangi pernyataan sebelumnya dengan nada semakin kasar.

Situasi semakin ramai dan banyak yang memprovokasi sehingga keadaan menjadi ricuh, ketika kericuhan tersebut terjadi pelemparan barang-barang seperti botol air, snare drum, tongkat, dan sebagainya oleh oknum Teknik Sipil.

Selain itu, pada saat kericuhan sempat terjadi penyiraman minuman keras (arak) oleh oknum Teknik Sipil ke arah massa Teknologi Pangan.

Saat kericuhan terjadi HIMATEPA melakukan evakuasi dengan mengarahkan peserta Farewell untuk masuk ke dalam Gedung FT 3 hingga pada akhirnya Pak Mirwan selaku Wadek 3 FT datang dan memisahkan kedua pihak dan mengajak perwakilan dari kedua belah pihak untuk mediasi di ruang Dekanat.

Namun, mediasi yang dilakukan tidak cukup membuat keadaan damai dan masalah selesai. Oknum Teknik Sipil masih tetap melakukan kekerasan dan ancaman-ancaman kepada pihak HIMATEPA baik laki-laki maupun perempuan. Terbukti setelah mediasi dilakukan dan semua kondusif, oknum Teknik Sipil kembali datang ke sekretariat HIMATEPA.

Oknum Teknik Sipil masih tersulut emosi dan provokasi, pihak mahasiswa Teknologi Pangan dipersekusi dan diintervensi secara terus-terusan selama kurang lebih satu jam hingga Sdr. Handy melakukan permohonan maaf kepada Teknik Sipil dan seluruh pihak yang ada di sana, hal tersebut dilandaskan karena pihak mahasiswa Teknologi Pangan tidak pernah menggunakan jalan kekerasan.

Tidak sampai di situ, saat Sdr. Handy hendak pulang melewati depan FT 3 (lokasi Farewell mahasiswa Teknologi Pangan).

Terdapat kumpulan oknum berjumlah kurang lebih 20 orang di mana salah satu dari mereka mengaku dari FTSP Prodi DKV, lalu terjadi pengeroyokan dan pemukulan di bagian kepala serta pencekikan selama kurang lebih 15 menit.

Hingga Sdr. Handy ditolong oleh beberapa alumni mahasiswa Teknologi Pangan, sampai kemudian satpam datang untuk membubarkan pengeroyokan tersebut.

Pasca kejadian tersebut korban dari mahasiswa Teknologi Pangan melakukan pelaporan kepada Polsek Gununganyar dan melakukan visum ke Rumah Sakit Bhayangkara sesuai rekomendasi dari Polsek Gununganyar. Mahasiswa Teknologi Pangan juga melakukan tindakan advokasi kepada birokrat Kampus UPN “Veteran” Jawa Timur hingga terbentuk tim investigasi untuk mengusut para pelaku kejadian.

Tim investigasi tersebut menghasilkan kajian berupa puluhan oknum mahasiswa yang menjadi pelaku dalam kejadian tersebut yang berasal dari mahasiswa Prodi Teknik sipil, Teknik Lingkungan, dan Desain Komunikasi Visual dari Fakultas Arsitektur dan Desain.

Namun, hasil kajian tersebut masih berupa rekomendasi dan hingga sekarang belum ada keputusan dari birokrat UPN “Veteran” Jawa Timur.

Pengeroyokan yang terjadi pada mahasiswa di UPN “Veteran” Jawa Timur merupakan bentuk ketidaksanggupan kampus menciptakan suasana aman dan nyaman dalam lingkup pendidikan.

Kampus UPN “Veteran” Jawa Timur juga dinilai lamban dalam mengusut dan menyelesaikan, di mana sudah 30 hari peristiwa tersebut terjadi dan pihak birokrat UPN “Veteran” Jawa Timur belum menetapkan suatu keputusan untuk para pelaku.

Penulis:
Mahasiswa UPN “Veteran” Jawa Timur

Editor: Ika Ayuni Lestari

Bahasa: Rahmat Al Kafi

Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI